Part 5

397 51 0
                                    

Pagi ini saat bangun tidur Mark merasakan perutnya sangat nyeri. Mark belum pernah merasakan perutnya sesakit ini sebelumnya. Bahkan untuk dibawa melangkah ke kamar mandi pun nyerinya terasa sangat menusuk.

Mark mengernyitkan dahinya saat melihat air kencingnya berwarna merah. Seperti bercampur dengan darah. Pantas saja perutnya sakit sekali. Ternyata ada yang tidak beres dengan organ diperutnya.

Suara ketukan di pintu kamar membuyarkan lamunan Mark. Suara kepala maid di rumahnya terdengar dari luar kamar. Mengatakan bahwa dua teman Mark sedang menunggu di ruang tamu. Mark segera menyahutinya.

Dengan langkah tertatih Mark berjalan ke ruang tamu. Benar saja dugaan Mark kalau dua seme sinting itu yang datang kerumahnya.

Wajah pucat Mark dan raut kesakitan tergambar sempurna diwajah cantik itu. Membuat Jinyoung dan Jaebum menjadi cemas saat melihatnya. Mereka berdua segera bangkit dari duduknya dan membantu Mark untuk berjalan dan duduk di sofa.

"Aku hari ini tidak berangkat kuliah. Jadi kalian tinggal saja."

Mark berkata sambil memejamkan matanya. Perutnya sangat sakit saat dia duduk.

"Kau kenapa sayang?"

Jaebum yang masih berdiri disamping Mark mengusap lembut dahi Mark yang dipenuhi peluh.

"Perutku sakit sekali. Mungkin kemarin aku salah makan."

"Kami antar kau ke dokter, angel.. Agar kita tahu penyebab sakitmu itu apa."

"Boleh.."

Mark bangkit secara perlahan dari duduknya. Jinyoung bergerak secara otomatis untuk membantu Mark berdiri. Jaebum menuntun Mark untuk kembali ke kamar dengan diikuti oleh Jinyoung yang berjalan dibelakang mereka.
🐰
🐰
🐰
Kata-kata Youngjae dokter pribadi sekaligus sepupu Mark membuat pria cantik itu dan kedua bucinnya membelalakkan mata. Tak percaya dengan apa yang mereka dengar barusan.

Abang dari Yugyeom itu dengan santai menjelaskan, bahwa Mark memiliki rahim yang sehat dan berfungsi sempurna layaknya rahim perempuan.

Sekarang Mark sedang mengalami siklus menstruasi seperti yang biasa dialami oleh perempuan. Tapi karena Mark laki-laki, maka darah itu keluar bersama air kencingnya. Mark juga tidak akan mengalaminya setiap bulan seperti para gadis. Tapi setiap 2 atau 3 bulan sekali.

Mark mendesah lelah mendengar ucapan sepupu dokternya yang sedang memberikan senyum secerah mentari dihadapannya.

"Kenapa Markeu?" Youngjae memperhatikan wajah sang sepupu yang terlihat frustasi itu.

"Jadi setiap 2 atau 3 bulan sekali perutku akan sesakit ini Otter hyung?" Mark memasang wajah memelas didepan Youngjae.

"Sayangnya iya, Markeu. Tapi kau bisa mengompres perutmu dengan air hangat. Atau kau bisa meminum obat pereda nyeri."

Sebisa mungkin Youngjae berusaha untuk tetap tenang, meski dia tahu ini berat untuk dijalani oleh Mark.

"Otter hyung, kau kan tahu tubuhku ini sangat sensitif dan tidak bisa menerima sembarang obat atau makanan. Jadi, darimana aku tahu obat itu aman atau tidak untuk kukonsumsi? Aku tidak mau berakhir dirumah sakitmu ini setiap kali mengalami menstruasi."

Mark semakin frustasi mendengar penjelasan dari dokter dihadapannya ini. Sebenarnya karma seperti apa yang tertinggal dari kehidupan masa lalunya? Sampai dikehidupannya sekarang dia harus mengalami hal seburuk ini.

"Kompres saja perutmu kalau begitu. Lalu kabari aku setiap kali kau mengalami siklus ini. Maka akan kubuatkan surat cuti dokter untuk dikirimkan ke kampusmu."

Just One Time {Markbum}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang