Part 32

272 30 4
                                        

Mark yang sedang menginap dikediaman keluarga Kim bersama keluarga kecilnya berniat untuk membukakan pintu saat mendengar bel berbunyi. Tubuh Mark menegang kaku saat melihat Taeyeonlah yang berdiri didepan pintu kediaman keluarga Kim. Wanita itu lalu menyeret Mark hingga masuk ke kediaman keluarga Tuan.

Mark memberikan tatapan bingung pada sang mama. Dia bertambah bingung saat Taeyeon menyodorkan selembar surat cerai ke hadapannya. Nama sang baba dan sang mama lengkap dengan tanda tangan keduanya ada disana.

"Ahjumma akan bercerai dengan baba?"

"Ne, babamu lebih menikah lagi dengan simpanannya."

"Imo sedang sakit, ahjumma. Imo butuh baba untuk mendampinginya."

"Kau membela babamu Mark!?"

"Tidak ahjumma. Kau salah paham."

"Jangan berani bicara macam-macam pada Yien, Tae!" Suara teriakan Hangeng terdengar.

"Bela saja terus putramu itu! Kau memang tidak pernah peduli padaku! Aku sudah berbaik hati untuk menerima dan merawat anak harammu itu selama ini!" Taeyeon berteriak murka.

Mata Mark membulat mendengar ucapan sang mama. Apa katanya tadi? Anak haram babanya? Jadi dia dan Wonwoo itu sama saja statusnya. Kalau begitu pantas saja nenek sihir ini sering mengabaikan Mark.

Hangeng segera mendekati putranya yang tampak terkejut. Dia khawatir Mark shock lalu sakit setelahnya. Dia sudah sangat hafal dengan kondisi fisik putra sulungnya ini.

"Yi er tolong lihat baba nak."

Mark memandang lurus kearah babanya tanpa berkedip.

"Kau bukan anak haram, nak. Meskipun kau memang bukan anak Taeyeon yang belakangan kau panggil ahjumma."

"Lalu aku anak siapa baba?"

Belum sempat Hangeng menjawab pertanyaan putranya. Taeyeon sudah lebih dulu melemparkan selembar foto seorang wanita yang begitu cantik pada Mark.

"Ini siapa baba?"

"Itu mamamu sekaligus istri pertama baba."

"Dimana mama sekarang?"

"Mamamu meninggal saat melahirkanmu karena mengalami pendarahan yang sangat parah."

Mark menangis dipelukan sang baba. Kabar ini membuat pertahanannya hancur berantakan. Bagaimana mungkin mamanya ternyata sudah meninggal saat melahirkannya dulu?

"Baba... dadaku... sesak...tolongh... panggil... Jaebum..."

Mark merasakan dadanya sesak dan mengalami hyperventilasi. Dia butuh suaminya sekarang. Jaebum yang juga berada di kediaman keluarga Kim segera berlari ke kediaman keluarga Tuan setelah mendapat telepon dari baba Mark.

Disana dia melihat istrinya terbaring dipelukan babanya sambil mencengkeram dadanya. Nafasnya pun terdengar hanya satu-satu. Jaebum segera melepas jaket yang dipakainya lalu menutupkan kekepala istrinya dan membawa sang istri dalam dekapannya sampai nafasnya kembali normal.

"Kau membuat baba takut Yi er."

"Maaf sudah membuat baba ketakutan. Ini reaksi normal saat aku mengalami shock baba."

"Maafkan baba, nak. Baba gagal menyelamatkan mamamu ketika itu."

"Siapa nama mama?"

"Irene. Irene Bae. Dia gadis yang sangat cantik, anggun, lembut tapi juga galak dan sangat kuat. Kau sangat mirip dengan mamamu Yi er. Kau selalu membuat baba teringat pada mamamu."

"Kepergian mama itu sudah takdir. Baba tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Lagipula baba masih punya aku yang mama tinggalkan untuk menjadi pengingat akan sosoknya bagi baba."

Hangeng kembali memeluk sang putra. Tak kuasa menahan tangis yang selama puluhan tahun dia pendam sendiri. Mark menepuk-nepuk punggung sang baba untuk menenangkannya.

Mark tentu saja terkejut mendengar penjelasan babanya. Mark tidak pernah berpikir kalau selama ini babanya ternyata pernah menikah dengan wanita lain.

Jaebum yang kebingungan hanya diam menatap keduanya. Dia masih menunggu penjelasan dari sepasang ayah dan anak dihadapannya ini.

"Ayo ke ruang kerja baba. Akan baba ceritakan tentang mamamu Yi er."

Mark meraih tangan suaminya. Tangan Mark terasa dingin saat Jaebum genggam. Marknya masih sangat shock tapi dia berusaha untuk menyembunyikan hal itu didepan babanya. Jaebum berusaha menyalurkan kekuatan melalui genggaman tangannya pada sang istri.
🐰
🐰
🐰
Cerita Hangeng pun bergulir. Mulai dari pertemuan pertamanya dengan Irene Bae di kampus. Irene adalah adik tingkatnya. Salah satu primadona kampus yang menarik perhatian banyak orang. Tapi sayangnya sangat sulit untuk didekati karena sifat dingin dan introvertnya.

Hangenglah pria beruntung yang bisa mendapatkan perhatian sekaligus juga hati Irene. Pria itu juga yang berhasil menikahi Irene. Meskipun orangtuanya sempat menentang keras hubungan keduanya. Karena Irene hanya putri dari seorang dosen. Berbeda dengan keluarga Tuan yang merupakan keluarga konglomerat yang memiliki perusahaan dengan cabang dimana-mana.

Hangeng memilih untuk keluar dari keluarga Tuan saat ayahnya memberikan dia pilihan kala itu. Sang ayahpun menghargai keputusan putranya dan membiarkan Hangeng memilih jalan hidupnya sendiri meskipun dia anak tunggal.

Pernikahan Hangeng dan Irene terjadi dengan sepengetahuan kedua orangtua mereka. Orangtua Hangeng pada akhirnya menerima dan merestui pernikahan putra semata wayangnya.

Pernikahan mereka berdua berjalan dengan harmonis dan bahagia. Bahkan kabar kehamilan Irene pun disambut dengan suka cita oleh orangtua Hangeng.

Irene menjalani masa-masa akhir kehamilannya dengan tidak mudah. Dia mengalami pre eklampsia di trimester akhir masa kehamilannya. Hal itu membuat Mark terpaksa harus dilahirkan sebelum cukup bulan didalam kandungan ibunya.

Irene sendiri meninggal pada saat melahirkan putra semata wayangnya karena mengalami pendarahan yang cukup parah. Mark yang masih bayi ditinggalkan berdua dengan sang baba yang tengah patah hati karena ditinggalkan oleh istrinya.

Putranya yang lahir prematur dan tidak disusui oleh ibunya membuat fisik Mark tidak sekuat fisik orang lain. Belum lagi organ pencernaannya yang sejak bayi memang sensitif dan beberapa alergi yang diidapnya sejak bayi. Membuat Hangeng harus ekstra hati-hati dalam merawat putra semata wayangnya.

Hangeng sangat mencintai satu-satunya harta peninggalan Irene yang berharga. Karena kehadiran Marklah yang membantu Hangeng untuk menyembuhkan patah hatinya.
🐰
🐰
🐰
Orangtua Hangeng merasa kasihan pada sang putra yang harus merawat sendiri menawarkan putranya untuk dijodohkan dengan putri keluarga Kim yang merupakan rekan dokter ibu Hangeng.

Hangeng awalnya menolak tawaran tersebut. Tapi semakin Mark besar dia sadar bahwa Mark juga masih membutuhkan sosok seorang ibu dalam hidupnya. Sebab itulah Hangeng menerima tawaran perjodohan dari orangtuanya.

Apalagi saat melihat putri keluarga Kim bisa mendekati Mark dan diterima dengan baik oleh putranya itu. Hal itu semakin menguatkan niat Hangeng untuk menikah dengan Kim Taeyeon.

Pernikahan keduanya pun akhirnya digelar besar-besaran. Taeyeon mengakui bahwa Mark adalah putranya. Bahkan Taeyeon tetap memperlakukan Mark dengan baik layaknya anak kandungnya sendiri hingga Mark dewasa.

Taeyeon sebenarnya mencintai Mark sebesar dia mencintai Tzuyu. Untuknya Mark adalah anak kandungnya juga. Taeyeon hanya kecewa karena Mark setelah dewasa tidak lagi dekat dengannya. Mark mulai membangun dinding tak kasat mata dengan dirinya.

Bahkan kabar kalau Mark ternyata seorang interseks pun Taeyeon dengan dari orang lain. Bukan dari Mark sendiri. Taeyeon marah karena Mark lebih memilih lari daripada memberikan penjelasan kepada orang tuanya. Bukan marah karena Mark lebih memilih mempertahankan status interseksnya.

Hangeng mengakhiri ceritanya dengan mata berkaca-kaca. Mark sudah menangis tersedu dipelukkan suaminya. Semua hal ini sungguh mengejutkan baik untuk Mark maupun untuk Jaebum.

Tbc.........

Just One Time {Markbum}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang