Masih sama

779 47 9
                                    

"Ayesha Ayoda Sabita" Ucap Arkan sambil melambaikan tangan kanan nya didepan wajah ayesha.

"Eugh? Apa kak?" Ucap Ayesha tersadar dari lamunan nya.

"Lo ngelamun hm?" tanya Arkan.

"Ngelamunin apa sih Ay? Banyak fikirian ya lo?" tanya Arkan lagi yang hanya mendapat jawaban sebuah gelengan kepala dan helaan nafas dari Ayesha.

"Aku cuma keinget waktu hari pertama MOS SMA kenal sama kakak" Jawab Ayesha jujur, meski ada beberapa hal juga yang membuat ia terdiam hanyut dalam fikiran nya.

"Gue kira lo mikirin apa, gue kesana dulu ya ay" ucap Arkan pamit pada Ayesha lalu pergi bergabung dengan teman seangkatan nya dulu.

Ayesha berdiri dipojokan caffe dengan segelas jus yang diberikan oleh Yolanda tadi, sebelum ia bergabung dengan teman sekelas nya dulu dan meninggalkan Ayesha sendiri.

Jantung ini masih sama syad, bereaksi berlebihan cuma saat liat kamu. ucap nya dalam hati dan diam diam curi pandang pada Arsyad.

Melirik jam pada tangan nya sudah menunjukan pukul 17.50, berarti sudah hampir 3 jam dia ada disini dan dengan posisi yang sama dalam waktu selama itu. Menghela nafas kasar, berjalan menghampiri Yolanda yang sedang berbincang dengan seseorang yang entah siapa Ayesha tidak peduli. Menepuk pundak Yolanda pelan.

"Aku balik duluan ya, besok kerja soalnya" Ucap Ayesha sambil memeluk Yolanda.

"Ga asik ah sha, tapi yaudah take care ya" Jawab Yolanda dan membalas pelukan Ayesha.

"Sip, Bye Yol" Pamit Ayesha setelah melepas pelukan nya.

Ayesha berjalan keluar caffe setelah berpamitan dengan Yolanda, tak lupa juga dengan Arkan dan teman nya yang lain. Menundukkan kepala nya selama jalan menuju motor nya yang terpakir , Ayesha mendengar orang bertengkar tidak jauh darinya, mengangkat kepala nya untuk melihat tapi yang ia dapat adalah hal yang benar benar harus ia hindari. Arsyad berdiri tepat didepan motor nya dengan seorang wanita yang Ayesha jelas tau itu siapa.

Memantapkan langkah nya agar bisa cepat pulang dan beristirahat dari hari yang benar benar menurut nya melelahkan ini. Berhenti tepat didekat Arsyad yang langsung membuat kedua orang yang sedang bertengkar berhenti dan melihat Ayesha intens.

"Permisi, mau ngambil motor" Ucap Ayesha datar sambil menunjuk motor nya yang saat ini sedang Arsyad pegang bagian jok nya.

"Motor? Eung O-oh yang ini Ay? Sorry ga tau" Ucap Arsyad sambil menggeserkan badan nya sedikit menjauh dari motor Ayesha.

"Semuanya aja lo panggil 'AY' , laki laki emang sama semua BUAYA" Penuh tekanan Ucap wanita yang tadi bertengkar dengan Arsyad.

"Nama dia AYESHA kalo lo ga inget dia siapa" Jawab Arsyad.

"Ayesha? Ah gue inget, yang pernah nembak lo--"

"Permisi kak, motor nya ga bisa keluar. Bisa geser dikit ke sebelah sana?" Potong Ayesha mulai jengah karna ia yang tidak tau apa apa diseret dalam masalah mereka.

"Cih, Lo masih sama nyebelin nya" Jawab nya sambil menggeserkan badan dekat dengan Arsyad.

Setelah Ayesha mengeluarkan motor nya ia langsung menstarter dan berlalu meninggalkan caffe itu. Sepanjang jalan ia mencoba menahan rasa sakit di dada yang entah sudah berapa lama tak ia rasakan.

Sampai dirumah, ia langsung memarkirkan motor nya dan langsung berlalu ke kamar nya. Menutup pintu, tak lupa mengunci nya Ayesha berjalan tertatih mengambil sebuah Foto yang masih ia simpan di dalam dompet nya.

Foto Arsyad yang sedang terduduk di kursi koridor yang menghadap ke lapangan dengan senyum tercetak jelas karna menonton teman nya yang bermain basket mencetak angka. Ayesha masih ingat jelas, ia mengambil foto nya diam diam saat istirahat. Ia meminjam kamera Yolanda yang pada hari itu memang sengaja di bawa untuk beberapa dokumentasi tugas.

Merebahkan tubuh nya diatas kasur setelah membersihkan diri dan berganti baju. Sekali lagi, Ayesha melihat foto Arsyad yang tadi ia keluarkan dari dompet nya.

Kamu masih sama, masih ngebuat aku sakit setiap lihat kamu bersama wanita lain syad. kapan, kapan rasa ini hilang? kalo emang ga mau hilang, kapan rasa ini terbalas kan? aku lelah. Ucap nya lirih diiringi air mata nya yang sudah lama tidak keluar untuk lelaki masih ada di hati nya sejak dulu.

AyeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang