Absurd

327 18 0
                                    

Arkandra
Emot doang:(
Yang asli entaran aja kalo udah SAH:*
21.03

Ayesha Ayoda
Oh.
21.04

Arkan hanya membaca saja pesan terakhir dari Ayesha tanpa minat untuk membalas. Ia kesal pada Ayesha yang masih saja tidak mengerti dari kode yang ia beri. Padahal ia hanya meminta sebuah emoticon cium saja agar lebih berbunga dan membuktikan jika ia benar pacaran dengan Ayesha. Tapi Ayesha tetap lah Ayesha, sulit untuk ditebak. Arkan menghalau cahaya lampu dengan tangan kiri dan sebelah lagi tangan kanan masih memegang hp dengan layar menunjukan room chat dengan Ayesha yang sekarang sudah menggelap.

Ting. Ting. Ting.

Ia menggeser tangan kirinya menutupi bibir dengan mata malas melihat hpnya lagi yang barusan berbunyi pertanda pesan masuk.

Ayesha Ayoda
Emot ini 😘? Tauakh gdnght pacar♥️
21.07

Deg.
Hati Arkan berdebar membaca chat baru dari Ayesha. Benar kan ia bilang, Ayesha itu sulit ditebak. Ia tadi sudah cukup kesal karna tau Ayesha tidak mungkin menuruti apa maunya. Namun 3 menit kemudian sebuah pesan masuk. Uch sangat menggemaskan rasanya Arkan ingin selalu berdekatan dengan Ayesha jika Ayesha bersikap manis seperti ini. Walaupun masih ada sedikit sikap acuhnya itu.

Arkandra
Gdnghttoo pacar😘
Nicedream uch uch uch😘😍💞❤️🧡💛💚💙💜♥️💘💝💖💗💓💞💕❣️💋💌
21.09

Ayesha sedikit terbahak melihat pesan balasan dari Arkan. Benarkan feelingnya, jika tadi Arkan kesal padanya yang hanya membalas singkat pesannya. Sebenernya Ayesha merasakan hatinya berdebar kala mengetikkan pesan untuk Arkan, takut jika Arkan berfikiran aneh padanya. Namun lihat, Arkan membalas dengan penuh emoticon yang membuat hati Ayesha menghangat dan sedikit terbahak. Selalu ada-ada saja tingkah pacarnya itu. Pacar? Wow Ayesha mengakuinya.

***

Besok paginya Ayesha berangkat kerja diantar oleh Remon. Sampai dikantor, ia langsung absen dan berlalu menuju kubikel. Yang biasanya ia akan langsung bekerja, kali ini berbeda. Ayesha mengeluarkan hpnya dan membalas pesan dari Arkan yang berkata jika sore nanti ia akan menjemputnya. Da Ayesha hanya bisa meng iya kan. Mengenal Arkan dari masa SMA cukup tau, jika Arkan semakin ditolak semakin mencoba. Katanya sih,ada tantangannya gitu. Entah lah.

Ayesha bekerja sedikit lama hari ini, karna ada beberapa pekerjaannya teman satu divisinya yang deadline dan selalu salah saat dilaporkan. Alhasil Ayesha membantunya untuk merevisi. Tak lupa juga mengabari Arkan jika ia hari ini sedikit lembur. Sedikit lemburnya itu membuat Arkan berdiam di loby selama 3 jam. Wow bukan? Setia sekali Arkan meski banyak umpatan dalam hati, dan tak pernah absen mengirim pesan setiap 5 menit sekali pada Ayesha yang pesannya berisi "kapan selesainya?" "Masih lama?" "Betah bener" "Kerja lembur bagai dewa" , dsb chat absurd dari Arkan untuk Ayesha. Sedangkan Ayesha ditempatnya hanya terkekeh membaca pop up pesan masuk dari Arkan.

Selesai dengan semua pekerjaannya, Ayesha langsung beres-beres bergegas karna jam sudah menunjukkan hampir pukul 8 malam. Sedikit berlari menuju Arkan, yang ia lihat berdiri dan berjalan keluar dari loby tepat saat Ayesha keluar dari lift. Ia tau, jika Arkan bersikap seperti itu tandanya merajuk. Ayesha berlari dan memeluk tangan Arkan dengan menampilkan wajah manis yang pasti tidak bisa ditolak oleh Arkan.

"Jangan masang muka gitu dong, kan ga jadi ngerajuknya." Ucap Arkan sedikit ketus.

"Maaf ya kak. Kita makan deh yu yu yu, aku yang bayarin." Ayesha mengedipkan matanya sebelah menggoda Arkan.

"Ga. Harga diri dong, masa dibayarin cewek. Baru juga pacaran kemarin, udah dibayarin doi aja. Emangnya aku ga mampu apa bayarin kamu makan hm." Arkan menjuil hidung Ayesha gemas.

"Sakit ih. Cieeee aku kamu sekarang mah ya." Ayesha memukul tangan Arkan yang menjuil hidungnya, lalu menunjuk hidung Arkan dengan jari telunjuknya.

"Biar lebih kerasa dong ay, kalo lo gue an ga kerasa kalo udah upgrade statusnya." Arkan tersenyum lebar membuat Ayesha terbahak yang diikuti oleh Arkan.

Kini Arkan melepaskan pelukan Ayesha pada tangannya dan menggenggam jemari-jemari lembut Ayesha. Menuntunnya menuju mobil, dengan alasan "awal pacaran harus romantis, pake mobil biar keliatan modalnya walaupun punya bokap." Yang hanya dibalas kekehan dan gelengan kepala dari Ayesha. Dengan romantisnya Arkan membukakan pintu penumpang untuk Ayesha, lalu dia berjalan dan duduk dikursi kemudi sesudah Ayesha duduk. Arkan memasangkannya seatbelt yang membuat Ayesha sedikit menahan nafas, lalu mengacak rambut Ayesha kecil sebelum menjatuhkan ciuman singkat dipuncak kepala gadis itu.

"Ini namanya pacaran Ay!" Ucap Arkan sambil tersenyum yang dibalas senyuman oleh Ayesha. Mereka berlalu pergi mencari makanan yang sebelumnya sudah mereka bicarakan.

Dari jauh seorang laki-laki duduk diatas jok motor besarnya , tak sedikitpun mengalihkan pandangannya pada sepasang kekasih baru itu sejak mereka keluar dari loby. Tak henti juga menahan rasa yang berkecamuk dalam hati dengan sesekali mengepal tangan kuat.

"Gue tau Arkan bisa buat lo bahagia Ay. Tapi kenapa hati ini ga rela? Ajarin gue gimana caranya nerima keadaan ini ay. Ini karma buat gue. Mungkin yang gue rasain belum seberapa dengan apa yang lo rasain dulu atas sikap gue ke lo. Gue terima karma dari lo. Gue percaya kalo lo jodoh gue, kita bakal nemuin jalan untuk bersama. Dan gue harap, kita cepat menemukan jalan itu." Ucap Arsyad lirih, menghapus air mata yang menetes karna hati yang terlalu sesak. Ia memmakai helm, dan berlalu pergi dari tempat itu dengan kecepatan diatas rata-rata.

AyeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang