2

1.7K 208 2
                                        

HwaYoung berlari ke kelasnya, meninggalkan Minho di belakang.

HwaYoung memelankan langkah kakinya saat sudah mendekati kelas. Ia mengintip keadaan di dalam kelas sebelum masuk.

"Please, semoga Pak Jinyoung belum ada di kelas." Ucap HwaYoung pelan sambil mengintip lewat jendela.

"Lagi ngintip apa hah?" Tiba tiba ada suara berat di samping HwaYoung.

"Huaaaaa." HwaYoung berteriak.

Ternyata yang berada di depan HwaYoung adalah Pak Jinyoung. HwaYoung langsung nyengir.

"Telat kamu?" Tanya Pak Jinyoung

"Eh? Engga pak, saya datang tepat waktu kok." Bela HwaYoung

"Kenapa baru masuk sekarang dan tas masih ada di punggung kamu?" Pak Jinyoung mulai curiga.

"Tadi saya dateng pas mepet jam masuk pak. Terus saya langsung ke toilet karena sakit perut pak." HwaYoung meyakinkan.

"Yasudah sana masuk." Perintah Pak Jinyoung, HwaYoung langsung masuk ke kelasnya.





"Heh, Kesiangan ya lu? Untung tadi ada rapat guru sebentar." Kata Yena, teman sebangku HwaYoung.

"Ssst, iya, gue kesiangan tadi." Jawab HwaYoung dengan mengisyaratkan Yena supaya berbicara pelan.

"Mangkanya gausah begadang. Udah tau gabisa bangun pagi lu kalo begadang." Yena menjitak kepala HwaYoung.

"Aiiish, sakit. Iya iya gaakan diulangin lagi."

"Eh, itu jaket lu Young? Kayaknya gue baru liat deh." Tanya Yena.

"ASTAGA! GUE LUPA!" HwaYoung kaget dengan suaranya yang menggelegar, ia langsung menutup mulutnya refleks.

"HwaYoung! Sekali lagi kamu berisik, kamu bapak keluarkan dari kelas." Ancam Pak Jinyoung

"I..iya pak maaf." HwaYoung menundukkan kepalanya.












"Jadi itu jaket punya siapa?" Tanya Yena saat jam istirahat.

"Ini tuh punya Minho. Jadi tadi pas gue ke belakang sekolah buat manjat, gue pinjem aja jaketnya buat nutupin rok gue." Jelas HwaYoung.

"Terus boleh? Wah gila gila. Itu Minho yang suka cari masalah kan? Yang anak inevestor sekolah? Kok bisa?" Tanya Yena heboh.

Bukan apa apa, siapa yang tidak kenal Minho? Anak yang suka buat masalah, tapi guru tidak ada yang berani macam macam karena Papahnya adalah investor untuk yayasan sekolah.

"Iya yena astaga. Ya gue bilang aja kalo gaada yang jamin dia ga ngintip gue." HwaYoung memutar bola matanya.

"Hahaha anjir lu."

"Ya bener kan? Haha" HwaYoung terkekeh.

"Lo mau balikin sekarang?" Tanya Yena lagi.

"Sebenernya gamau sih. Habisnya dia tadi pagi bilang 'ya lo pake otak lah' gara gara gue loncat loncat. Eh ternyata ada tangga disembunyiin di tanaman jalar." HwaYoung menjelaskan dengan muka yang sangat ekspresif.

"Ya emang gada otak sih kalo gitu." Kata Yena dengan muka datar.

"HEH LU TEMEN SIAPA SIH?" HwaYoung mode gas.

"Iya iya deh maap. Yaudah sekarang mau dibalikin ga?"

"Iya deh balikin aja. Ngapain juga gue simpen? Nanti dikira gue modus lagi." Kata HwaYoung ogah ogahan.

Akhirnya, HwaYoung ke kelas Minho. Ditemani juga oleh Yena karena Minho satu kelas dengan pacar Yena yaitu Jungwoo.

Yena menghampiri Jungwoo sedangkan HwaYoung menghampiri Minho yang sedang mengobrol dengan Hyunjin di tempat duduknya.

"Minho, nih gue balikin." HwaYoung memberi jaketnya Minho. Tapi hal itu menjadi pusat perhatian Hyunjin. Bahkan anak sekelas Minho.

Minho masih memandangi jaket yang HwaYoung berikan.

"Ck, mau ga?" Tanya HwaYoung.

"Gue kira lo takut sama gue dan gaberani balikin jaketnya." Kata Minho meremehkan sambil menerima jaketnya.

"Ngapain gue takut sama lo? Yang aneh aneh aja." Kata HwaYoung sambil menggelengkan kepalanya. Setelah itu ia langsung melangkah pergi.

"Oh ya, thanks ya." HwaYoung berhenti melangkah dan berbalik badan ke arah Minho. Setelah itu, ia dan Yena langsung keluar dan berjalan ke kantin.

"Ck, dasar cewek aneh." Minho smirk.

"Cie Minho. Tumben?" Hyunjin menggoda Minho.

"Apa?!" Minho langsung galak lagi.

"Kaga Ho elah." Hyunjin langsung memasang muka masam.

😽😽😽😽😽

Last Dance [Lee Know] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang