Jaebum nyaris mengamuk ketika menemukan sepucuk undangan didepan pintu flatnya. Bagaimana tidak mengamuk kalau nama istrinya tertulis disana bersanding dengan nama Jinyoung.
Mark Tuan itu hanya miliknya seorang. Jaebum tidak akan pernah rela berbagi istri dengan dominan manapun juga. Raut wajahnya masih masam ketika dia memasuki rumah. Tapi ekspresinya melunak saat melihat wajah cantik sang istri yang sedang tersenyum cerah kearahnya.
Jaebum segera memeluk istrinya. Lalu meletakkan dagunya dibahu Mark. Gestur tubuh Jaebum memberitahu Mark bahwa ada yang salah dengan suaminya ini.
"Kau sakit yeobo?"
"Tidak.. aku baik-baik saja.. Aku hanya merindukanmu.."
Mark menoleh kesamping lalu melumat bibir suaminya. Setetes airmata membasahi tangan Mark, membuat dia melepaskan ciumannya. Ternyata suaminya itu sedang menangis.
"Katakan padaku kau kenapa yeobo?"
Mark menjadi cemas sekarang. Matanya tak sengaja melihat sepucuk undangan jatuh dilantai. Mark berniat untuk mendekati, tapi segera ditahan oleh Jaebum.
Jaebum sendirilah yang mengambil undangan itu dan menyodorkannya pada istrinya. Mark sama terkejutnya dengan Jaebum saat membaca undangan itu. Namanya ada disana dan minggu depan dia akan menikah dengan Jinyoung.
Mark menyandarkan tubuhnya kesofa. Kepalanya mendadak pusing melihat semua ini. Mark yakin ini pasti kelakuan ibunya. Nenek sihir itu apa dia tidak bisa membiarkan Mark hidup tenang?
Mark memijat pelipisnya yang terasa pening. Sakit sekali kepalanya seperti mau meledak saat ini. Mark harus berbuat apa untuk menolak keinginan ibunya itu huh? Mark sudah kehabisan akal.
Jaebum yang melihat wajah sang istri yang perlahan memucat tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya lagi.
"Ayo kekamar.. Kau istirahat saja disana."
Jaebum menggendong tubuh rapuh istrinya ke kamar.
"Kepalaku pusing sekali yeobo." Keluh Mark digendongan sang suami.
Kondisi Mark terus memburuk setelah undangan itu datang ke rumahnya. Mark akan selalu memuntahkan lagi makanan apapun yang masuk kemulutnya. Akibatnya Mark jadi kehilangan nafsu makan hingga hanya bisa terbaring lemas dikasur.
Jaebum terpaksa menghubungi Kim appa dan pria itu segera mengirimkan ambulan keflat mereka. Mark berulang kali memuntahkan isi perutnya selama perjalanan kerumah sakit. Perutnya pun terasa nyeri sekarang.
"Yeobo.... perutku kram.. Nyeri sekali.. Masih mual juga.. ugh.. hoek.."
Jaebum memilih untuk membawa Mark kepelukannya. Membiarkan istrinya muntah disana. Tapi Mark memilih untuk menghirup aroma tubuh sang suami yang sangat membantu menenangkan anak mereka yang terus saja gelisah.
Mark dirawat di rumah sakit, karena kondisinya benar-benar drop. Jaebum menatap istrinya dengan tatapan miris. Kasihan sekali Marknya harus melalui semua hal buruk ini.
Kibum yang sudah selesai praktek segera menarik menantunya ke ruang kerjanya. Membiarkan Mark dijaga oleh kedua putranya disana.
Jaebum segera menceritakan segala penyebab sakitnya Mark pada Kibum. Ayah angkat Mark itu terlihat geram saat mendengar cerita dari menantunya ini. Taeyeon adiknya memang tidak punya hati.
🐰
🐰
🐰
Kibum mengamuk. Dia murka pada adiknya. Bisa-bisanya mencetak undangan tanpa persetujuan putranya sendiri. Putranya bahkan sudah menikah dan kini tengah hamil.Entah apa yang ada diotak adik perempuan Kibum itu sampai bisa bersikap setega itu pada putra kandungnya sendiri.
Kibum mendatangi kediaman keluarga Tuan yang selalu terlihat sepi sejak Mark memutuskan keluar dari rumah itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Time {Markbum}
Fiksi Penggemar✔ Complete Jaebum dan Jinyoung adalah sepasang kekasih. Sementara Mark adalah sahabat Jaebum yang sudah lama memendam rasa cinta pada sahabatnya. Tapi suatu hari terungkap bahwa keduanya ternyata berkencan hanya untuk bersaing mendapatkan Mark! Mana...