🎵Extra part 1🎵

56.9K 3K 410
                                    


Yang nyiders kita kemusuhan pokoknya!!

Yang nggak baca cerita 'Fabian' kita juga kemusuhan!!

Happy reading...

🎵🎵🎵

Status baru secara tidak langsung menuntut Rania berubah, mulai dari kebiasaan bangun siang harus ia ganti menjadi bangun pagi, ia yang biasanya duduk santai memperhatikan sang mama memasak juga harus diganti, menyiapkan pakaiannya sendiri tidak perlu diganti hanya ada sedikit penambahan yaitu menyiapkan pakaian El juga.

Dua minggu menjalankan peran menjadi seorang istri membuat Rania lumayan lelah, rumah yang dibeli El ternyata sangat luas dan ia harus rajin membersihkannya. Jika tau begini, ia akan menunda pernikahannya dengan El sampai ia benar-benar siap. Ternyata menjadi seorang perempuan yang sudah bersuami sangat berat.

Saat ini Rania tengah menjalankan profesinya sebagai tukang laundry dadakan, menyetrika kemeja El yang akan digunakan laki-laki itu hari ini.

Rania tersentak kaget saat hidungnya mencium bau sesuatu yang aneh, lamunan perempuan itu buyar saat menyadari kemeja yang tengah ia setrika gosong. Buru-buru perempuan itu menjauhkan setrikaan dari kemeja berwarna navy tersebut.

Rania meringis, jika tidak salah ingat kemeja ini adalah kemeja favorit El, apa yang akan ia katakan nanti setelah laki-laki itu mengetahui kemejanya bolong karena kecerobohannya.

Rania mondar-mandir, ia tiba-tiba gelisah sebentar lagi El selesai mandi. Sial, ia sangat gugup, apa ia perlu mengunci El di kamar mandi? Tidak! Itu akan memperburuk keadaan.
Rania berjalan dengan langkah kecil menuju kamar mereka, ia akan menjelaskan baik-baik dan meminta maaf soal kejadian ini. Doakan Rania semoga ia bisa melewatinya dengan baik.

Ceklek

Suara pintu kamar terbuka, perempuan itu menyembulkan kepalanya dan terkejut saat El baru saja keluar dari kamar mandi dan menatapnya. Laki-laki itu hanya menggunakan handuk dibagian pinggang sampai lutut, membiarkan tubuh bagian atasnya telanjang.

Rania masuk ke dalam, meraih handuk kecil untuk membantu mengeringkan tubuh El. Rania tidak murni melakukan semua itu, ada niat terselubung dibalik perlakuannya.

"Aku bisa sendiri, Ran" suara berat El mengudara, refleks Rania menjatuhkan handuk yang berada digenggamannya.

Rania meringis pelan, menatap El dengan sorot takut. "Mm... El, a  aku mau ngomong"

"Ngomong aja"

"Ta tapi jangan marah" ujar Rania pelan.

El menaikan sebelah alisnya. "Tergantung" jawab laki-laki itu membuat Rania menelan ludah.

Rania menghela nafas pelan, apapun resikonya ia akan terima, toh ini murni kesalahannya.
"I itu, kemeja kamu-"

"Kemeja aku mana?" potong El.

"Dengerin dulu!"

Oke, laki-laki itu mengalah dan memilih mendengarkan kata-kata selanjutnya yang akan dilontarkan oleh Rania. Sepertinya serius karena perempuan itu tampak gugup.

"Ke  kemeja kamu....go gosong" cicit Rania.

"Gosong? Kamu-"

"El maaf, aku ceroboh banget, please jangan marah aku nggak bisa dimarahin, aku benar-benar minta maaf, aku nggak bermaksud, tadi nggak sengaja ngelamun jadi kemejanya gitu, jangan marah, aku pasti ganti kemejanya hiks" ujar Rania cukup panjang diakhiri tangisan.

El mengerjap, siapa yang marah? Perempuan itu terlalu cepat menyimpulkan. El tidak segila itu untuk memarahi Rania hanya gara-gara satu kemeja, ayolah kemejanya masih banyak yang jauh lebih bagus dan mahal. Tapi, melihat Rania seperti itu sepertinya menyenangkan untuk dijahili. Fyi, semenjak menikah hobi baru El adalah menjahili Rania ya meskipun sikap dinginnya kadang-kadang keluar.

MELODIE D'AMOUR [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang