Jangan Pergi

3.7K 447 25
                                    

"Pih...." Jungkook perlahan memasuki kamar Namjoon karena ia tau papihnya itu masih berkutat dengan berkas-berkas kantornya di tengah malam seperti ini.


"Loh, kok belum tidur? Adek main game sampe jam segini??"


"Aku kebangun pih..... papih masih sibuk?
Papih ga istirahat?" Tanya Jungkook yang sudah duduk disamping papihnya diatas kasur.


"Ini sebentar lagi selesai kok. Adek bobo disamping sini ya? Papih selesain ini sedikit lagi"


Jungkook menurut dan mulai merebahkan dirinya disamping Namjoon. "Pih..."


"Ya sayang?" Jawab Namjoon tanpa menoleh


"Tante So Hee ternyata baik ya. Tadi dia yang temenin aku nunggu papih ke kantor lagi"


"Iyaa...tante So Hee soalnya punya anak seumuran kamu tau"


"Oh ya? Aku kalo ketemu bisa temenan gak ya pih?"


"Tapi...ada disurga...." ucapan Namjoon barusan membuat Jungkook terdiam kaget. Ternyata seseorang yang selama ini dipenuhi pikiran buruk dikepalanya merasakan kehilangan yang sama seperti dirinya.


"Adek kenapa?"

"Eung? G-gapapa..."

"Ayo tidur. Udah larut"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook melempar tas nya asal dikamarnya. Manyun, cemberut, seperti itulah gambaran wajahnya saat ini. Dia merajuk, Namjoon menolaknya untuk datang ke kantor karena Namjoon akan sangat sibuk dan pergi keluar masuk kantor dan khawatir nantinya akan mengabaikan anaknya itu atau malah membawa Jungkook kesana kemari dan nantinya kurang istirahat.

Cuaca juga kota sedang tidak bersahabat. Maka Namjoon bermain aman dan rela diambeki sang bungsu demi kenyamanan anaknya.



"Sepi banget huh...."


"Hyung juga kemanasih. Ditelfon gak diangkat-angkat. Tau gitu ajak Mingyu kerumah...hahh...."


Jungkook yang baru saja memejamkan matanya untuk sekedar bersantai seketika langsung melotot lebar-lebar dan bersembunyi dibalik selimut kala suara petir menyambar.


"Huh-....g-gimana ini....p-papih adek takut..." Tangan gemetarnya mencoba menghubungi Namjoon.


"Sayang kenapa? Papih sedang meeting diluar"


"H-hiks...p-papih....papih adek takut....diluar badai... adek sendirian dirumah"


"Iyakah? Hyung gak angkat?"


"E-engga...papih ayo pulang adek takut....petirnya besar-besar sekali...hiks"



"Sayang tapi-..."


"P-papih....t-takut....d-dingin..."



"Adek tunggu sebentar ya sayang. Adek dimana ini?"


"D-di kamar.."


"Tunggu. Papih tutup telfonnya sebentar ya"





Jungkook memejamkan mata dan menutup telinganya rapat kala petir menyambar dan mengejutkan. Tangannya sudah sangat dingin. Dia takut, panik, juga kedinginan. Jungkook tidak pernah benar-benar sendiri dalam keadaan ini. Dia hanya berharap, asma nya tidak datang untuk saat ini.



"H-hiks...m-mamih....s-sakit....akhh-..m-mamih..."




"Jungkook!! Kookie kamu dimana???!"



Terdengar panggilan dari luar kamarnya "M-mamih? Aaku disini...hah...m-mammih..." begitu jawabnya refleks, entah terasa seperti Jisoo yang biasa mengkhawatirkannya.




Ditengah kepanikannya, terasa ada kehangatan yang memeluk tubuhnya. Seseorang menyibakkan selimut dan memeluknya dengan erat. Jungkook pasrah siapapun itu. Tubuhnya ia sandarkan dan terpejam untuk menenangkan diri. Perlahan ia merasakan tangan lembut mengusap pipinya, hangat, seperti usapan Jisoo.

"M-mih..."


"Hei...kamu gapapa? Apa ada yang sakit?? Hm?" Tanyanya

Jungkook melepaskan pelukan lalu mendongak mencari tau siapa yang ada bersamanya kini.

"Hei?? Kamu gapapa kan? Um...ini minum dulu" Jungkook kemudian menerima gelas yang orang itu sodorkan dan meneguknya perlahan.


"Udah tenang hm?? Astagaa...tante panik...."


"T-tante?"


"Iya sayang. Tante panik waktu papih kamu telfon tante dan kedengeran panik banget. Bilang kamu dirumah sendirian, minta tante untuk duluan liat kamu karena paling dekat dari kantor. Kamu gapapa kan?? Apa kita mau ke rumah sakit?" Tanya So Hee sembari mengecek setiap inci tubuh Jungkook.


"A-aku gapapa...aku udah gapapa"


"Syukurlah....hahh...." So Hee yang akhirnya membuang nafasnya lega kemudian bersandar disandaran kasur Jungkook.


Kilat tiba-tiba kembali nampak, cahaya yang sangat terang sepersekian detik mampu kembali mengejutkan Jungkook dan langsung beringsut memeluk So Hee.


"Petir!" Ucapnya dengan wajah yang sudah ia sembunyikan.


"It's Ok....ada-..."





"Mamih jangan kemana-mana"



"Huh-?" So Hee cukup terkejut sampai menghentikan gerak tangannya



"M-mamih? A-aku bukan-..."


"Mamih! Pokoknya ini mamih! Mamih jangan kemana-mana lagi, temenin adek"




"Jungkook aku-.."


"Mamih gasuka ketemu adek?"


"B-bukan gitu t-tapi-.."



"Hiks....biarin aku sama mamih malem ini...adek takut, adek cuma mau mamih"



Entah Mengapa tapi So Hee tidak sampai hati mendengarnya. Tangannya tergerak kembali untuk memberikan kenyamanan pada anak dari atasannya ini yang entah mengapa menganggapnya ibu sekarang.



"I-iya...m-mamih disini....sama adek..."


Mendengar itu, Jungkook semakin mengeratkan pelukannya seakan mencegah hal yang pernah pergi dari hidupnya untuk kembali hilang.

Uri Kookie~ (2)//Bring Him BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang