HwaYoung sedang melangkahakan kakinya di koridor. Wajahnya menunjukkan kalau ia sedang memikirkan sesuatu.
Beberapa meter dibelakangnya terdapat Minho yang juga sedang berjalan. Minho bisa merasakan gerak gerik HwaYoung yang sepertinya mencurigakan.
"Jadi kemarin itu gue salah denger ga sih?" Tanya HwaYoung pada dirinya sendiri dengan suara yang cukup pelan.
"Ah tapi kayaknya gue gasalah denger deh, jelas jelas si manusia es itu ngomong gitu. Ah tau ah mending gue ke kantin buat sarapan." HwaYoung langsung memutar arah jalannya ke arah yang berlawanan.
HwaYoung berbalik tiba tiba dan terlonjak karena melihat Minho yang tidak jauh darinya.
"Heh kok lo ada disini Ho?!" Tanya HwaYoung sambil menunjuk Minho.
Minho menyernyit aneh. "Cewek aneh. Ya sekolah lah." Jawab Minho cuek.
"I..iya, tap..tapi.. ah bodoamat dah." HwaYoung tergagap dan akhirnya melangkahkan kakinya ke tempat tujuannya semula. Kantin.
"Mau kemana lo?" Tanya Minho.
"Kantin." Kata HwaYoung tanpa menoleh.
Minho hanya tersenyum kecil melihat tingkah HwaYoung.
Setelah mendapatkan sarapannya, HwaYoung duduk di salah satu bangku kantin. Karena memang tadi ia belum sarapan, jadi ia cukup lahap memakan sepiring nasi goreng dihadapannya ini.
Setelah suapannya yang kesekian kali, HwaYoung menghentikan aktifitasnya saat seseorang duduk tepat di depannya lengkap dengan sepiring nasi goreng dan minum. Minho.
"Lo ngapain?" Tanya HwaYoung.
"Tidur." Jawab Minho datar dan langsung melahap makanannya.
HwaYoung hanya mengangguk ngangguk.
'Ini anak kenapa sih? Udah kemaren ngomong kayak gitu, sekarang tumben tumbenan dia kayak gini.' Ucap HwaYoung dalam hati.
"Gausah ngeliatin gue, nanti malah jatuh cinta lo sama gue." Ledek Minho.
"Manusia es kayak lo punya tingkat kepedean tinggi juga ya." HwaYoung menggeleng gelengkan kepalanya.
Kedua anak itu menghabiskan makanan mereka masing masing dalam diam.
Bel masuk berbunyi. HwaYoung sudah memegang tasnya dan bersiap untuk masuk ke kelas.
"Lo ga masuk?" Tanya HwaYoung yang melihat Minho yang terlihat santai.
"Nanti aja." Jawab Minho santai.
"Percuma lo dateng pagi kalo ujung ujungnya bolos juga." Omel HwaYoung.
"Tas gue udah di dalem kelas, nanti aja gue masuknya." Bela Minho
"Ya emang yang belajar itu tas lo hah?"
HwaYoung kembali duduk.
"Ngapain?" Minho bertanya.
"Nunggu lo." Jawab HwaYoung dengan tatapan menantang.
"Ok." Jawab Minho singkat.
Sudah lima menit HwaYoung masih duduk santai di depan Minho. Begitupula Minho yang sedang bermain hp.
Lama kelamaan Minho khawatir, ia tidak ingin membuat HwaYoung menjadi pelanggar aturan sepertinya.
Minho berdiri. "Ayo." Ajaknya.
HwaYoung tersenyum sumringah. "Nah gitu dong dari tadi. Ayo Ho."
HwaYoung dan Minho mulai berjalan cepat menuju kelas mereka.
"Ho." HwaYoung menoleh ke Minho yang ada di belakangnya saat sudah mendekati kelas.
"Apa?"
"Kalo lo bolos lagi, awas loh ya." Ancam HwaYoung.
Minho terkekeh tipis. "Bawel, udah sono masuk."
HwaYoung mengisyaratkan tanda 'ok' dan langsung masuk ke kelas, sedangkan Minho masih berjalan ke kelasnya.
Setelah Ijin masuk ke guru yang sedang mengajar, HwaYoung duduk di bangkunya.
Yena sudah melihat HwaYoung curiga.
"Heh, telat lu?" Tanya Yena sambil berbisik.
HwaYoung menggeleng. "Ngga."
Yena menyernyit bingung. "Lah, tapi kan lo baru masuk kelas Young?" Tanya Yena Heran.
HwaYoung terkekeh. "Nanti gue ceritain deh."
"Hah, serius lo tadi nungguin Minho yang mau bolos biar gajadi bolos?" Tanya Yena saat HwaYoung menceritakan kejadian tadi pagi.
"Yup." HwaYoung mengangguk.
"Terus ngapain coba ya dia nyamperin lo ke kantin? Wah ada apa apanya nih Young." Tebak Yena curiga.
"Ya mana gue tau Yen, tapi jangan terlalu ekspektasi lah sama Minho, anaknya gabisa ditebak banget Yen." Jelas HwaYoung.
Yena hanya mengangguk ngangguk mengerti.
"Young, Minho tuh sama Hyunjin." Yena menyenggol tangan HwaYoung.
HwaYoung melihat Minho dan Hyunjin yang tak jauh di depan mereka, sepertinya mau ke kantin juga.
"Woi Hyunjin, Minho." HwaYoung memanggil dan melambaikan tangannya.
"Hoi." Hyunjin melambai. Sedangkan Minho hanya menoleh sebentar dan berbalik arah lagi.
"What the ffffff." HwaYoung mulai kesal.
"Sabar sabar. Yuk ke kantin aja kita makan. Yeeey." Yena mencoba menenangkan HwaYoung yang sudah mau meledak ledak.
😽😽😽😽😽
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Dance [Lee Know] ✓
Fanfiction"Ya lo pake otak lah." Minho "Ya mana gue tau kalo ada tangga disitu." HwaYoung Yang satu dingin, yang satu aneh, apa mereka bisa berdamai? Atau akan selalu mengibarkan bendera perang? Ayo kita baca aja supaya tau cerita mereka 😉