HwaYoung mematikan alarm yang berbunyi.
"Aaaargh, ayo Young bangun, Mama masih perjalanan bisnis dan lo harus ngurus Jeongin." HwaYoung berbicara kepada dirinya sendiri sambil menepuk nepuk pipinya.
HwaYoung sudah duduk, namun mata nya sangat sangat berat. Semalam ia menangis karena drama marathon sampai episode terakhir.
"Kakaaaaak, ayo bangun ih." Jeongin masuk ke kamar HwaYoung dan sibuk membangunkan kakaknya itu.
"Hmm apa sih Jeong?" HwaYoung masih belum sadar.
"Sekolah kak ih buruan. Ini aku udah siap siap." Jeongin masih menggoyang goyangkan tubuh HwaYoung.
"ASTAGA INI JAM BERAPA KO GUE KETIDURAN LAGI?!" HwaYoung langsung bangun dan berdiri. Membuat Jeongin tersentak ke belakang.
"Ngagetin ih ka. Buruan mandi siap siap deh. Masih keburu kok. Jeongin mau bikin roti bakar ya." Kata Jeongin.
"Huhuuu adik kesayangan gueee." HwaYoung memeluk Jeongin.
"Kakak bauuuu. Nanti Jeongin ga ganteng lagi." Oceh Jeongin sambil melepaskan diri dari HwaYoung.
"Ehehe iya maap ya."
HwaYoung langsung mandi dan bersiap siap. Setelah itu, ia langsung makan roti bakar yang dibuat Jeongin.
"Akhirnya santai. Tenang Jeong, kita ga akan kesiangan." Kata HwaYoung saat sudah duduk di bus bersama Jeongin.
"Iya kak hehe." Jeongin hanya nyengir.
Baru saja beberapa menit, bus berhenti. Supir bus turun untuk memeriksa sesuatu. Setelah itu pak supir bilang kalau ban bus bocor dan penumpang terpaksa diturunkan.
"Wah, ada aja cobaan hari ini astaga. Jeong, ayo cari taxi." Kata HwaYoung.
"Jeongin jalan aja deh kak. Sebentar lagi juga nyampe sekolah. Kalo sekolah kakak kan masih kesana lagi." Kaya Jeongin.
"Iya deh, hati hati ya Jeong." HwaYoung melambai.
Setelah beberapa menit, HwaYoung baru mendapat taxi.
"Pak, bisa tolong ngebut ga pak?" Pinta HwaYoung kepada supir taxi.
"Baik nak."
Setelah membayar taxi, HwaYoung turun dan melihat Jam. Sialnya sekarang sudah melewati jam masuk. Tanpa berpikir panjang, HwaYoung langsung ke belakang sekolah.
HwaYoung melihat Minho yang tampak mencari sesuatu. HwaYoung mendekati Minho.
"Ho, nyari apa lu?" HwaYoung bertanya.
"Tangga." Minho menjawab singkat.
HwaYoung langsung ikut mencari. Namun nihil.
"Lah, terus manjatnya gimana?" Tanya HwaYoung pada Minho
"Ya mana gue tau. Ogah kalo musti bantuin lo." Kata Minho dengan tampang cuek.
"Yah, terpaksa deh gue kena hukuman." HwaYoung menghela napas.
HwaYoung melirik Minho.
"Ikut ga lo?" Tanya HwaYoung.
Minho hanya menggedikkan bahunya.
"Hhhh yaudah deh." HwaYoung menghela napas pasrah.
HwaYoung berjalan ke depan sekolah lagi. Tanpa sadar, Minho memerhatikan HwaYoung sambil tersenyum simpul.
"Sudah jam berapa ini HwaYoung?" Tanya Pak Jackson selaku guru olahraga yang suka menghukum murid yang telat.
"Pak, tadi itu bus saya ban nya betus pak, serius deh." Kata HwaYoung meyakinkan.
"Mau bannya betus atau apa, tetap saja kamu telat dan harus di hukum." Tegas Pak Jackson.
Mata Pak Jackson melihat ke belakang HwaYoung. HwaYoung mengikuti arah mata Pak Jackson.
Ternyata Minho juga lewat depan sekolah. Mata HwaYoung membulat. Biasanya, seorang Minho tidak peduli walau harus membolos sampai jam pelajaran pertama.
"Tumben sekali kamu terlihat di depan sini Minho?" Tanya Pak Jackson.
Minho tidak membalas ucapan Pak Jackson.
"Yasudah sana kamu masuk ke kelas." Ucap Pak Jackson ke Minho.
"Lah, ga adil dong pak, saya kan mau di hukum, kenapa dia ga dihukum?" Protes HwaYoung.
Minho menatap Pak Jackson dengan tatapan menantang.
"Kalau begitu kalian saya hukum tiga kali putaran keliling lapangan. Setelah itu berdiri di lapangan sampai pelajaran pertama selesai" Kata Pak Jackson.
Minho sudah mulai berlari sedangkan HwaYoung masih bernegosiasi dengan Pak Jackson.
"lari sekarang atau Bapak tambah hukumanya." Ancam Pak Jackson.
HwaYoung langsung lari menyusul Minho.
Minho selesai lebih dahulu dan berdiri di tengah lapangan. HwaYoung menyusulnya setelah selesai.
"Sampai pelajaran pertama selesai ya. Bapak mengawasi dari ruangan." Kata Pak Jackson.
HwaYoung hanya menghela napas.
"Btw, gue kira lo bakal bolos Ho." HwaYoung mencoba mencari topik supaya tidak saling diam dengan Minho.
"Pengen nyoba cari masalah aja gue. kalo bolos udah biasa." Jawab Minho santai.
"Ck, dasar. Ga cape apa?" HwaYoung menggelengkan kepalanya.
"Apa peduli lo?" Minho bertanya balik.
"Entah gue juga." Jawab HwaYoung dengan suara pelan.
"Mata lo kenapa?" Tanya Minho, tapi ia tetap melihat lurus kedepan.
HwaYoung menoleh dan memegang matanya.
"Ah, bengkak banget ya?" HwaYoung sibuk memijit kelopak matanya pelan.
"Ck, dasar cewek aneh." Minho terkekeh dan menggelengkan kepalanya.
"Heh enak aja. Dasar lo manusia es." HwaYoung membalas Minho.
Minho hanya tersenyum simpul dan membuang mukanya ke arah lain.
😽😽😽😽😽

KAMU SEDANG MEMBACA
Last Dance [Lee Know] ✓
Fanfiction"Ya lo pake otak lah." Minho "Ya mana gue tau kalo ada tangga disitu." HwaYoung Yang satu dingin, yang satu aneh, apa mereka bisa berdamai? Atau akan selalu mengibarkan bendera perang? Ayo kita baca aja supaya tau cerita mereka 😉