Seperti biasanya, Jungkook akan sangat manja semasa traumanya kambuh. Entah kemana perginya sikap dingin itu. Tentu semua ingin Jungkooknya kembali tetapi tidak dengan cara seperti ini. Melihat anak polos itu menahan sakit bahkan menyakiti diriny sendiri untuk berubah ke mode manjanya.
Namjoon dan Taehyung masih setia dikamar rumah sakit itu. Jungkook sudah sadar dan masih memeluk Namjoon erat. Tubuhnya sedikit bergetar tanda trauma itu belum sepenuhnya pergi. Namjoon dengan sabar berusaha menenangkan Jungkooknya. Mengelus lembut punggungnya serta mengucapkan kalimat penenang.
"Sshh... ada papih sama hyung disini. Jangan takut lagi ya" ucap Namjoon lalu mengecupi kening anak itu
"P-pih..jangan kemana-mana"
"Engga. Papih disini terus temenin adek. Hyung juga"
"Gamau hyung, maunya papih~"
"Ne... ini udah sama papih kan" Jungkook lalu mengangguk lemah
Taehyung juga ingin berinteraksi dengan Jungkooknya. Taehyung mendekat perlahan, membuat pendekatan baru agar Jungkook menerimanya.
"Kok gamau sama hyung juga?? Adek pilih kasih~" ucapnya dengan nada sedih itu. Bukannya berhasil, Jungkook malah semakin menenggelamkan wajahnya di dada Namjoon.
"Udah biar dulu Tae, nanti kalo udah tenang dideketin lagi" ucap Namjoon memberi pengertian.
"Tae ke kantin dulu ya pih, papih mau nitip?"
"Ngga Tae, terimakasih"
"Okedeh"
.
.
.
.
.
.
.
Setelah Tae pergi, tidak lama Hoseok datang memasuki ruang rawat Jungkook. Senyum Hoseok terlukis ketika melihat Namjoon yang begitu dekat dengan Jungkook karena dia tau masalah yang sedang dihadapi belakangan ini."Jungkookie sudah sadar? Sudah lebih baik?" Tanya Hoseok ramah
Jungkook lalu mengangguk pelan..
"Bagaimana anakku Seok?" Tanya Namjoon
"Emosinya perlahan sudah stabil ko. Um Jungkookie sesak gak?"
Jungkook lalu menggelengkan kepalanya tanda tidak.
"Kookie mau pulang"
"Iya nanti setelah infusnya habis ya" ucap Hoseok lalu mengusak rambut Jungkook
"Namjoon-ah, kita perlu bicara"
"Umm setelah Tae dari kantin ya? Kookie gak ada yang jaga"
"Oke, diruanganku ya. Bye Jungkookie"
.
.
.
.
.
.Taehyung kembali dari kantin membawa beberapa cemilan setelah dikabarkan Namjoon untuk segera kembali ke kamar menemani Jungkook. Namjoon lalu bertemu Hoseok diruangannya.
Sama seperti sebelumnya, semenjak sadar Jungkook belum akrab lagi denga Taehyung entah kenapa. Jadilah mereka hanya diam-diaman di ruangan itu. Tapi bukan Taehyung namanya kalau menyerah begitu saja.
"Um adek haus?"
Jungkook menggeleng
"Hyung beli banana milk loh" ucapnya, seketika mata Jungkook membulat. Lalu berbalik badan yg sebelumnya memunggungi Taehyung.
"Banana milk hyung" ucapnya
"Hahah mau?"
Jungkook mengangguk
"Ni~ untuk adek hyung tersayang" ucap Taehyung lalu menyodorkan sekotak banan milk itu
"G-gomawo hyung" ucapnya pelan
"Hmm sama-sama sayang" ucap Taehyung gemas lalu mengusak rambut sang adik
"Hft terbuat dari apa ya banana milk sampe bisa bikin Kookie luluh setiap saat"
Taehyung gemas melihat adiknya meminum susu itu dengan fokus. Perlahan ia meraih dan menggenggam tangan Jungkook. Jungkook sang pemilil tangan itu spontan menoleh nemun tidak menolak.
"Adek... adek harus inget terus kalo hyung sama papih disini itu sayaang banget sama adek. Jadi jangan pernah ngerasa sendiri ya. Hyung sama papih janji akan selalu temenin Kookie. Adek harus kuat karena kita keluarga yang selalu ada untuk satu sama lain. Arraci?" Ucap Taehyung dengan tatapan tulusnya. Tidak berharap akan mendapat respon yg baik dari Jungkook, Tae hanya inging mengungkapkan isi hatinya.
Jungkook sejenak terdiam menatap Taehyung dan tidak merespon apapun. Dilepasnya genggaman tangan Taehyung yang mampu membuat harapan Taehyung hilang lagi. Namun, anak itu semakin mendekatkan dirinya pada Tae yg duduk dikursi samping kasurnya. Jungkook berusaha mendekat walau infus itu masih menancap ditangannya. Betapa terkejutnya Tae ketika adiknya memeluknya lagi. Jungkook mulai memeluk Taehyung lagi untuk pertama kalinya setelah kejadian itu.
"Kookie sayang Tae hyung... maafin Kookie ya hyung" ucapnya
Sungguh kalimat terindah hari ini yg didengarkan Taehyung. Walaupun Jungkook masih belum se ceria dulu, mendengar kalimat tulus itu dari Jungkook, harapan Taehyung kembali terbangun. Hingga tidak sadar bahwa air mata itu menetes dipipinya, air mata haru.
Jungkook lalu melepas pelukannya dan menatap hyungnya.
"J-jangan nangis hyung.. Kookie minta maaf" ucapnya dengan sedikit bergetar seperti ingin ikut menangis karena rasa bersalah
"A-aniya...ngga sayang bukan salah kamu" dengan cepat Taehyung menghapus air matanya. Lalu berganti memeluk Jungkook dengan erat
"T-terimakasih Jungkookie.." dengan susah payah Tae menahan tangisan haru itu demi tidak membuat Jungkook khawatir
.
.
.
.
.
.
.
.Sementara diruangan yg lain. Hoseok menjelaskan mengenai keadan fisik maupun mental Jungkook. Faktanya trauma itu masih menggerogoti pikiran Jungkook. Bahkan terdapat potensi menjadi lebih parah disini. Hoseok juga menjelaskan, traumatic itu juga bisa mempengaruhi kesehatan fisiknya yg memang ada yg bermasalah di dalam tubuh Jungkook. Namjoon berusaha mencermati setiap penjelasan Hoseok agar memahami kondisi anaknya.
"Terus apa saran yg paling baik untuk dia Seok?"
"Jaga moodnya. Kau tau penyebab tarumanya, sebisa mungkin hindari hal itu dilihat lagi oleh Jungkook. Lalu jaga pola hidupnya. Kondisinya semakin rentan"
"Dan jangan terlalu memaksakan dia kalau dia agak aneh dalam bersikap. Itu wajar, biar dia sendiri yg memilih untuk merubahnya. Yg pasti kau harus selalu ada kalau dia butuh Joon"
"Ah Ne aku paham Seok"
"Um. Hanya itu penjelasaku. Oiya nanti kalau infusnya sudah habis, Iungkook bisa pulang ya"
"Ne, terimakasih sekali lagi Seok"
"Sama-sama. Sudah sana sebelum Taehyung buat dia ngamuk lagi"
"Ah iya, aku lupa mereka belum akur. Kalau gitu aku kembali dulu, sekali lagi terima kasih banyak. Gak nyesel aku punya teman dokter sepertimu, ya walaupun dulu selalu mengeluh"
"Yak! Sudah sana kau!" Teriak Hosoek
"Hahaha bye~" lalu Namjoon pun keluar ruangan.
Hoseok membuang nafasnya kasar. Melihat sahabatnya ini sangat banyak menghadapi masalah dalam hidupnya.
"Kau bisa Joon. Jisoo pasti bangga disana"
.
.
.
.
.
.
.
.Mau kookienya dingin lama atau cepet uwu?????
Tergantung alur sih ehehehehheeh
Enjoy~~
Maaf typonyaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Kookie~ (2)//Bring Him Back
FanfictionSequel dari Uri Kookie~ Tentang si manja yang berubah menjadi dingin dan acuh. Semua rindu dirinya yang dulu. Kata menyerah sudah ada didepan mata, tetapi bukan itu yang dipilih mereka untuk Kookie nya tersayang. Dia akan kembali.