31

868 111 1
                                    

HwaYoung sudah memakai jaketnya. Setelah pamit dengan Mamanya dan Jeongin, HwaYoung langsung ke depan rumahnya untuk menunggu seseorang. Siapa lagi kalau bukan Minho?

HwaYoung tersenyum saat melihat motor sport Minho yang semakin lama mendekat.

Minho membuka helmnya saat sudah mematikan mesin motornya. "Tumben udah nunggu di depan? biasanya gue telpon dulu."

"Hmm gapapa sih, lagi pengen nunggu di depan aja hehe." HwaYoung beralasan.

"Bilang aja lo kangen kan sama gue? mangkanya pengen cepet cepet ketemu."

"Ih apaan sih lo Ho, pede banget jadi orang." HwaYoung pura pura tidak suka, tapi semburat merah di pipinya tidak bisa disembunyikan.

"Masa? tapi merah tuh pipi lo." Minho semakin senang menggoda HwaYoung.

"A..apaan sih? salah mata lo. udah yuk berangkat." HwaYoung langsung memakai helmnya dan naik ke motor.

"Jalan sekarang nih?" Minho masih belum menyalakan mesin motornya.

"Ih ayoooooooo." Hwayoung merajuk seperti anak kecil.

"Hahahaha bahagia gue gangguin lo." Ucap Minho. lalu ia memakai helmnya dan menyalakan mesin motornya.









"Masih jadi manusia es kalo di sekolah?" Tanya HwaYoung sembari memberikan helmnya.

"Hmm Mungkin." Jawab Minho singkat, ia menerima helm yang HwaYoung berikan.

HwaYoung mengangguk mengerti. "Yaudah deh, gimana nyamannya lo aja. Kalo gitu gue duluan ya."

HwaYoung berjalan duluan meninggalkan Minho. Ada sebersit rasa kecewa, pasalnya, Hwayoung tidak sebebas saat tidak di sekolah. Tapi apapun keputusan Minho, HwaYoung hanya mendukungnya.

"Gausah sedih gitu, gue gaakan dingin lagi kok."

HwaYoung terlonjak kaget saat Minho sudah berada di sampingnya, ditambah lagi Minho telah menggenggam tangannya.

"Minho iiiiih kalo ada yang ngomongin kita gimana?" Tanya HwaYoung panik.

"Ya biarin aja. kecuali dia mau macem macem sama lo. Baru berhadapan sama gue."

"Ish apaan sih."

Minho hanya tertawa menanggapi reaksi HwaYoung.



Walaupun saat HwaYoung dan Minho datang sekolah belum terlalu ramai, tapi omongan tentang mereka sudah menyebar luas.

HwaYoung hanya terkekeh bodoh saat teman temannya menanyakan rumor bahwa ia dan Minho telah berpacaran.

"Yooooung HwaYoung!" Yena datang dengan tergesa gesa. Langsung duduk di bangkunya dan menatap HwaYoung.

HwaYoung sudah bisa menebak apa yang ingin Yena bicarakan.

"Young. Masa tadi di koridor banyak yang ngomongin lo sama Minho jadian, terus tadi pagi katanya lo gandengan sama Minho Young. Emang bener?" Celoteh Yena panjang lebar.

HwaYoung hanya membalasnya dengan cengiran bodoh.

"LO JADIAN AMA MINHO?"

HwaYoung buru buru menggeleng. Takut sahabatnya salah paham.

"Tapi lo tadi pagi gandengan?" Tanya Yena lagi dengan mata yang memicing.

HwaYoung mengangguk pelan. Membuat mata Yena membelalak.

"Ngomong dong Yooouung. Lo bisu? Lo kenapa cuma ngangguk sama nyengir doang." Yena mengguncang guncangkan bahu HwaYoung.

"Iya yenaaaaa."

"JADI TADI PAGI LO BENERAN GANDENGAN SAMA MINHO?"

Tentu saja omongan Yena itu mengundang penasaran anak anak kelas yang lain.

"HwaYoung beneran jadian sama Minho?"

"HwaYoung ih pajak jadian dong."

"Emang kapan ditembaknya Young?"

Dan masih banyak pertanyaan yang lainnya.

HwaYoung menatap Yena dengan tatapan membunuh.

Yena hanya bilang 'sorry' dan menunjukkan cengirannya.

"Ok guys gue ga jadian sama Minho." HwaYoung mengklarifikasi.

Tepat setelah itu, guru mata pelajaran pertama masuk dan semuanya kembali sunyi.





"Jadi, apa yang sebenernya terjadi sama kalian?" Tanya Yena pada Minho dan HwaYoung di meja kantin.

Jungwoo mengangguk menyetujui pertanyaan Yena.

"Banyak Yen yang terjadi hahahha." Jawab Hyunjin mewakili.

HwaYoung hanya melirik Minho yang masih asik meminum jus alpukat miliknya.

"Hmm ya banyak Yen. Mungkin nanti HwaYoung aja yang nyeritain." Jawab Minho.

"Wow, seorang Minho bisa ngobrol juga. Ok gue percaya deh pasti banyak yang terjadi hahaha." Jawab Yena.

HwaYoung hanya menggeleng gelengkan kepalanya.

Tiba tiba Minho mengusak kepala HwaYoung sambil terkekeh.

"WOW APA YANG BARUSAN GW LIAT?" Yena heboh

"Wow gue juga liat." Jungwoo

"Ih Minhooooo." HwaYoung mencubit lengan Minho.

"Hahaha iya iya ampuuun." Kata Minho.

Ajaibnya Minho tertawa dan mengundang lirikan yang bukan dari meja yang ia tempati ini. Banyak yang takjub dengan Minho dan ada juga tatapan tidak suka untuk HwaYoung.

😽😽😽😽😽

Last Dance [Lee Know] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang