Tupperware Biru Muda(2)

383 27 3
                                    

Ayesha sampai dikubikel nya dan langsung bergegas menyalakan komputer. Menaruh semua barang yang ia bawa dan mengganti sepatu sport dengan heels kerja nya.

Bernafas lega saat kepala team belum datang serta masih ada beberapa karyawan yang lebih terlambat dari diri nya. Ia mulai tersenyum dan memukai perkerjaan dengan mengecek berkas yang berada dimeja serta email.

Pukul 10.17, Ayesha mulai merasakan pusing dan sakit diperut nya. Ia mengambil tas nya yang berada bawah mencari obat magh yang selalu ia bawa. Namun tangan nya terhenti saat melihat tupperware dan botol minum biru muda didekat tas nya. Mengambil kedua barang itu lalu membuka tupperware yang langsung membuat perut nya sangat lapar bahkan teman-teman yang dekat dengan kubikel nya tiba-tiba berjalan mendekati nya.

"Wangi banget Ayesha duh perut aku jadi lapar lagi."

"Iya nih wangi banget dah itu nasi goreng beneran ngiler."

"Asli wanginya itu enak tenan kayanya"

Teman dekat nya terus berbicara sedangkan diri nya menatap nasi goreng yang sudah tidak terlalu hangat. Nasi goreng yang dulu sering ia buat untuk dijadikan bekal jika tidak sempat sarapan. Ia tidak yakin rasa nya sama dengan masakkan diri nya, tapi bentuk nya persis sama. Merasakan sakit diperut nya lagi, ia menyimpan tupperware itu dimeja dan menundukan kepala memegangi perut menahan sakit.

"Kamu kenapa? Sakit? Magh nya kambuh? Ke ruang kesehatan ayo buruan."

"Iya buruan dah. Pak , Ayesha magh nya kambuh kita mau bawa dulu ke ruang kesehatan ya mohon izin."

"Oh ya udah bawa sana cepetan biar cepat diobati" ucap kepala team yang langsung membuat kedua teman ayesha membopong nya ke ruang kesehatan tak lupa dengan tupperware  dan botol minum biru muda itu.

Sesampai nya disana, Ayesha langsung dibaringkan di atas kasur. Di beri air mineral dan obat magh untuk meredakan sakit sebelum lanjut makan.

"Ga apa apa ditinggal?" Tanya salah satu teman nya.

"Iya ga apa apa, makasih ya mba mas udah mau direpotin aku" Ucap Ayesha pelan.

"Ga apa apa, tadi kata kepala team juga kamu boleh balik lagi lanjut kerja kalo udah ga sakit lagi itu magh nya. Oh iya ini hp kamu biar ga bt. Kita balik ya, jangan lupa itu makan nasi nya. Bye" Mereka pun pamit meninggalkan Ayesha sendiri diruang kesehatan.

Sebener nya ia kurang menyukai tempat tempat berbau obat. Baginya itu tempat kedua yang tak akan pernah masuk list dalam hidup nya setelah perpustakaan. Menyenderkan tubuh nya pada tembok lalu membuka hp saat ada notif masuk.

Arkandra
Firasat gue mengatakkan lo sakit? Kenapa ya:((
10:26

Bintang Arsyadan
Jangan lupa dimakan, biar magh nya ga kambuh :)
10:26

Kedua pesan yang menurut nya tak penting tapi benar terjadi. Ia tidak mengerti kenapa firasat Arkan terkadang benar tentang diri nya. Sedangkan Arsyad, ucapan yang terkadang benar menjadi kenyataan.

Ia mengabaikan pesan Arsyad dan lebih membalas pesan Arkan yang terkadang absurd.

Ayesha Ayoda
KeAbsurdan yang hqq
10:27

Arkandra
Khawatir ay:(
10:27

Ayesha Ayoda
Makasih loh ;)
10:28

Arkandra
Untung sayang :(
Cama 2 dech
10:29

Ayesha terkekeh pelan membaca pesan balasan dari Arkan yang alay itu. Menyimpan hp nya dan membuka tupperware itu, terdiam sejenak sebelum akhir nya iya mengambil sesendok dan memasukkan nya dalam mulut.

Arsyad banget. Gumam nya dalam hati. Ia cukup tau rada masakkan lelaki itu karna beberapa kali ia pernah mencicipi masakkan nya saat masih berteman. Yah, teman.

Hendak menghabiskan dengan cepat tapi setiap ia mengunyah dan menelan dengan cepat perut nya sakit. Ia memelankan menyantap nasi goreng itu. Ia sebal jika sudah kambuh magh. Tapi itu pun terjadi karna ulah nya sendiri.

Pukul 11.57 Ayesha kembali ke kubikel nya tanpa lupa dua barang biru muda itu. Duduk dan menatap pekerjaan nya yang sebagian sudah diselesaikan oleh teman nya yang lain. Ayesha menunduk hendak menyimpan tupperware namun terhenti saat melihat botol biru muda yang masih belum diminum sedikit pun. Bahkan ia tak tau isi botol minum itu apa.

Membuka penutup nya pelan, ia langsung terdiam. Jus alpukat dengan susu coklat di atas nya yang sudah mulai tecampur karna terlalu lama di diamkan. Sudah tidak dingin, tapi Ayesha meminum nya sedikit sedikit. Masih enak. Menutupnya kembali dan menyimpan nya disamping tempat atk milik nya diatas meja. Ia mulai melanjutkam pekerjaan nya.

***

Berjalan menyusuri trotoar usai pulang kerja dengan headsfree terpasang ditelinga nya. Ayesha berjalan dengan santai, menikmati suasana kota di sore hari.

Ia jarang berjalan kaki, hanya saja ia melupakan dompet nya yang berisi uang saat tadi pagi pergi. Al hasil ia harus kembali menyusuri trotoar, hanya saja beda nya kali ini ia berjalan santai tidak berlari kencang seperi orang ketinggalan kereta.

Berdiri di perempatan jalan menunggu lampu berubah hijau untuk para pejalan kaki dengan sesekali melirik kanan kiri. 30 detik, lampu hijau namun saat akan melangkah ada motor berhenti tepat didepan nya.

Arsyad. Tanpa bicara ia menarik Ayesha untuk segera naik di jok belakang motor nya. Ayesha yang ditarik pun terpaksa mengikuti karna pejalan kaki lain sudah menggerutu mereka menghalangi jalan nya.

Arsyad menyodorkan helm pada nya yang ia langsung pakai tanpa banyak bicara dan mereka pun berlalu menyusuri jalanan kota berdua diatas motor. Tanpa disadari Arkan yang jarak nya tak jauh dari mereka memperhatikan dengan raut wajah tak terbaca.

Tadi nya ia akan menjemput Ayesha, hanya saja jalanan macet membuat nya sedikit terlambat. Lalu ia menyusuri jalan yang biasa Ayesha lewati untuk pulang, saat hendak mendekati Ayesha yang sudah terlihat dipandangan nya. Ia kalah cepat dengan seseorang yang Arkan tau jika posisi nya berbeda dengan diri nya.

AyeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang