22

940 130 2
                                    

"Duh gerah banget sih disini." Jungwoo mengipas ngipas dirinya sendiri.

Saat ini HwaYoung, Yena, Jungwoo, Hyunjin dan Minho sedang berada di kantin. Mereka lebih sering duduk satu meja belakangan ini.

Hyunjin memberi isyarat kepada Yena. 'Napa tuh si HwaYoung?' Tanya Hyunjin tanpa suara.

Yena menggeleng, tapi langsung mengisyaratkan menoleh ke Minho yang duduk di samping Hyunjin sambil acuh memakan makanannya.

Hyunjin menoleh ke Minho juga dan mengangguk.

Jungwoo yang melihat 'percakapan bisu' Yena dan Hyunjin langsung mengerti.

"Young, napa sih lo mukanya ditekuk terus?" Tanya Jungwoo pada HwaYoung yang dari tadi makan sambil diam.

HwaYoung menghentikan aktifitasnya dan menoleh ke Jungwoo. Sekilas juga melirik Minho.

"Gapapa ko." Jawab HwaYoung singkat. Dalam hatinya, jelas jelas sedang kesal karena sikap Minho yang sering kali berubah ubah.

Jungwoo hanya mengangguk ngangguk dan Yena hanya menepuk pundak HwaYoung.


"Sst, napa tuh? Gara gara lo ya?" Bisik Hyunjin ke Minho yang ada di sampingnya.

Minho hanya memelototi Hyunjin dan membuatnya kembali memakan makanannya.





"Hai Young."

HwaYoung menoleh. Woojin sudah tersenyum manis dan berdiri disampingnya.

"Hai Woojin, mau gabung?" Tanya HwaYoung ramah. Penghuni meja memperhatikan HwaYoung dan Woojin. Termasuk Minho.

"Hmm, ngga sih, gue mau ngomong sama lo? Boleh?" Woojin meminta ijin.

HwaYoung membulatkan matanya.

"Eh? Oh, boleh lah, mau ngomong apa Jin?" Tanya HwaYoung.

"Di tempat lain aja yuk ngomongnya? Guys gue pinjem Hwayoung dulu ya."

Semuanya mengangguk mempersilahkan. Ah, kecuali Minho yang hanya diam dan memperhatikan.

HwaYoung mengangguk. "Ayo."

HwaYoung berjalan mengikuti Woojin, menjauh dari kantin yang sangat ramai.

"Eh mau kemana tuh anak?" Tanya Hyunjin.

"Tau dah gue. Btw, HwaYoung sama Woojin tahun lalu sekelas kan Yen?" Tanya Jungwoo.

"Iya tahun lalu gue, HwaYoung sama Woojin sekelas."

"Jangan jangan." Hyunjin menggantungkan kalimatnya, ingin melihat reaksi Minho.

Minho menoleh.

"Apa?" Tanya Yena dan Jungwoo kompak.

"Si Woojin mau nagih utang tapi gaenak kalo depan kita kita." Jelas Hyunjin.

"Ngawur aja sih lo." Oceh Yena.

Jungwoo menjitak kepala Hyunjin. sedangkan Minho memutar bola matanya, menyesal sudah terpancing oleh Hyunjin.






HwaYoung dan Woojin sudah berada cukup jauh dari kantin. Woojin berhenti diikuti HwaYoung.

"Mau ngomong apa Jin ko sampe cari tempat gini?" Tanya HwaYoung.

"Hmm, gue tau ini mendadak, tapi gue mau ngomong daripada ga sama sekali."

Perasaan HwaYoung campur aduk, masih menerka nerka apa yang ingin Woojin sampaikan.

"Sebenernya gue suka sama lo Young."

Deg!
Ucapan Woojin itu membuat HwaYoung kaget.

"G..gimana Jin?" Tanya HwaYoung.

"Gue suka sama lo HwaYoung, udah cukup lama gue suka sama lo dan gue ga berani ngungkapinnya. Gue pikir, lebih baik gue ngutarain ini daripada ngga sama sekali. So, Young, lo mau ga jadi pacar gue?" Tanya Woojin final.

HwaYoung tersenyum kikuk, tidak menyangka dengan semua yang diucapkan Woojin beberapa detik yang lalu.

"Wojin, gue.. gue.." HwaYoung tidak berani menatap mata Woojin. Ia sangat bimbang, Woojin anak yang pintar, baik, serta tampan. Walau begitu, HwaYoung tidak mempunyai perasaan khusus untuk Woojin.

HwaYoung memejamkan mata. Tidak disangka, yang pertama kali ia lihat adalah Minho. Sepertinya ia menyukai Minho.

HwaYoung menatap Woojin. "Woojin, sorry." HwaYoung meminta maaf.

"Hey, it's ok Young, apapun keputusan lo gue terima ko." Woojin masih tersenyum dengan ramahnya.

"Woojin, lo itu anaknya baik, pinter, tampan, suara lo bagus pula. Siapa sih yang gasuka sama lo? Tapi maaf banget Jin, kayaknya ada orang lain di hati gue, jadi gue gabisa jadi cewe lo." Jelas HwaYoung.

"Iya Young gapapa gue ngerti. Thanks ya udah mau gue ajak ngobrol kayak gini. Sorry ganggu jam istirahat lo." Kata Woojin, masih sambil tersenyum.

"Ngga ko lo ga ganggu."

Woojin mengangguk. "Kalo gitu, kita tetep temenan kan?" Woojin mengulurkan tangannya.

"Tetep lah Jiiin." HwaYoung menjabat tangan Woojin sambil tersenyum.











"Gimana? Tadi ngapain?" Tanya Yena saat HwaYoung kembali.

"Hmm Woojin.... tadi...  nembak gue."

"APA?!" Yena, Jungwoo dan Hyunjin kompak. Minho hanya menoleh ke arah HwaYoung.

"Terus lo terima ga?" Tanya Hyunjin heboh.

Detak jantung Minho sudah tidak beraturan mendengar pertanyaan Hyunjin yang mewakilinya.

HwaYoung menggeleng pelan.

Minho bernapas lega, tapi tetap pada sikapnya yang dingin.

"Kenapa? Apa ada yang lo suka?" Tanya Jungwoo.

HwaYoung melihat Minho dengan ekor matanya. Lelaki itu tidak merespon apa apa. Ada rasa kesal di hati HwaYoung.

"Errh, iya kali. Gatau ah, gue mau balik ke kelas dulu ya guys. Duluan." HwaYoung berdiri dan kembali ke kelas.

😽😽😽😽😽

Last Dance [Lee Know] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang