Kedua sahabat Mark dan Jaebum memutuskan untuk menikah pada saat yang bersamaan. Keduanya membuat Mark dan Jaebum terlihat sibuk membantu persiapan pernikahan keduanya.
Jaebum diam-diam mengambil foto Mark saat istrinya itu sedang sibuk mengawasi para pegawai WO membuat dekorasi di lokasi pernikahan Junhui dan Yugyeom.
Mark yang sadar bahwa Jaebum sudah mengambil fotonya secara diam-diam segera mendekati suaminya.
"Kau cantik sekali sayang.. Tapi sayang, wajahmu agak pucat.." Ucap Jaebum saat menyadari Mark sudah berdiri tepat disampingnya.
"Aku lelah kau tahu? Mereka yang menikah, kenapa malah kita yang repot sih? Perasaan dulu saat kita menikah, kita sendiri yang repot."
"Ah, iya aku ingat. Kau sampai pingsan berulang kali karena kelelahan. Adik Bamie sekarang tidak rewel kan? Aku takut kau kelelahan seperti dulu."
"Tidak, dia menjadi anak baik beberapa hari ini. Dia tidak ribet seperti Bamie yang banyak maunya. Dia jauh lebih tenang dan lebih kooperatif."
"Aku senang mendengarnya sayang. Ayo kita makan dan istirahat dulu sebentar.. Ada banyak orang disini.. Pekerjaan tidak akan terlantar."
"Baiklah, ayo.. Perutku kebetulan juga lapar.."
"Kau ingin makan apa?"
"Apapun selama itu makanan berkuah, aku tak masalah."
Pilihan mereka jatuh pada haejangguk. Mark tiba-tiba menginginkan sup itu sebagai menu makan siangnya.
🐰
🐰
🐰
Pernikahan kedua sahabat Mark dan Jaebum berjalan dengan lancar pada hari H nya. Mark dan Jaebum memandang kagum pada dua pasang mempelai yang terlihat begitu bahagia dan sekarang sedang sibuk menyapa para tamu.Mark memilih mengajak Jaebum untuk menyingkir dari tempat acara pernikahan itu berlangsung, karena dia merasa lelah setelah dari tadi dia sibuk hilir mudik. Demi memastikan bahwa acara berjalan dengan sempurna.
Keduanya sedang duduk di kursi taman yang ada diluar area gedung pernikahan. Mark menyandarkan kepalanya dibahu Jaebum. Sementara Jaebum merengkuh bahu istrinya dan sibuk mengelus kepala istrinya itu.
"Lelah sekali sayang?"
"Ne... Tapi aku senang sekali hari ini."
"Aku tahu karena wajahmu terlihat lelah tapi matamu terlihat berbinar."
"Aku ingin pulang.. Tapi acara belum selesai ya? Aku ingin tidur.. Badanku sudah kaku dan pegal terus berdiri dan bergerak lincah seharian."
"Perutmu sakit?"
"Sama sekali tidak yeobo.. Kandunganku baik-baik saja. Aku hanya lelah saja."
"Sini."
"Apa? Kau menyuruhku berbaring dikursi berbantalkan pahamu?"
"Iya, keberatan?"
"Tentu saja tidak.. Kau ini baik sekali.."
"Kemana saja kau selama ini sayang? Kenapa baru sadar sekarang kalau suamimu ini baik sekali padamu.."
Mark hanya nyengir pada sang suami. Dia merebahkan tubuhnya diatas kursi dengan kepala beralaskan paha Jaebum.
"Nyamannya... Kau memang suami yang terbaik dan paling pengertian yeobo.."
"Memangnya kau punya berapa banyak suami selain aku hm? Apakah aku yang paling bucin juga sayang?" Jaebum menggoda istrinya.
"Tiga tadinya... Tapi sekarang yang dua sudah menjadi suami orang lain.. Lagipula kau yang paling bucin padaku diantara kalian bertiga.."
Mark dan Jaebum tertawa geli bersama setelahnya. Jaebum tahu siapa yang Mark maksud dengan sebutan 'suami'. Siapa lagi kalau bukan kedua sahabatnya yang sering memperlakukan Mark seakan Mark itu istri mereka kalau kebetulan Jaebum sedang tidak bersama dengan Mark.
"Sayangnya hanya aku yang kuat bertahan sampai akhir. Iyakan sayang?"
"Tentu saja.. Kau sudah mencuri start terlebih dahulu dengan adanya Bamie dirahimku.. Mereka mana berani bersaing dengan appa dari Bambamie huh?"
Jaebum kembali tertawa mendengar ucapan Marknya. Canda tawa mereka masih terus berlanjut, karena Mark juga hanya berniat membaringkan tubuh lelahnya sebentar. Bukan tidur ditaman yang dingin itu.
🐰
🐰
🐰
Mark memandangi perutnya didepan kaca. Istri Im Jaebum itu sengaja membuka kaos atasannya untuk memandangi perut buncitnya. Hanya perasaan Mark saja, atau memang benar ukuran perutnya lebih besar daripada saat dia mengandung Bambam?Padahal ini baru masuk bulan ketiga. Tapi kenapa sudah sama sebesarnya dengan bulan kelima saat dia hamil Bambam? Mark curiga kalau dirahimnya ini berisi dua bayi atau jangan-jangan ukuran bayinya itu sangat besar.
Jaebum tersenyum dari balik buku melihat kelakuan istrinya. Kebiasaan baru Mark mengagumi perutnya sendiri didepan kaca lalu berlama-lama mengajak ngobrol janin diperutnya itu. Jaebum menutup buku yang sedang dia baca lalu mendekati Mark.
"Ada yang salah dengan perutmu sayang? Tatapanmu itu terlihat sangar dan mengerikan dimataku."
"Yeobo, apa kau tidak pernah merasa kalau perutku ini besar sekali. Baru masuk bulan ketiga saja sudah sebesar ini. Masuk bulan kesembilan sebesar apa kira-kira? Bisa kau bayangkan?"
"Kurasa isinya lebih dari satu sayang. Atau kau ingin melakukan usg untuk memastikannya?"
"Boleh saja, kau ya yang bilang pada appaku."
Jaebum hanya mengangguk saja. Menurut pada apapun yang diinginkan oleh istrinya itu.
Tak lama terdengar suara ketukan di pintu kamar mereka. Ternyata Seulgi yang datang untuk mengajak keduanya makan malam.
"Markeu, berapa bulan usia kandunganmu?" Tanya Seulgi saat berjalan disamping putra sulungnya.
"Tiga bulan eomma."
"Ah, jinjjayo? Sudah sebesar ini baru tiga bulan?"
"Mungkin kembar eomma. Aku tidak tahu. Saat hamil Bambam dulu perutku baru terlihat mulai membuncit dibulan keempat. Sebelum itu perutku masih rata seperti biasa ketika aku tidak sedang hamil. Parahnya cucu eomma itu tidak bisa diajak naik bus. Dia selalu membuat perutku mual saat berada dalam bus. Kalau ingat itu rasanya kehamilanku yang ini berjalan dengan jauh lebih sehat. Setidaknya mual dan muntahku tidak seburuk dulu."
"Eomma senang mendengarnya Markeu. Eomma senang kalau kau baik-baik saja." Seulgi tersenyum pada putra sulungnya itu.
🐰
🐰
🐰
Mark mengandung anak kembar. Kibum appa tersenyum lebar saat mengetahui bahwa putra kesayangannya ini sedang mengandung bayi kembar.Tak hanya Kibum appa saja yang senang tapi juga seluruh keluarga besar mereka ikut merasa senang mendengar hal itu.
Terutama mereka yang pernah menyaksikan sendiri seberat apa perjuangan Mark saat mengandung Bambam dulu. Sekarang melihat masa kehamilan Mark berjalan dengan jauh lebih sehat, tentu saja mereka sangat bersyukur.
Jaebum adalah orang yang paling bahagia saat ini. Bucin nomor satunya Mark Tuan itu sedang sangat senang menempeli istrinya. Sebentar-sebentar mengelus dan menciumi perut istrinya.
Bambam, bocah cilik kesayangan Mark Tuan. Anak sulung Mark dan Jaebum itu sangat senang ketika mendengar bahwa dia akan mendapatkan teman baru dua sekaligus. Lihatlah kebucinannya yang menurun sempurna dari sang appa. Balita itu juga sangat memanjakan sang eomma yang sedang mengandung adik kembarnya persis seperti appanya.
Kebahagiaan yang sempurna untuk Mark dan keluarganya. Mark merasa bersyukur karena memiliki begitu banyak orang yang menyayanginya dan akan selalu menjadi nomor satu dalam hidupnya.
Tbc......

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Time {Markbum}
Fanfic✔ Complete Jaebum dan Jinyoung adalah sepasang kekasih. Sementara Mark adalah sahabat Jaebum yang sudah lama memendam rasa cinta pada sahabatnya. Tapi suatu hari terungkap bahwa keduanya ternyata berkencan hanya untuk bersaing mendapatkan Mark! Mana...