Part 30

339 30 10
                                    

Sejak bangun pagi Mark merasakan tidak nyaman diperutnya. Mark mengambil nafas panjang untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang dia rasakan. Meski tidak terlalu membantu.

Mark yang sejak bangun terus saja memegangi perutnya menarik perhatian Jaebum. Karena sesekali Jaebum bisa mendengar istrinya itu mengambil nafas panjang. Sepertinya perut istrinya itu sakit.

Jaebum mendekati Mark yang sedang duduk sambil meluruskan kakinya diruang keluarga. Tubuhnya bersandar disofa dengan tangan berada diatas perut. Bergerak memutar mengelusi perut tak berhenti.

"Perutmu kenapa sayang? Sakit?"

"Perutku rasanya tidak enak sejak bangun tadi. Mulas seperti sedang terjadi kontraksi. Tapi ini masih bulan kedelapan. Apa baby mau lahir sekarang?"

Jaebum yang duduk disamping sang istri ikut mengelus perut istrinya. Mark yang kesakitan menyandarkan kepalanya dibahu sang suami.

"Perutku tidak enak yeobo. Pinggangku juga pegal. Tidak nyaman."

"Mau kupijat pinggangmu?"

"Boleh.. sakit sekali.."

Jaebum memijat pinggang dan punggung Mark. Dia sedang berusaha untuk membuat istrinya ini merasa nyaman, meski dia tahu kalau istrinya ini sedang kesakitan.

Tak lama setelah Jaebum menghentikan pijatannya dipinggang dan punggung Mark. Tiba-tiba rasa mulas seperti orang yang akan melahirkan itu datang dengan lebih hebat daripada sebelumnya. Padahal usia kandungan Mark baru delapan bulan. Itu hanya kontraksi palsu atau Mark akan melahirkan sekarang? Karena sakitnya sama saja.

"Engh.. akh... ugh... sakit... hah... akh.."

Mark mengelus perutnya yang terasa semakin mulas sambil memejamkan matanya. Perutnya sakit sekali saat ini. Tubuh Mark yang tadinya bersandar disofa sekarang sudah beralih bersandar ditubuh suaminya.

"Perutmu semakin mulas sayang?" Jaebum panik.

"Engh... akh.. mulas... ugh... sakit... hah... akh.. sekali... hah... akh..."

Keringat sudah membanjiri tubuh Mark saat ini. Jaebum segera memesan taksi lalu menggendong istrinya keluar dari flat. Air ketuban sang istri pecah ketika mereka berada di dalam taksi. Kontraksi diperut Mark semakin intens dan istrinya semakin kesakitan. Jaebum semakin tidak tega melihatnya.

Mark segera ditangani oleh appa dan hyungnya. Karena Jaebum sempat menghubungi keduanya ketika masih dalam perjalanan. Jaebum ikut masuk kedalam ruang operasi atas permintaan Mark. Dia menemani proses kelahiran anak mereka melalui operasi caesar. Karena tubuh Mark terlalu lemah untuk melakukan persalinan secara normal.

Im Bambam putranya dengan Mark yang begitu mungil terlahir prematur. Tapi Jaebum tidak mempermasalahkannya, yang penting keduanya selamat. Mark yang masih dalam pengaruh bius sudah dipindahkan ke kamar rawat inap. Sementara putranya dimasukkan kedalam inkubator.

Bambam begitu imut dan menggemaskan. Dia langsung menempel pada appa dan eommanya sejak pertama kali diberikan oleh perawat pada keduanya. Dia akan menangis keras saat berada dipelukan orang lain.

Manja.... Bocah yang sama sekali tidak mau lepas dari sosok orangtuanya. Ciri-ciri calon bucin sang eomma ketika sudah besar nanti sepertinya.

Mark dan Jaebum sepakat untuk mengurus Bambam berdua tanpa bantuan baby sitter. Meskipun sudah ditawari baby sitter untuk membantu mengurus Bambam secara berulang kali oleh Kibum appa.

Tetapi mereka merasa lebih puas merawat sendiri putra mereka berdua. Meski keduanya harus merelakan jam tidur keduanya menjadi berantakan. Tapi keduanya sangat menikmati peran sebagai orangtua baru.
🐰
🐰
🐰
Wajah cantik Mark terlihat pucat karena kurang tidur. Pria cantik itu sedang berdiri didepan boks bayi putranya untuk mengganti popok. Jaebum yang baru masuk ke kamar segera mendekati sang istri yang terlihat pucat pasi. Dia berdiri tepat disamping istrinya.

Just One Time {Markbum}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang