Mark sedang duduk di ruang keluarga menemani Tzuyu sang adik yang masih berusia 10 tahun yang sedang bermain disana. Tiba-tiba saja Mark dikejutkan dengan kedatangan Jinyoung yang merupakan kekasih dari sahabatnya Im Jaebum.
Mark segera meminta Tzuyu untuk masuk kamar, sementara dia menemui kekasih sahabatnya yang datang dengan wajah kacau ini. Tzuyu pun menurut dan segera lari ke kamarnya.
"Kau kenapa Jie? Bertengkar lagi dengan Jay?"
Mark menarik tangan Jinyoung untuk duduk disampingnya dan Jinyoung pun menurut saja.
"Mark hyung, apa kekasihku sedang berselingkuh dengan Yugyeom sepupumu?"
Mata Mark melotot seketika. Itu pikiran darimana? Dua orang seme menjalin hubungan? Yang benar saja Jinyoung ini. Mana mungkin itu terjadi? Bahkan sepupu tiangnya itu sedang sibuk mengejar Cha Eunwoo uke cantik dari jurusan drama.
"Kau ini gila atau apa, Jie? Mereka berdua itu seme loh. Jadi mana mungkin Jay pabbo akan berselingkuh dengan si tiang listrik itu!"
"Tapi mereka sering pergi bersama, Mark hyung."
"Wajar saja mereka pergi bersama. Mereka berdua kan anggota panitia pagelaran seni kampus kita yang akan diadakan dua bulan lagi. Memangnya Jay tidak cerita padamu?"
"Cerita sih, tapi aku tidak percaya."
"Salahmu sendiri yang tidak mempercayai perkataan si pabbo itu."
Mark menatap sebal ke arah kekasih sahabatnya itu. Bagaimana bisa dua orang dengan kepribadian bagaikan sepasang kutub utara magnet ini bisa saling menyukai dan berkencan nyaris dua tahun lamanya? Mark terkadang tidak habis pikir jadinya.
"Ayo ke kampus. Aku antar menemui kekasih bodohmu itu. Tunggu aku diluar. Aku akan ganti baju dan pamit pada adikku dulu."
Mark segera melesat menuju kekamarnya untuk ganti baju. Setelah itu dia menuju ke kamar adiknya untuk berpamitan.
"Princess, gege pergi sebentar ya. Kau jaga rumah dengan bibi Hong sampai Baba dan Mama pulang atau sampai gege kembali lagi. Gege janji gege tidak akan lama."
"Janji?"
"Ne, gege janji."
Mark menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking adiknya. Sudah menjadi kebiasaan Mark dan sang adik ketika memiliki janji apapun.
🐰
🐰
🐰
Jaebum sedang sibuk mengawasi latihan teman-temannya bersama dengan Yugyeom dan Seulgi, ketika Jinyoung datang bersama Mark.Pandangan mata Jaebum seketika berbinar melihat kekasih galaknya datang bersama sang sahabat.
"Aku mengantar bocah cilikmu ini kemari. Dia takut kau sedang berselingkuh dengan Yugy."
Mata Yugyeom membesar ketika mendengar ucapan sang kakak sepupu. Lalu dia menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan jalan berpikir kekasih temannya itu.
Sementara Jaebum mendekati Jinyoung lalu mengajaknya menyingkir dari sana. Karena dia merasa bahwa mereka berdua perlu bicara.
Menyisakan Mark yang terdiam menatap kepergiaan keduanya dengan tatapan penuh luka.
"Sabar, hyung. Aku tahu pasti sakit melihat orang yang kau cintai pergi dengan orang lain."
Yugyeom menepuk pelan bahu Mark yang membuat si empunya menoleh. Mark memberikan senyum terbaiknya pada Yugyeom.
"Tidak apa-apa Yugy ah. Aku sudah terbiasa dengan hal ini."
"Apa kau ini diam-diam adalah seorang masokis Markeu hyung? Kenapa tidak kau lupakan saja pria bodoh yang sama sekali tidak peka itu lalu berkencan saja dengan Jackson hyung yang jelas-jelas tulus mencintaimu?"
"Kalau aku bisa mengatur hatiku, tentu saja aku akan lebih memilih Jackson untuk menjadi pasanganku. Dia itu dominan yang sempurna. Tapi sayangnya, aku tidak bisa mengatur hatiku, Yugy ah."
Yugyeom tersenyum miris mendengarnya. Kasihan sekali hyungnya ini. Cintanya pada sang sahabat bertepuk sebelah tangan.
🐰
🐰
🐰
Di kantin kampus, tampak dua orang pria yang sedang bersitenggang. Yang satu keras kepala tak mau mendengarkan penjelasan orang lain. Sementara yang satu lagi tidak mau mengalah.Biasanya Mark yang akan menengahi pertengkaran dua orang ini. Sepasang kekasih yang lebih mirip dengan pasangan alpha yang sama kerasnya dan tak pernah mau mengalah untuk satu sama lain.
Keduanya kini sedang bertengkar hebat sekarang. Sampai lupa bahwa keduanya sedang berada dikantin saat ini. Serta ditatapi oleh puluhan pasang mata mahasiswa yang juga sedang berada dikantin.
"Bukankah sudah ku katakan kalau aku sibuk Jinyoungie!? Apa telingamu itu tidak pernah kau gunakan untuk mendengarkan perkataan orang lain hah!?" Bentak Jaebum
"Kau yang tidak bisa dipercaya Im Jaebum ssi." Jinyoung tak kalah sinis membalas bentakan Jaebum.
Adu argumen masih saja berlangsung, sampai Mark akhirnya muncul diantara keduanya. Deheman Mark membuat keduanya seketika diam. Beralih menatap sang uke cantik yang tampak memasang wajah kesal sekarang.
"Markeu." Itu Jaebum yang sedang mencicit ketakutan melihat sahabatnya yang siap mengamuk.
"Markeu hyung.." Itu Jinyoung yang selalu gelagapan ketika melihat Mark sang gengster mode on.
"Aku membawamu kesini untuk bicara baik-baik dengan Jay! Bukan untuk mengajaknya bertengkar sampai menjadi tontonan begini!!"
Keduanya serentak menoleh kesekelilingnya dan menemukan bahwa apa yang Mark katakan memang benar. Lalu menoleh kembali menatap Mark sambil meringis.
"Terserah kalau kalian masih mau bertengkar!! Aku pulang sekarang!!"
Mark menghentak-hentakkan kakinya kesal dengan pasangan sinting dihadapannya itu.
Keduanya serentak menarik tangan Mark agar tidak pergi. Berakhir dengan keduanya menarik Mark kedua arah yang berbeda. Tangan Mark sakit, sungguh....
"Hentikan kalian berdua!! Kalian pikir aku ini karet yang bisa kalian tarik kesana kemari!! Tanganku sakit asal kalian tahu!!" Raung Mark, murka pada keduanya.
Jaebum mengalah dan melepaskan tangan Mark. Tentu saja Jinyoung tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membuat uke tercantik di jurusan tari ini duduk disampingnya.
"Kapan kalian berdua akan berhenti bertengkar sebenarnya, hah!?" Mark masih dalam mode marah ngomong-ngomong.
"Kalau kau berhenti jual mahal dan bersedia menjadi uke kami, Markeu. Lagipula kami berdua ini dominan sebenarnya."
Jaebum yang selalu seenaknya dalam menjawab yang sedang bicara. Memangnya kau tak tahu kalau uke cantik didepanmu ini sebenarnya menyukaimu Mr. Im Jaebum?
"Ne, kalau kami terus berkencan maka pertengkaran kami juga tak akan pernah ada usainya. Berbeda kalau kami sama-sama menjadi dominanmu."
Jinyoung yang diam-diam menjadi bucin seorang Mark Tuan yang sedang bicara kini. Jinyoung itu sebenarnya sudah lama menyukai uke cantik idola di jurusan dance ini. Kenapa malah berakhir berkencan dengan sahabat sang uke yang juga seorang dominan seperti dirinya sih? Jinyoung sendiri juga bingung.
Boleh tidak Mark bunuh saja kedua seme menyebalkan didepannya ini? Kalau sudah tahu keduanya itu sama-sama pihak atas, lalu kenapa masih berkencan juga keduanya? Mark tak habis pikir dibuatnya.
"Lalu untuk apa kalian berdua berkencan hah!?" Mark gemas sekali pada pasangan sinting didepannya ini.
"Untuk mendekatimu Markeu hyung." Jawab Jinyoung dengan nada menggoda.
"Untuk membuatmu cemburu Markeu."
Jawab Jaebum dengan nada lembut yang belum pernah Mark dengar sebelumnya.Dasar orang-orang gila! Pikir Mark. Sebenarnya Mark ingin memaki keduanya saat ini. Tapi tatapan lembut dari keduanya sudah cukup untuk membuat seorang Mark Tuan jadi mati kutu sekarang.
Tbc.........

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Time {Markbum}
Fanfiction✔ Complete Jaebum dan Jinyoung adalah sepasang kekasih. Sementara Mark adalah sahabat Jaebum yang sudah lama memendam rasa cinta pada sahabatnya. Tapi suatu hari terungkap bahwa keduanya ternyata berkencan hanya untuk bersaing mendapatkan Mark! Mana...