Part 9

375 50 0
                                    

Jinyoung tak bisa marah pada Mark. Dia mengerti Mark juga ingin belajar hidup mandiri. Toh Mark tinggal di satu gedung yang sama dengan Jaebum. Mark juga bekerja di kafe milik Jinyoung. Jadi, Jinyoung rasa dia tidak punya alasan untuk merasa khawatir. Karena Mark tetap akan berada dalam pengawasan dirinya dan Jaebum.

Tapi wajah pucat kelelahan yang selalu dia lihat setiap malam dari wajah Mark. Membuat Jinyoung dan Jaebum tidak pernah tega melihatnya. Meskipun Mark selalu meyakinkan keduanya bahwa dia baik-baik saja.

Apanya yang baik-baik saja kalau hampir setiap malam Mark nyaris jatuh tersungkur di depan pintu flatnya sendiri karena kelelahan?

Jaebum sudah berulang kali melihat kejadian itu secara tak sengaja.  Biasanya Jaebum akan menunggu Mark pulang diantar Jinyoung di depan pintu utama gedung. Lalu memapah Mark sampai masuk ke flat. Mencegah hal yang sama terulang untuk kesekian kalinya.

Bahkan Jaebum sudah tak pernah lagi tidur dikamarnya sendiri sejak Mark pindah menjadi tetangganya. Dia takut hal buruk akan menimpa Mark tanpa sepengetahuannya. Jadi dia lebih memilih untuk menemani pria cantik kesayangannya itu daripada pulang ke flatnya sendiri.

Sementara Jinyoung akan menjemput keduanya setiap pagi untuk berangkat ke kampus bersama. Hal ini sudah berlangsung satu bulanan. Berarti sudah hampir dua bulan Mark pergi dari rumah.
🐰
🐰
🐰
Pagi ini di area dekat papan informasi fakultas sangat ramai. Ada banyak mahasiswa sedang berkumpul disana. Suasana semakin riuh setelah Mark datang bersama kedua kekasihnya.

Cemoohan dan cibiran bisa Mark dengar dari mahasiswa-mahasiswa yang ada disana. Penasaran Mark bersama kedua bucinnya itu segera berjalan ke tempat dipasangnya papan informasi fakultas.

Disana tertulis tentang Mark yang seorang interseks lengkap dengan fotonya ketika dirawat di klinik karena pingsan.

Ada juga foto ketika Mark pergi dari rumah yang disana ditulis bahwa Mark diusir oleh orangtuanya karena mereka merasa malu memiliki anak seperti Mark.

Lalu ada foto Mark bersama Jinyoung dan Jaebum keluar dari pintu apartemen Jinyoung. Disana ditulis bahwa Mark adalah jalang yang bisa mereka pesan kapan pun mereka menginginkannya.

Mark shock membaca semua tulisan itu. Hatinya yang sudah sakit karena penolakan orangtuanya. Jadi semakin sakit karena berita tak benar tentangnya yang entah bagaimana bisa terpasang di papan informasi.

Kesalahan apa yang pernah Mark perbuat terhadap orang ini sampai-sampai dia sangat benci padanya? Mark rasa orang ini sangat menginginkan kehancurannya.

Melihat wajah tertekan milik Mark, kedua kekasih Mark segera bertindak. Mereka melepas foto dan berita itu. Lalu mendorong Mark menjauh dari sana.

Mereka membawa Mark ke rooftop dan membiarkan Mark menangis dipelukan keduanya. Mereka harap mereka bisa tetap melindungi kesayangan mereka ini dengan baik.
🐰
🐰
🐰
Yugyeom datang dengan nafas terengah-engah menyusul tiga orang itu ke rooftop. Mark yang melihat kedatangan Yugyeom menyembunyikan dirinya dibalik punggung Jaebum dan Jinyoung.

Yugyeom menghela nafas panjang saat melihat hyung kesayangannya ini takut padanya.

"Markeu hyung.. Jangan takut padaku.. Aku tidak akan marah atau memintamu pulang hyungie.."

Bujukan Yugyeom mampu membuat Mark mengintip dari balik punggung kekasihnya. Memastikan bahwa Yugyeom sama sekali tidak sedang berbohong. Mark baru percaya setelah melihat bahwa Yugyeom memang tidak bohong.

Mark memilih untuk berlari kearah Yugyeom lalu memeluk sepupu tiangnya itu. Yugyeom mengelus rambut sepupu cantiknya yang sekarang sedang menangis dipelukannya ini.

Just One Time {Markbum}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang