Mark menghela nafas kesal. Entah untuk yang keberapa kali dia menemukan surat ancaman yang ditulis menggunakan tinta merah. Orang ini sedang mengancamnya atau malah sedang menantangnya sih sebenarnya?
Surat bersampul hitam yang sedang dia baca, tiba-tiba saja direbut orang. Mark menoleh kesamping kirinya. Dua pangeran dari jurusan dance itu ternyata pelakunya.
Lihat saja, sekumpulan bucinnya yang tengah murka sekarang. Rahang mereka yang terlihat mengeras. Serta tatapan bengis mereka yang seakan siap untuk menghancurkan siapapun juga saat ini.
Keduanya membuat Mark menghela nafas lelah. Daripada memperpanjang urusan dengan keduanya. Mark memilih untuk pergi saja. Tapi sayang, Jinyoung lebih dulu menarik lengannya.
"Jangan pergi sendirian angel."
"Ne, sayang.. Jangan berani kemanapun sendirian tanpa kami ataupun Yugyeom.. Karena siapapun orang ini, dia bisa saja mencelakaimu." Jaebum menarik Mark untuk berada diantara keduanya.
"Ne, angel.. kami tidak ingin mengambil resiko untuk itu." Jinyoung tak mau kalah menimpali perkataan kedua temannya itu.
Mark hanya bisa menggelengkan kepalanya. Menyerah dengan apapun keinginan kedua dominan tampan ini. Toh, memaksa mereka untuk tetap diam dan pura-pura tidak tahu pun akan percuma saja. Mark tak akan berhasil melakukannya.
🐰
🐰
🐰
Seusai kuliah, dua dominan tampan bucinnya Mark Tuan itu tengah berkumpul di taman kampus. Sebelum Jaebum akan kembali sibuk mengurusi festival yang harinya sudah semakin dekat bersama Yugyeom.Jaebum yang pertama mengacungkan lembaran surat tanpa pengirim tepat ke hadapan rivalnya ini. Jinyoung mengangkat sebelah alisnya dan membuat gestur bertanya pada pria atletis yang tengah duduk didepannya ini.
"Jie, menurutmu siapa pelakunya?"
Jaebum bertanya dengan pandangan yang sangat serius saat memandang Jinyoung.
"Paling-paling juga tidak jauh-jauh dari salah satu fans kita pelakunya. Siapa lagi yang sanggup membenci Mark sampai seperti itu selain fans kita yang tak pernah bisa menerima kenyataan itu? Terlalu halu mereka terkadang."
Jinyoung menyunggingkan senyuman sinis khasnya yang terlihat sangat menyebalkan bagi Jaebum.
"Kau menyerah menghadapi mereka eoh?"
Jaebum mengubah pandangan seriusnya menjadi pandangan mengejek hingga nyaris menertawai rivalnya ini.
"Tentu saja tidak. Tapi menghadapi mereka itu hanya menghabiskan banyak waktu. Tidak penting-penting amat lah. Mark jauh lebih penting."
Jinyoung menggoda Jaebum dengan menaik turunkan alisnya. Jaebum mendengus kesal melihat kelakuan mantan kekasihnya itu.
🐰
🐰
🐰
"Itu apa hyung?"Yugyeom yang tiba-tiba saja muncul disamping Mark membuatnya terkejut. Pria cantik yang tengah berdiri di depan lokernya menoleh ke samping kanannya.
Yugyeom menatap curiga pada bungkusan yang sedang dipegang oleh Mark.
"Tidak tahu. Buka saja kalau kau penasaran Gyeomie."
Yugyeom yang penasaran pun membuka bungkusan itu. Sebuah boneka kelinci rusak yang diberi cat merah menyerupai darah terlihat di dalam sana. Mark yang memiliki phobia darah kontan menjerit ketakutan.
Yugyeom segera menutup kotak itu dan memeluk sepupu kesayangannya itu. Mark sedang menangis dipelukan Yugyeom kini.
Jaebum yang kebetulan sedang mencari Yugyeom, tak sengaja melihat pikachu kesayangannya sedang menangis di pelukan sepupunya. Dia bisa melihat itu dari gerakan bahu pikachu kesayangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/206023845-288-k831436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Time {Markbum}
Fiksi Penggemar✔ Complete Jaebum dan Jinyoung adalah sepasang kekasih. Sementara Mark adalah sahabat Jaebum yang sudah lama memendam rasa cinta pada sahabatnya. Tapi suatu hari terungkap bahwa keduanya ternyata berkencan hanya untuk bersaing mendapatkan Mark! Mana...