Mark pulang ke rumah babanya setelah acara wisudanya tadi. Baba dan eomma tirinya sudah duduk menunggu dua sejoli itu diruang keluarga.
Bambam masih bersama dengan Yugyeom karena dia tidak ada disana. Hanya ada Hyunjin putra Jinyoung dan Wonwoo yang duduk dipangkuan Hangeng.
"Sini duduk disamping eomma Markeu."
Mark duduk disamping Seulgi lalu memeluk ibu tirinya dari samping. Wanita setengah baya itu balas memeluk putra tirinya.
"Aku lelah eomma...." Mark merajuk pada sang eomma.
"Istirahat sana..." Ucap Seulgi dengan lembut.
"Tidak mau.... Aku mau disini bersama eomma dan baba.."
"Yi er..."
"Kenapa baba?"
"Istirahat dulu dikamarmu sana.. Wajahmu pucat sekali nak.."
"Baba, biarkan aku memeluk eommaku... Ahjumma tidak pernah mau memelukku selama ini.. Aku selalu didorong pergi kalau aku mau memeluknya.. Menyebalkan sekali.."
"Sekarang kau bisa memeluk eomma sesuka hatimu nak.. Eomma tidak akan pernah menolakmu Markeu.."
"Gomawo eomma.. Aku menyayangimu.. Baba, seharusnya dulu yang baba nikahi itu eomma yang sedang hamil anak baba.. Bukan nenek sihir jahat yang suka mengabaikan putra baba.."
"Sudahlah Yi er.. sekarang kau sudah bersama dengan eommamu.. Ngomong-ngomong, eommamu ini adalah sahabat mamamu.."
"Mworago!? Baba menghamili sahabat mama!? Baba memang benar-benar super sekali."
"Seperti Jinyoung kan hyung? Dia mantan kekasihmu lalu menikah denganku.."
Mark dan Wonwoo terbahak bersama setelahnya. Jinyoung tertunduk malu dan Jaebum terus menggodanya. Hangeng dan Seulgi saling berpandangan melihat tingkah kedua putra mereka.
"Istirahat Markeu.." Seulgi berucap lembut pada putra sulungnya sambil membelai rambut putranya.
"Nanti saja eomma.. Aku masih ingin bersama dengan eomma.."
"Eomma tidak akan kemana-mana nak, eomma akan tinggal disini bersamamu."
"Jinjjayo eomma?"
"Ne, eomma akan tetap disini untuk mendampingi masa kehamilanmu sayang."
"Gomawo eomma..... Aku senang memiliki eomma disini bersamaku.."
"Sudah sana istirahat, tadi katamu kau lelah Markeu.. Lagipula wajahmu pucat sekali. Kau masih mual atau kau pusing mungkin?"
"Aku sudah tidak mual lagi. Tapi aku pusing eomma."
Mendengar ucapan sang istri, Jaebum berdiri dari duduknya dan mengajak istrinya ke kamar. Mark menurut saja ajakan suaminya.
"Ayo sayang, kita ke kamarmu. Wajahmu benar-benar pucat sekali sayang... Benar perutmu sudah tidak mual lagi?"
"Tidak... aku sudah tidak mual lagi.. Kau tidak perlu khawatir.."
"Tapi aku tahu kalau kau sedang tidak baik-baik saja sayang.."
"Kepalaku pusing sekali saat ini..."
Jaebum merengkuh bahu Mark yang sedang berjalan disampingnya. Istrinya ini memang kadang suka begitu. Tidak mau jujur kalau tidak dipaksa untuk bicara. Seperti sedang berhadapan dengan siapa Mark ini.
🐰
🐰
🐰
Pagi hari dan morning sickness adalah hal pertama setelah bangun tidur yang harus Mark hadapi mulai hari ini. Seulgi yang berniat untuk membangunkan putra dan menantunya mendengar suara orang muntah dari kamar putra sulungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Time {Markbum}
Fanfiction✔ Complete Jaebum dan Jinyoung adalah sepasang kekasih. Sementara Mark adalah sahabat Jaebum yang sudah lama memendam rasa cinta pada sahabatnya. Tapi suatu hari terungkap bahwa keduanya ternyata berkencan hanya untuk bersaing mendapatkan Mark! Mana...