Sudah tengah malam Taehyung belum juga sampai rumah. Namjoon sengaja menunggunya didepan TV setelah tidak lama sebelumnya ia memesankan taxi untuk Irene pulang. Irene memaksa pulang sendiri karena takut Jungkook sendirian, katanya.
Sampai akhirnya pintu rumah itu dibuka seseorang. Namjoon melihat dari jauh Taehyung yang mengendap-endap memasuki rumah. Tidak tau saja jika papihnya sudah menatapnya tajam dari ruangan sedikit cahaya disana.
"Kemana aja kamu?" Tanya Namjoon
Taehyung kaget dan menghentikan langkahnya.
"Eemmm....nongkrong pih biasa" ucapnya
"Sini" lalu Taehyung pun menghampiri Namjoon dengan gugup. Namjoon lalu mengendus sekitaran tubuh Taehyung.
"Kemana kamu?"
"Ke cafe biasa"
"Jangan bohong"
"P-pih..."
"Taehyung kamu inget pesan papih kan? Papih ga larang kamu minum alkohol karena udah legal tapi papih gasuka kamu sampe masuk club. Di restoran bisa cafe bar juga kamu tau, kenapa harus ke club kaya gitu? Siapa yg ajak?"
"Pihh...Tae inget ko lagian tadi cuma ikut doang gak minum sumpah, tae minum soda" ucapnya dan Namjoon menatapnya tidak percaya.
"Om sama Jimin doang"
"Kenapa ke club?!"
"I-iseng doang p-pih..."
"Astaga. Kamu tau sekarang banyak kasus aneh-aneh di club dari narkoba sampe jual beli manusia" omel Namjoon
"Pihh...papih kemakan berita banget sih. Ga semuanya kaya gitu lagian kalo kita ga ngapa-ngapain ga akan ikutan juga"
"Ya siapa yg tau kamu ga dijebak?! Awas ya Jin besok papih temuin. Jimin juga papih aduin ke appanya" ucap Namjoon lalu pergi
"Yah pih jangan dong pih, kasian Jimin nanti Tae dibilang tukang ngadu" ucap Taehyung sembari mengikuti Namjoon.
"Pihh..." lalu Namjoon menghentikan langkahnya dan berbalik.
"Siniin, rokok kamu" ucap Namjoon
"Yah pih.."
"Siniin!" Lalu Taehyung merogoh sakunya dan memberikan sebungkus rokok yg masih lumayan banyak.
"Dan malam ini gaboleh tidur sama adek. Cium sendiri itu badan kamu, asep rokok se club nempel semua" ucap Namjoon lalu kembali menuju kamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.Sementara itu Jungkook sedari tadi hanya memandangi foto Jisoo dengan perasaan kesal, sedih, marah semuanya. Tetapi dipikirannya juga terlintas mengenai kebahagiaan papihnya. Ia bertanya-tanya apa ini adalah kebahagiaan Namjoon? Haruskah dia mengorbankan egonya saat ini? Jungkook tidak tau. Yang jelas, ia tidak bisa menggantikan posisi seseorang yang sedang ia pandangi fotonya itu dengan siapapun. Terlebih Irene.
"Hiks...mamih Adek kangen...hiks..."
"Adek gamau adek gabutuh siapapun gantiin mamih adek gamau mih..hiks" ucapnya lalu memeluk erat pigura itu hingga membawanya terlelap.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Adek makannya yang bener dong" ucap Namjoon. Namjoon gemas melihat Jungkook yg menyantap sarapannya asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Kookie~ (2)//Bring Him Back
FanfictionSequel dari Uri Kookie~ Tentang si manja yang berubah menjadi dingin dan acuh. Semua rindu dirinya yang dulu. Kata menyerah sudah ada didepan mata, tetapi bukan itu yang dipilih mereka untuk Kookie nya tersayang. Dia akan kembali.