🎵22~ Melodie D'Amour🎵

42.3K 2.3K 293
                                    


||• Tidak ada yang lebih membahagiakan dari terbalasnya perasaan oleh orang yang benar-benar dicintai •||




~ Melodie D'Amour ~

🎵🎵🎵

Rania mengerjap-ngerjapkan matanya, cahaya terang dari lampu pertama kali menyambutnya. Sedikit bingung karena dirinya tiba-tiba sudah di kamar. Apa yang terjadi?
Pertanyaan pertama muncul di kepala Rania. Gadis itu benar-benar tidak bisa mengingat kejadian sebelumnya.

Rania menoleh ke arah pintu saat mendengar langkah kaki, terkejut karena yang muncul adalah Nada membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih. Wanita itu tersenyum hangat membuat Rania ikut tersenyum.

"Sudah enakan?" tanya Nada seraya membantu Rania duduk.

"Sudah tante, maaf kalau Ran merepotkan" balasnya malu.

Nada tersenyum, mengelus lembut rambut Rania.
"Apa sih yang nggak buat calon mantu" ujar Nada.

Fix, jantung Rania bereaksi berlebihan dengan berdetak sangat cepat. Pikirannya blank, ibu dan anak sama-sama ahli membuatnya sport jantung.

Terdengar suara tawa dari Nada, membuat Rania bertambah malu. Baru sadar dari pingsan dan mendapati kejadian seperti ini, membuatnya terkejut.

"Sekarang buburnya dimakan, habis itu minum obat" suruh Nada seraya memindahkan nampan yang ia letakkan di nakas tadi ke pangkuan Rania.

"Te..terimakasih tante, Ran benar-benar merepotkan" ujar Rania tak enak.

Nada menggeleng. "Nggak papa, tante malah senang direpotkan. Setelah ini, jangan sungkan-sungkan repotkan El juga" balas Nada tersenyum penuh arti.

Rania mengerjap beberapa kali, sebenarnya ada apa sih? Kenapa Nada berubah menjadi aneh. Calon menantu, merepotkan El maksudnya apa?
Ada yang bisa menjelaskan kawan-kawan? Rania benar-benar tidak paham.

"Ya sudah tante keluar dulu" pamit Nada.
Rania mengangguk mengiyakan.

Begitu Nada keluar, Rania tidak langsung memakan buburnya. Ia mengecek hp, mungkin akan menemukan petunjuk di sana, tapi benar-benar tidak ada apa-apa selain pesan dan panggilan tak terjawab dari Hito dan Melati. Sedangkan El? Jangan terlalu berharap!

Rania melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 12.09, ternyata masih jam sekolah. Lalu siapa yang membawanya pulang?

Gadis itu berusaha mengingat, tapi gagal. Terakhir kali ia hanya mengingat saat dirinya dan Melati makan di kantin, selebihnya tidak ada.

Eh, tunggu. Rania mengingat sesuatu!
Sesuatu yang aneh dan mampu membuat jantungnya kembali bereaksi dengan cepat.
'Gue suka sama lo'
Kalimat macam apa itu? El benar-benar mengucapkannya kan? Itu artinya laki-laki itu suka padanya? Bolehkah Rania bahagia sekarang? Tapi, bagaimana dengan Melati?

🎵🎵🎵

Rania duduk tidak nyaman di taman belakang rumah El, menunggu laki-laki itu menemuinya. Gadis itu benar-benar nekat, padahal kondisinya belum sepenuhnya stabil. Ia ingin menanyakan langsung apa maksud dari kalimat yang diucapkan El beberapa jam yang lalu.

Rania meremas jari-jarinya, ia sangat gugup sekarang. Tidak tahu harus bereaksi seperti apa jika El datang nanti.
Sungguh, ia terlihat seperti seseorang yang tidak memiliki urat malu. Tapi, Rania tidak peduli ia terlanjur penasaran dan butuh kepastian saat ini juga.

"Ngapain di sini?"

Rania mendongak, melihat El yang berdiri di depannya. Gadis itu tampak terkejut karena tiba-tiba saja El sudah tiba di depannya. Rania tidak mendengar langkah kaki sama sekali.

MELODIE D'AMOUR [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang