Rencana

286 13 0
                                    

"Gue bukan anak mamah dan papah Rin." Jelas Arkan membuat Rinata membatu.

Rinata memundurkan tubuh Arkan dan menatap lekat wajah pria itu yang ternyata sudah basah dengan air mata. Tangis dalam diam seorang Arkandra Pradipta. Rinata menghapus jejak air mata dipipi Arkan menggunakan ibu jarinya. Arkan yang sadar akan tatapan penasaran dari Rinata pun dengan inisiatif menceritakan apa yang ia dengar dari pembicaraan Zarha dan Dipta. Mereka akan menikah, bukankah kejujuran sangat penting? Apalagi ini tentang orangtua.

"J-ja-jadi lo--"

"Gue cuma punya lo. Gue harap lo ga mengecewakan seperti yang lain." Arkan memeluk Rinata yang dibalas hangat oleh wanita itu.

Dari kejauhan kedua orangtua Rinata melihat interaksi keduanya sedikit menghatkan hati. Mereka tau tentang orangtua kandung Arkan, karna mereka bersahabat sejak masa putih abu lampau hingga Arkila dan Andra merenggang nyawa karna sebuah kecelakaan. Mereka berdua kembali memasuki rumah saat teringat kedua orangtua Arkan. Mereka rindu. Sangat.

"Rin, untuk yang terakhir kalinya. Boleh gue ketemu Ayesha? Gue akan ngeluarin sesuatu yang selama ini gue pendam dan Ga pernah berani gue kasih tau Ayesha. Gue akan ngeikhlasin Ayesha sepenuhnya setelah ini." Pinta Arkan yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Rinata.

"Gue juga mau ada yang gue bicarain sama Arsyad. Sebelum gue ngeikhlasin dia dan gue nikah sama lo." Ujar Rinata yang juga mendapat sebuah anggukan kepala.

*

Malam harinya Arkan keluar dari kamar dengan setelan khas nya. Kemeja polos berwarna biru muda dengan bagian tangan dilipat hingga siku, celana jeans putih, sepatu sport putih dengan tangan menenteng sebuah paper bag. Ia berjalan melewati ruang keluarga mengabaikan keluarganya yang menatap dirinya.

"Berhenti disitu Arkandra!" Ujar Dipta dengan nada tinggi membuat Arkan terdiam dan membalik badan berjalan menghampiri keluarganya. "Mau kemana kamu?" Tanya Dipta saat Arkan sudah berdiri dihadapannya dengan jarak hanya sekitar 2 langkah.

"Ketemu Ayesha." Jawab Arkan jujur membuat Dipta mengepal tangannya kuat.

"Kembali ke kamar!" Dipta mengarahkan tangannya pada kamar Arkan namun diabaikan oleh Arkan. "Arkandra Pradipta!" Geram Dipta yang hanya mendapat senyuman miring dari Arkan.

"Ya tuan Adipta Surya?" Tanya Arkan. "Arkan cuma mau ketemu Ayesha dan membicarakan sesuatu hal. Arkan ga akan kabur dan meninggalkan Rinata. Tapi itu juga tergantung dari anda." Arkan membalik badannya melangkah pergi keluar dari rumah, namun saat didepan pintu ia berhenti sejenak dan mengatakan sebuah kalimat yang membuat Dipta maupun Zarha terdiam.

"Arkandra - Arkila dan Andra. Nama yang bagus, saya suka!" Teriak Arkan yang selanjutnya berlalu pergi menghiraukan ketegangan didalam rumah.

Ya ketegangan Dipta serta Zarha saat mendengar nama kakak laki-laki Zarha serta kakak iparnya yang sudah meninggal. Kakaknya yang merupakan orangtua kandung Arkan. Zarha terduduk lemas dengan tangan menyentuh dadanya yang mulai menyesak. Banyak pemikiran buruk dibenaknya dari -

Apakah Arkan sudah tau

Apa Arkan tau jika Zarha serta Dipta bukan orangtua kandungnya

Apa Arkan akan meninggalkannya

Apa Arkan akan kecewa padanya jika mengetahui semua rahasia yang ia simpan.

AyeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang