Part 20

389 29 0
                                        

Junhui benar-benar serius memulai rencananya untuk membuka usaha bersama ketiga sahabatnya. Hari itu mereka yang memang tidak memiliki jadwal kuliah dijemput Junhui untuk dibawa ke gedung lokasi kantor mereka.

Semua barang yang mereka butuhkan sudah lengkap disediakan oleh baba Junhui. Mereka hanya tinggal mencari waktu terbaik untuk memulainya.

Keempatnya tersenyum puas dan berniat untuk mulai menjalankan usaha mereka awal bulan berikutnya. Junhui dengan segala kegilaannya....

Mereka masih dicalon kantor baru mereka saat ini. Mark masih sibuk memutari tempat itu, entah mencari apa dia disana. Sedangkan ketiga dominan tampan itu dibuat sibuk memperhatikan gerakan lincah Mark.

"Duduk xiao Yi, kau akan kelelahan kalau terus bergerak lincah begitu." Tegur Junhui yang merasa gemas pada Mark.

Teguran Junhui membuat pria cantik itu menoleh dan memberikan tatapan garang pada sahabatnya itu.

"Jangan galak-galak sayang.. Ayo kesini, aku tahu kau sedang merasa senang, tapi duduklah bersama kami disini." Jaebum berucap dengan lembut yang segera diangguki oleh Mark.

Pria cantik itu sekarang berada dipangkuan suaminya. Duduk menghadap kearah Jaebum dan menyandarkan kepalanya dibahu sang suami.

"Kau kenapa sayang?" Ulah manja Mark yang sudah sangat dihafal oleh Jaebum, ketika istrinya menginginkan sesuatu.

"Aku ingin jjajangmyeon yeobo.. Bolehkan? Tapi harus Junhui yang pergi sendiri untuk membelinya.." Ucap Mark dengan nada manja miliknya.

"Ok, xiao Yi.. Kau tunggulah disini. Aku akan membawakan jjajangmyeon untukmu."

"Es krim coklat juga Jun er..."

"Baiklah... aku akan membawakannya untukmu.."

Mark tersenyum lebar mendengar ucapan Junhui. Sementara Jaebum menyadari bahwa istrinya ini sedang dalam masa mengidamnya. Untung saja istrinya ini hanya mengidamkan hal-hal sederhana saja dan tidak aneh-aneh.

"Nanti suapi aku yeobo..."

"Oke... akan ku suapi nanti..."

Mark memasang aegyo yang membuat Jaebum merasa gemas saat melihatnya. Ingin mencium istrinya, tapi seketika dia ingat bahwa sepupu sang istri sejak tadi hanya diam memperhatikan tingkah keduanya.

Mark makan dengan lahap saat disuapi oleh suaminya itu. Jjajangmyeonnya habis lalu satu cup besar es krim pun nyaris habis separuhnya. Mark yang kekenyangan kini sedang tidur meringkuk dengan nyaman dipangkuan Jaebum.

Mark yang sedang hamil menjadi berkali lipat menjadi lebih manja pada suaminya. Padahal biasanya mana mau Mark bersikap semanja itu pada orang lain. Mark itu pria tangguh yang jarang mau bermanja-manja pada orang lain.

Jaebum membiarkan sang istri tertidur dipangkuannya. Sebab dia tahu kalau istrinya ini butuh banyak istirahat. Kelakuan bucin seorang Im Jaebum membuat kedua sahabatnya hanya menggelengkan kepala dengan heran. Karena mereka pun tidak sebegini bucin pada pasangan masing-masing.
🐰
🐰
🐰
Park Jinyoung.... Sosok itu kini terlihat berdiri didepan pintu flat Jaebum. Kepalanya tertunduk memandangi lantai. Mark yang berdiri di ujung lorong mengernyitkan kening. Merasa heran dengan kehadiran sang mantan kekasih disana. Untuk apa pria itu berdiri disana?

Mark memilih balik badan dan menjauh pergi dari sana daripada harus berhadapan dengan Jinyoung tanpa Jaebum. Karena suaminya itu harus pergi mengurus sesuatu bersama Junhui dan Yugyeom. Maka dari itu Mark memilih untuk pulang sendiri.

Tapi kehadiran Jinyoung membuat Mark mengurungkan niatnya untuk pulang. Mark memilih untuk pergi ke mini market yang terletak didekat gedung flatnya. Membeli sekotak susu hamil rasa coklat lalu duduk dikursi yang ada disana sambil mengirimkan pesan pada suaminya.

Just One Time {Markbum}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang