Mark memilih menuruti suaminya untuk berhenti bekerja. Karena kondisinya sungguh tidak mendukung untuk Mark memiliki banyak aktifitas.
Perutnya semakin sering kram kapanpun dia kelelahan. Belum lagi morning sickness yang membuatnya tersiksa setiap pagi. Kombinasi sempurna untuk membuat suami tampannya itu kalang kabut.
Mark dipaksa untuk bedrest oleh Kibum dan Youngjae saat sepasang bapak dan anak tersebut datang berkunjung ke apartemennya.
Ulah keduanya juga membuat Jaebum memilih untuk melepaskan semua kerja part time nya demi menjaga Mark. Karena dia merasa tidak aman meninggalkan Mark sendirian.
Mark yang tahu bahwa suaminya memilih untuk melepaskan semua pekerjaan part time nya hanya untuk menjaga dirinya. Tidak bisa untuk tidak merasa bersalah. Kenyataan itu membuatnya merasa sangat tertekan. Hal itu membuat suasana hati Mark menjadi sangat buruk.
Mark memandang kosong ke arah jendela dikamar mereka. Ada rasa bersalah yang menggumpal begitu besar didadanya. Membuatnya merasa sesak. Airmata mengalir menganak sungai di wajahnya.
Jaebum yang masuk kamar dengan membawa makan siang untuk istrinya mengerutkan kening. Ini sudah untuk kesekian kalinya Marknya menangis seperti itu. Sakit hati Jaebum melihat Marknya begitu.
Perlahan dia mendekati Mark lalu membawa Mark kedalam pelukannya. Pelukan Jaebum membuat tangis Mark semakin keras. Pukulan-pukulan rasa bersalah itu semakin kuat menyiksanya.
"Yeobo... Apa sebaiknya kita bercerai saja?" Tanya Mark dengan nada putus asa disela tangisnya.
Jaebum terkejut mendengar ucapan istrinya.
"Kau bicara apa sayang?" Jaebum berusaha menanggapi hal itu dengan nada lembut.
"Aku merasa aku bukan istri yang baik untukmu. Aku juga hanya bisa menyusahkanmu. Tidak ada kebaikan ataupun kelebihan yang aku miliki yang bisa kau banggakan. Jadi, ayo kita bercerai saja yeobo." Mark berusaha bicara dengan susah payah masih diantara tangisnya.
"Tidak sayang.. Tidak akan ada perceraian.. Kau itu istri yang sempurna untukku dan aku sangat bangga menjadi suamimu. Aku ini hanya pria biasa yang sangat mencintaimu, sayang.. Jadi, jangan pernah berpikir untuk pergi.. Otte?"
Jaebum masih bicara dengan menggunakan nada lembut yang sama. Suami Mark itu berusaha tetap bersabar. Meski hatinya sangat sakit sekarang ini. Mark menganggukkan kepala mendengar ucapan Jaebum.
"Maaf yeobo..Maafkan aku..."
"Tidak apa-apa sayang... Kau hanya sedang lelah.. Ayo makan.. ini sudah masuk jam makan siang." Jaebum mengalihkan percakapan.
"Sebentar lagi yeobo.. Perutku terasa mual dan begah sekarang.. Tidak enak sama sekali, karena tidak bisa kukeluarkan.."
Mark menghembuskan nafas dengan berat.Jaebum menyingkap kaos yang dipakai Mark diarea perut. Lalu mengelusi perut istrinya yang sudah mulai terlihat membuncit dan menciuminya sesekali. Mark tersenyum melihat hal itu.
"Yeobo..."
"Kenapa sayang?" Jaebum mengangkat wajahnya memandang Mark.
"Maaf..."
"Kau kenapa lagi sayang?"
"Kau boleh pergi yeobo.. Aku membebaskanmu untuk pergi.. Hidupmu masih panjang.. Jangan kau habiskan hanya untuk mengurusi orang penyakitan sepertiku.." Suara Mark terdengar bergetar.
Jaebum menghela nafas panjang. Istrinya ini kenapa sebenarnya? Sejak tadi bicaranya sungguh aneh dan tidak masuk akal.
"Kau ini kenapa sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Time {Markbum}
Fiksi Penggemar✔ Complete Jaebum dan Jinyoung adalah sepasang kekasih. Sementara Mark adalah sahabat Jaebum yang sudah lama memendam rasa cinta pada sahabatnya. Tapi suatu hari terungkap bahwa keduanya ternyata berkencan hanya untuk bersaing mendapatkan Mark! Mana...