"Lo serius kan? Ga bercanda? Ga lagi prank? Ga lagi ma--" Ayesha melepas pelukan Arkan membuatnya berhenti berbicara dan menyentuh tangan Ayesha yang sekarang sedang menangkup wajahnya. Ia tersenyum menatap Arkan.
"Serius. Kakak tau aku kaya gimana. Kita pernah mencoba untuk menjadi orang asing beberapa bulan kebelakang, tapi hanya karna 1 pertemuan kakak balik lagi dan kembali. Aku yakin kak, jangan ngasih banyak pertanyaan yang ga akan tau aku akan jawab apa. Bisa aja kan aku berubah pikiran karna kakak banyak nanya gimana?" Ayesha menampilkan raut jail membuat Arkan menggeleng keras dan ia terbahak baru sadar bertapa menggemaskannya Arkan jika sedang menurut seperti ini.
"Ga bercanda kan Ayesha?" Tanya Arkan pelan.
"Mau aku bercandain kak?" Jelas sekali lagi Arkan menggeleng kepalanya keras tanda menolak.
"Peyuukkkk Ay." Ayesha memeluk Arkan pelan dan Arkan tersenyum membalas pelukan Arkan. "Save the date. Biar nanti kaya orang ada annive annive gitu ya sekarang mah wkwk." Lanjut Arkan.
"Lebay." Ayesha menyubit Arkan masih dalam pelukan lelaki yang sekarang menjadi pacarnya itu.
"Bodo amat, yang penting udah taken sama Ayayayayay captain luv." Ucap Arkan lagi lagi membuat Ayesha terbahak sambil melepaskan pelukan mereka. "Jangan nyesel ya nerima cintanya gue. Gue bakal lakuin yang terbaik buat lo, pastinya gue bakal nabung buat masa depan bareng lo. Gue ga akan bercandain hubungan ini. Gue sayang dan cinta banget sama lo, sekali lagi makasih Ayesha." Ayesha hanya mengangguk sambil tersenyum mengiyakan ucapan Arkan. Tak ada salahnya kan ia menerima Arkan? Ia ingin bahagia. Bahagia dengan cara sederhana yang selalu Arkan ciptakan. Ia berharap jalan yang ia pilih tidak salah kali ini.
Arsyad yang sedari tadi memperhatikan dua insan yang baru merubah statusnya menjadi sepasang kekasih itu berdecih merasakan hatinya yang sulit diartikan. Iri, benci, cemburu, sedih, semua bercampur aduk melihat Ayesha berpelukan dengan Arkan jangan lupakan tawa lepas dan senyum manis yang sangat Arsyad rindukan sejak lama. Ingin ia bertukar posisi dengan Arkan, tapi ia bisa apa. Ini salahnya sendiri dimasa lalu memprioritaskan kata teman diantara mereka dibandingkan rasa nyaman yang ia rasakan. Ia bangkit, pamit pada teman-temannya untuk pulang dengan beralasan ada tugas padahal hanya ingin menghindar pergi dari dua insan yang sedang kasmaran itu.
***
"Hati-hati dijalannya ya kak." Ayesha melambaikan tangan pada Arkan yang sudah bersiap untuk pulang setelah mengantar Ayesha kerumahnya.
"Ok pacar. Nanti abang kabarin kalo udah sampai rumah ya, Bye." Arkan pergi berlalu dari hadapan Ayesha dan Ayesha berjalan memasuki rumah yang ternyata ada Remon terduduk disofa dengan laptop yang tak jauh dari pandangannya.
"Baru pulang dek?" Tanya Remon tanpa mengalihkan pandangannya yang dijawab gumaman saja oleh Ayesha.
"Jangan main-main sama hati. Kalo hati kamu udah yakin buat nerima Arkan jangan coba-coba lagi buat ngelirik yang lain terutama Arsyad. Kasih tau hati kamu mana yang pantes buat kamu perjuangin dan kamu tinggalin. Kamu udah dewasa, abang setuju kamu sama Arkan. Tapi satu pinta abang" Remon mengalihkan pandangannya menatap Ayesha yang mematung didepan pintu kamar menunggu kelanjutan ucapan Arkan. "Pacaran sewajarnya. Jangan melewati batas. Kalo mau yang lebih minta Arkan kesini ngadep abang. Abang ini wali kamu. Minta dia ngomong langsung buat minta kamu jadi tanggung jawab dia. Kalian berdua masih muda, tapi ga ada salahnya kalo nikah muda itu juga kan ibadah. Abang ga apa-apa diduluin sama kamu, asal kamu bahagia dan dijalan yang bener."
Ayesha berjalan menghampiri Remon, duduk disebelahnya menatap sendu kakak satu-satunya itu. Padahal ia baru pacaran dengan Arkan belum terhitung 1 hari, bahkan belum masuk 6 jam hanya terhitung sekitar 2 jam kurang lebih mungkin.
"Ayesha cuma pacaran bang. Abang juga udah tau kak Arkan kaya gimana , jadi ga usah khawatir. Aku percaya Arkan ga akan ngelakuin hal-hal yang ngebuat aku sama abang kecewa." Ia memeluk kakak laki-lakinya itu.
"Iya abang tau. Cuma abang agak gimana gitu dek hehe." Remon mengelus pucuk kepala Ayesha lembut. "Gih kekamar. Ganti baju, terus istirahat besok masih hari kerja kalo kamu lupa." Lanjut Remon terkekeh melihat Ayesha yang langsung melepas pelukannya dan berjalan masuk menuju kamar.
Sampai dikamar, Ayesha langsung mengganti baju dan merebahkan tubuhnya diatas kasur. Mengambil hp yang tadi diletakkan diatas nakas, lalu membuka aplikasi chat.
Bintang Arsyadan
Udah officialan nih? Wiiihhh selamat ya ;)
20.48Ayesha Ayoda
Hmm
20.59Bintang Arsyada
Tapi janur kuning belum melengkung depan rumah masih bisa dong ya? ;)
20.59Ayesha Ayoda
Bentar lagi juga melengkung depan rumah tunggu aja
21.00Bintang Arsyadan
Semerdeka lo, gue masih bakal berjuang kok. Tunggu aja ;)
21.00Pesan terakhir dari Arsyad ia acuhkan, ia sudah mantap dengan pilihannya. Sudah tidak ada kata mundur untuk melupakan Arsyad dan menerima Arkan. Ya sekarang ia berstatus menjadi pacarnya Arkan. Ia akan bersikap selayaknya pacar untuk Arkan. Membuka kembali aplikasi chat dan mengetikkan sebuah pesan untuk Arkan yang langsung dibalas oleh si penerima.
Ayesha Ayoda
Udah nyampe?
21.01Arkandra
Cieeee perhatian, baru nyampe ay ay sayang😘
21.01Ayesha Ayoda
Langsung istirahat aja, besok masih ngampuskan?
21.01Arkandra
Iyaaa:(
Abang pacar bobo dulu ya? Baru inget besok ada kuis page haleee:(
21.02Ayesha Ayoda
Iya , gdnght kak
21.02Arkandra
Kiss nya mana?
21.02Ayesha Ayoda
Kiss? Bukan muhrim🖕
21.03Arkandra
Emot doang:(
Yang asli entaran aja kalo udah SAH:*
21.03Ayesha Ayoda
Oh.
21.04
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayesha
Teen Fiction"Kata orang kalo kita suka sama seseorang lebih dari 4 bulan itu nama nya sayang, terus kalo menyukai seseorang lebih dari 4 tahun itu apa nama nya?" - Ayesha Ayoda Sabita ------------------------------------------------------ "Gue inget gue pernah...