Sebulan telah berlalu sejak percakapannya dengan Jaebum yang berakhir Mark mengurungkan niatnya untuk berhenti kuliah. Mark memilih untuk tetap bertahan disana. Meskipun keadaan di kampus tidak terlalu membaik.
Tapi setidaknya mereka yang sudah tahu bahwa Mark sudah resmi bertunangan dengan Jaebum dan putus dengan Jinyoung. Sudah tak pernah lagi mengganggunya. Bahkan hanya sekedar melemparkan cibiran ataupun tatapan sinis pun sudah tidak.
Mark jadi curiga jangan-jangan sebagian dari mereka yang pernah bersikap sinis itu adalah para shippernya dengan Jaebum ya? Lihat saja wajah-wajah bahagia para fujo dan fudan itu sekarang setiap kali melihat momen Markbum.
Kehidupan normal Mark di kampus kembali secara perlahan-lahan. Mark tidak akan mencari tahu perubahan ini hasil ulah siapa. Karena sudah pasti ini ulah ketiga ksatrianya tanpa terlihat oleh matanya.
Perkataan Mark hari itu didepan Jaebum membuat ketiga ksatria penjaganya menjadi lebih leluasa untuk bertindak. Mereka bertiga ganti menjadi penyebar teror untuk orang-orang yang sudah mengusik Mark. Hal itu sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu bahkan tanpa Mark sadari.
Ulah ketiganya bahkan membuat Jinyoung pun ketakutan. Dia tak pernah menyangka bahwa ketiga pria penjaga Mark bisa berlaku dengan sangat kejam saat berhadapan dengan semua pihak yang pernah mengganggu Mark. Tanpa peduli yang sedang dihadapi itu laki-laki atau perempuan.
Mereka akan membuat perhitungan dengan siapapun juga. Tak terkecuali dengan Jinyoung juga. Ulah tiga pria tampan ini membuat fakultas mereka menjadi geger. Tapi juga membuat mereka bisa menemukan dalang yang sebenarnya dari setiap pembullyan terhadap Mark.
Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membawa manusia tidak tahu diri itu tepat kehadapan Mark. Seperti janji mereka dulu. Membuat si pelaku pembullyan bersujud memohon maaf pada Mark.
🐰
🐰
🐰
Hari sudah malam. Tapi Jaebum belum juga kembali ke rumah. Kemana sebenarnya tunangannya itu? Mana ponselnya mati lagi. Mark jadi cemas kan sekarang. Mark yang lelah menunggu kepulangan Jaebum tak terasa tertidur di kursi.Jaebum malam itu pulang larut malam, karena harus mengurusi dalang dari para pembuat ulah dikampus bersama Junhui dan Yugyeom. Dia jadi merasa bersalah saat melihat Mark menunggunya. Apalagi saat melihat Mark tertidur tanpa selimut di sofa. Rasa bersalah terasa semakin menumpuk dibenaknya.
"Yeobo." Panggil Mark lirih saat merasa tubuhnya berada dalam gendongan seseorang.
"Iya, ini aku sayang. Tidur lagi ya?" Jaebum berucap lembut pada sang submissif yang ada digendongannya.
"Yeobo, kepalaku pusing sejak pulang dari kampus tadi. Kau kuhubungi tapi ponselmu mati." Mark mengadu dengan manja pada dominannya.
"Kau sakit sayang?" Jaebum merasa cemas setelah mendengar ucapan Mark.
"Tidak tahu. Tapi tadi siang sewaktu akan makan bersama Eunwoo perutku tiba-tiba mual mencium aroma makanannya." Mark kembali mengingat hal aneh yang dirasakannya itu.
"Ah, kau terlalu lelah ya? Sudah kubilang untuk tidak memaksakan diri kan?" Jaebum mulai memahami sebab sakitnya pria cantiknya ini.
"Ne, aku minta maaf."
Mark menyesal sudah mengabaikan nasehat prianya untuk lebih peduli pada kesehatannya.
"Tidak perlu minta maaf sayang. Aku tidak marah dan kau tidak bersalah. Sekarang ayo tidur."
Jaebum memilih hanya ganti baju lalu menemani kesayangannya ini tidur. Karena dia juga sudah lelah setelah seharian berada diluar rumah.
🐰
🐰
🐰
Mark muntah-muntah hebat pagi itu tak lama setelah bangun tidur. Sekarang tubuhnya terbaring lemas ditempat tidur dengan wajah super pucatnya.Jaebum memandangi wajah pucat milik tunangannya ini dengan raut khawatir yang sangat kentara. Bagaimana tidak kalau tiba-tiba saja pasanganmu sakit dan itu cukup parah?
"Masih mual sayang?" Tanya Jaebum saat Mark membuka matanya.
"Tidak terlalu. Hanya saja perutku terasa tidak nyaman sekarang ini. Yeobo, apa jangan-jangan aku sedang hamil ya sekarang? Ayo bantu aku, karena aku ingin mencoba mengetesnya menggunakan testpack."
Jaebum segera membantu Mark untuk menuju ke kamar mandi. Lalu menunggui Mark yang sedang melakukan test kehamilan didalam kamar mandi juga. Pria itu tak mau keluar dari sana.
Perlahan tanda positif terlihat ditestpack yang telah digunakan oleh Mark. Hal itu disambut bahagia oleh Jaebum. Dia sangat senang, tunangannya sekarang sedang mengandung calon anak mereka.
🐰
🐰
🐰
Berita kehamilan Mark segera mereka sampaikan pada Yoona ibu Jaebum dan juga kibum dan Jessica orangtua angkat Mark.Kabar itu tentu saja disambut baik oleh para orangtua. Kibum bahkan menyempatkan diri untuk memastikan kabar itu. Hasil pemeriksaan medis pun menyatakan hal yang sama. Princess keluarga Kim itu sedang hamil. Usia kandungannya sekitar 4 minggu.
Yoona bahkan segera berkunjung ke Seoul setelah mendengar kabar bahwa menantu cantiknya itu sedang hamil. Dia tinggal di flat sang putra bersama Mark yang memilih untuk menemani ibu mertuanya ini daripada berangkat kuliah. Sedangkan Jaebum sibuk diluar sana untuk menjebak dalang dari pelaku pembullyan terhadap Mark agar mau keluar dari persembunyiannya.
"Eomma sangat senang mendengar kabar ini, Markeu.."
Yoona yang tengah memasak dengan dibantu Mark tersenyum menatap calon menantunya itu.
"Ne, eommonim.. Saya tahu karena eommonim sudah ingin memiliki cucu.."
Mark membalas ucapan calon ibu mertuanya dengan ucapan formal. Selain untuk menghormati ibu Jaebum, dia juga masih merasa canggung berhadapan dengan ibu dari tunangannya ini.
"Terima kasih, sayang.. Ah, iya Mark.. Kau dan Jaebum tidak keberatan kan untuk menikah sebelum perutmu membesar?"
"Hah? Tidak.. tentu tidak eommonim.. Tapi tidak tahu kalau Jaebum.." Mark menggeleng ragu saat mengingat bahwa keduanya kini masih kuliah.
"Ah, putraku itu juga pasti tidak keberatan untuk segera meresmikan hubungannya denganmu.." Yoona tersenyum hangat, berusaha menyakinkan calon menantunya ini.
"Memang tidak eomma.. aku harap aku bisa menikahi Mark secepatnya." Sambung Jaebum yang tiba-tiba saja sudah berada di flat.
Orang ini pulang kapan? Batin Mark. Kenapa tiba-tiba saja sudah berada disini? Mark menatap bingung ke arah Jaebum.
"Kenapa sayang?" Jaebum tersenyum geli menatap wajah bingung Mark.
"Kau masuk lewat mana yeobo?"
Mark memasang wajah polosnya yang menggemaskan saat menanyakan hal ini pada Jaebum.
"Tentu saja lewat pintu sayang.." Cara Jaebum bicara jelas menunjukkan kalau dia menahan geli sekarang.
"Oh, Kapan?"
Sungguh wajah imut Mark membuat Jaebum gemas. Ingin mencium pria cantik itu, untung saja dia ingat kalau ibunya sedang berada disana.
"Baru saja.." Meskipun merasa geli, Jaebum tetap menjawab pertanyaan calon istrinya dengan sabar.
"Kenapa aku bisa tidak mendengar suara pintu?"
Mark yang masih bingung tetap memasang wajah polos menggemaskannya. Hei, Mark kau bisa membuat seme didepanmu ini khilaf lama-lama kalau begitu tingkahmu...
"Kau tadi sedang memperhatikan eommaku bicara sayang.."
Mark akhirnya tertawa menatap prianya yang sedang menahan tawa dan merasa geli saat menyadari betapa bodoh dirinya sekarang.
Jaebum yang melihat Mark tertawa akhirnya ikut tertawa. Bukan menertawakan Mark. Hanya saja dia senang melihat wajah cantik Mark. Ketika ukenya itu sedang tertawa seperti sekarang.
Tbc.......
Cerita terakhir yang ku publish di tahun 2019. Makasih udah mau baca ceritaku, kasih vote dan komen kalian readernim. Makasih dukungannya buat kapal MarkBum ini. Tetep tungguin cerita2 lain tahun depan ya.... 🙏🙏🙏 Selamat Tahun Baru 2020 Readernim...

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Time {Markbum}
Fanfiction✔ Complete Jaebum dan Jinyoung adalah sepasang kekasih. Sementara Mark adalah sahabat Jaebum yang sudah lama memendam rasa cinta pada sahabatnya. Tapi suatu hari terungkap bahwa keduanya ternyata berkencan hanya untuk bersaing mendapatkan Mark! Mana...