HwaYoung baru saja minum jus jeruk yang dibuatkan Mamanya saat Hp nya berdering.
"Siapa sih pagi pagi." Omel HwaYoung karena ia hampir tidak pernah menerima panggilan telepon di pagi hari.
Mata HwaYoung membulat saat melihat nama yang tertera di layar hpnya.
Mama dan Jeongin hanya mengamati tingkah laku HwaYoung. Sedangkan HwaYoung hanya terkekeh dan meminta ijin untuk mengangkat telepon.
"Halo." Sapa HwaYoung
'Buruan keluar napa? Lama banget sih.' Suara Minho terdengar tidak sabar.
"Heh lo ada di depan rumah gue?" HwaYoung berteriak. Sampai sampai Jeongin tersedak minumannya.
'Bisa tuli gue telponan sama lo, buruan deh ya keluar, bye.' Setelah itu Minho mematikan sambungan teleponnya.
HwaYoung langsung buru buru ke kamar untuk mengambil jaketnya dan segera pamit.
"Ma, Hwayoung dijemput Minho, HwaYoung duluan gapapa Ma?" HwaYoung meminta ijin karena tidak bisa berangkat bersama.
Mama tersenyum dan mengangguk. "Aduh anak Mama udah gede, ya Mama ijinin, tapi kalo Mama ketemu Minho boleh ga nih?"
Pipi HwaYoung memanas, lalu ia mengangguk.
"Jeong, kakak duluan ya."
"Iya, aku ngambek sama kakak, tadi aku keselek." Jeongin melipat tangannya di dada.
HwaYoung hanya tertawa dan mengusak kepala adiknya itu.
"Mam, Mama nanti liat deh, ada satu kebiasaan kalo aku boncengan sama Minho." Bisik HwaYoung.
"Apa tuh?" Tanya Mama penasaran.
"Nanti aja Mama liat sendiri."
Suara pagar terdengar, Minho langsung mau mengomel.
"Lama banget sih lo Yo..." Kata kata Minho berhenti saat melihat Mama di samping HwaYoung.
"Eh tante." Minho tersenyum canggung dan langsung turun dari motornya.
Tawa HwaYoung hampir mau menyembur saat melihat bagaimana muka Minho yang salah tingkah itu.
"Oh ini, yang namanya Minho?" Mama tersenyum ramah saat melihat Minhbo yang berjalan mendekat.
"Iya tante, saya Minho." Minho mencium tangan Mama.
Mama masih tersenyum melihat Minho yang sepertinya mash canggung.
"Yaudah gih berangkat, nanti kalian kesiangan." Kata Mama HwaYoung.
HwaYoung mencium tangan Mama sebelum berangkat.
Minho naik ke atas motor diikuti HwaYoung.
"Eeeeh, pake jaketnya dulu." Minho melarang HwaYoung naik.
"Gamau." Ucap HwaYoung jahil.
"Tante, HwaYoungnya gamau pake jaket tanteee." Minho sengaja mengadu ke Mama HwaYoung.
"Hehe iya ini gue pake." HwaYoung mengikatkan jaket miliknya ke pinggang.
Mama hanya terkekeh dan menggeleng melihat 'drama' di depannya ini.
Setelah HwaYoung naik ke atas motor, Minho pamit.
"Kita berangkat dulu ya tante." Pamit Minho.
"Iya Minho, hati hati ya, jangan ngebut." Mama HwaYoung mengangguk sambil memberikan nasihat.
"Iya tante siap." Minho menjalankan motornya.
"Jadi inget masa muda." Mama HwaYoung melihat Motor Minho menjauh.
"Cie, tadi grogi ya pas ketemu Mama." HwaYoung menggoda Minho.
Minho membuka kaca helmnya. "Ya siapa yang ga grogi coba? Btw tadi lo ngajak Mama ketemu gue?" Tanya Minho penasaran.
"Ngga, tadi kan gue mau buru buru keluar, eh Mama bilang mau ketemu lo Ho."
"Wih Mama lo pasti penasaran kan sama cowok ganteng yang ngejemput lo ini." Minho membangga banggakan dirinya sendiri."
"Ih, pede banget lo Ho."
HwaYoung turun dari motor dan memberikan helmnya pada Minho.
"Sekarang jadi Minho dingin lagi nih?" Tanya HwaYoung.
Minho mengangguk. "Sorry." Minho tersenyum simpul.
"It's ok."
Seperti biasa, HwaYoung duduk di kantin bersama Yena dan Jungwoo.
"Hai gaes." Hyunjin melambai sambil berjalan mendekat.
HwaYoung bisa melihat Minho yang berjalan di samping Hyunjin. Tentu saja dengan mukanya yang dingin.
Hyunjin ingin duduk di sebelah HwaYoung tapi Minho mempercepat jalannya dan duduk terlebih dahulu di samping HwaYoung.
HwaYoung hanya terkekeh melihat Minho yang masih mempertahankan muka dinginnya. Sedangkan Hyunjin, Yena dan Jungwoo menatap Minho dan HwaYoung bergantian.
"Santai aja dong Ho." Hyunjin mengomel dan duduk di sebelah Jungwoo.
"Hmm, kayak ada yang aneh." Kata Jungwoo.
"Kalian berdua kenapa?" Tanya Yena curiga.
Minho melihat Yena dan hanya menggedikan bahu.
Sifat jahil HwaYoung muncul. "Jadi kemarin itu ada yang naro motornya di sekolah terus ngejar b.. Hmph."
Minho menutup mulut HwaYoung dengan tangannya.
"Gada apa apa." Sanggah Minho.
Semuanya semakin curiga dan menatap HwaYoung.
"Gaada apa apa ko hehehe." HwaYoung terkekeh.
Yena, Jungwoo dan Hyunjin kecewa dan mereka percaya pasti ada yang disembunyikan kedua anak itu.
😽😽😽😽😽
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Dance [Lee Know] ✓
Fanfiction"Ya lo pake otak lah." Minho "Ya mana gue tau kalo ada tangga disitu." HwaYoung Yang satu dingin, yang satu aneh, apa mereka bisa berdamai? Atau akan selalu mengibarkan bendera perang? Ayo kita baca aja supaya tau cerita mereka 😉