Tepat seperti dugaan Jaebum. Bahwa Marknya pasti akan menolak saat diajak kembali ke rumah keluarga Kim. Mark bahkan sampai menangis ketakutan saat dibujuk oleh Jaebum. Mark mengira Jaebum akan menelantarkannya dan tak mau lagi menjadi kekasihnya.
Jaebum jadi serba salah kan jadinya... Untung Kibum appa orang yang bijaksana. Jadi beliau tak memaksa princessnya itu untuk pulang. Beliau membiarkan Jaebum membawa pulang Mark ke flatnya.
Jadi, disinilah Mark sekarang berada. Di flat Jaebum bersama sang tunangan. Keduanya sedang berpelukan diatas ranjang.
"Sayang, kenapa kau lebih memilih pulang keflatku daripada kerumah appamu hm?"
"Yeobo, bukankah tempat seorang istri ada disamping suaminya? Karena itu sudah sewajarnya kan kalau aku pulang kerumah suamiku daripada rumah orangtuaku. Tak peduli senyaman apapun rumah orangtuaku."
"Ne, kau benar sayang. Aku rumahmu. Benarkan?"
"Ne, kau rumahku. Selamanya akan selalu begitu. Yeobo, biarkan aku keluar saja dari kampus ya? Aku sudah sangat lelah menghadapi kehidupan di kampus. Biarkan aku bekerja membantu eomma saja ya? Kemarin eomma menawariku untuk bekerja dengannya daripada bekerja ditempat lain. Eomma marah ketika tahu aku bekerja dengan orang lain."
"Kau yakin dengan pilihanmu ini sayangku? Kau akan berhenti kuliah dan bekerja dengan Sica ahjumma?"
"Ne, aku yakin yeobo. Lagipula dengan begitu kalian lebih bebas untuk menjatuhkan hukuman. Kalian sudah lama ingin mengerjai para pembullyku tapi selalu aku tahan kan?"
"Ok, laksanakan.. kau yang memintanya sayang. Jadi jangan terkejut kalau kami memberimu kejutan.."
"Selama bukan kepala orang tidak apa-apa, yeobo.."
Jaebum tergelak mendengar ucapan Mark.
"Yeobo, apa kau serius tidak masalah untuk segera memiliki anak?" Mark menengadah menatap Jaebum.
"Kenapa ditelingaku terdengar seperti ajakan untuk menghamilimu segera ya?"
Mark memukul pelan dada tunangannya saat mendengar ucapan tanpa filter dari mulut pria itu.
"Ayo.."
"Ayo kemana sayang?"
"Menanam benihmu dirahimku. Sebelum aku berubah pikiran."
Ucapan frontal Mark membangunkan nafsu lelaki Jaebum. Tak perlu waktu lama sampai Jaebum menyambar bibir Mark. Membawa submissifnya itu kedalam ciuman panjang dan memabukkan.
Lalu menjelajahi setiap jengkal tubuh Mark. Menciumi tubuh itu dengan penuh cinta dan pemujaan. Lenguhan dan desahan nikmat dari sang submissif membuat hasratnya kian membara.
Jaebum membawa Mark mendaki puncak kenikmatan malam itu. Membuat segala rasa, fisik dan jiwa mereka menjadi satu bagian yang utuh dan tak terpisahkan. Menanamkan jiwa baru ke dalam rahim sang submissif.
"Aku mencintaimu, yeobo.. terima kasih untuk malam yang indah ini."
"Aku juga sangat mencintaimu, sayang.
Apapun untukmu."Mereka tidur lelap sampai pagi sambil berpelukan dan terus merapalkan kalimat-kalimat penuh cinta didalam benak masing-masing.
🐰
🐰
🐰
Jaebum menatap tunangan cantiknya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk keduanya."Waeyo, yeobo? Kau terus saja menatapiku sejak tadi?" Mark yang sadar sedang diperhatikan akhirnya buka mulut.
"Kau yakin dengan keputusanmu untuk mundur dari kampus, sayangku?"
"Kalau ada cara untuk menghentikan segala teror itu atau setidaknya bisa kita temukan pelakunya. Maka aku tidak akan keluar dari kampus."
"Kalau gagal?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Time {Markbum}
Fanfiction✔ Complete Jaebum dan Jinyoung adalah sepasang kekasih. Sementara Mark adalah sahabat Jaebum yang sudah lama memendam rasa cinta pada sahabatnya. Tapi suatu hari terungkap bahwa keduanya ternyata berkencan hanya untuk bersaing mendapatkan Mark! Mana...