"Nih Ho, lo yang balikin buku sastra ke perpus ya." Kata Hyunjin.
Minho, Hyunjin dan beberapa anak lainnya baru selesai kerja kelompok untuk tugas sastra.
Minho hanya mendelik ke arah Hyunjin.
"Iya iya sama gue. Ayo." Hyunjin menyerah
Minho dan Hyunjin masuk ke perpustakaan dengan beberapa tumpuk buku di tangan mereka.
"Eh siapa tuh?" Hyunjin menunjuk ke arah HwaYoung tidur.
Minho menggedikkan bahu. "Mana gue tau." Lalu ia langsung merapikan buku di raknya diikuti oleh Hyunjin.
Hyunjin yang penasaran mendekat dan melihat siapa yang tertidur di perpustakaan. Setelah mendekat dan mengetahui siapa itu, Hyunjin mengisyaratkan Minho supaya mendekat, tapi Minho tidak mau.
Lalu Hyunjin mengisyaratkan 'HwaYoung' dengan mulutnya dan berhasil membuat Minho menghampirinya.
Mata Minho membulat saat melihat HwaYoung yang tertidur.
"Ngapain sih ini anak?" Kata Minho pelan.
Hyunjin tersenyum jahil
"Ho, gue buru buru. Lo temenin dah ini si HwaYoung, ya? Bye Ho." Bisik Hyunjin dan langsung mengambil langkah seribu.
"Ck, awas aja tu anak." Kata Minho dengan suara pelan.
Minho melihat HwaYoung yang masih tidur, wajahnya sangat damai, Minho tidak tega membangunkannya.
"Awas aja setengah jam lagi ga bangun, gue kagetin." Kata Minho. Setelah itu, ia duduk di kursi sebelah HwaYoung.
Minho hanya bermain hp. Karena bosan, sebuah ide jahil muncul di kepalanya. Minho memotret HwaYoung yang tertidur pulas. Hitung hitung, sebagai balasan dulu HwaYoung pernah memotretnya saat tertawa.
Minho terkekeh pelan. "Lucu juga." Katanya.
HwaYoung mengerjapkan matanya pelan. Terdapat bayangan seseorang di sampingnya. HwaYoung langsung mengingat kisah penunggu perpustakaan yang Yena bilang. Tanpa berpikir panjang, HwaYoung langsung berteriak.
"Aaaaaaargh maaf gue ga ganggu." Teriak HwaYoung yang langsung menutup mukanya.
Minho yang sedang bermain hp langsung terlonjak kaget.
"Ck kaget gue. Ini gue woi, dasar cewek aneh." Omel Minho.
HwaYoung membuka matanya dan melihat Minho yang sudah melihatnya dengan tatapan sinis.
HwaYoung menyernyit aneh. Ia mengulurkan tangannya dan telunjuknya menyentuh pipi Minho. Minho masih bertahan dengan mukanya yang datar.
"Hhhh syukurlah beneran Minho." HwaYoung menghela napasnya lega.
"Lo pikir? Yakali ada hantu." Kata Minho.
"Sssst Minho, katanya disini emang ada tau." HwaYoung mengisyaratkan Minho untuk diam.
"Terus lo kenapa tidur disini?" Minho menginterogasi HwaYoung.
"Gue lagi ngerangkum tugas. Pas gue mulai ngantuk masih ada beberapa anak kok." HwaYoung meyakinkan.
"Iya deh, yaudah lo mau balik ga?" Minho sudah bersiap dengan tas nya.
"Eeeeh tungguin gue bentar, gue mau ngerangkum nih dikiiiiit lagi. Temenin gue dong please." Pinta HwaYoung sambil senyum memohon pada Minho.
"Emang ngerjainnya gabisa di rumah ya?" Tanya Minho
"Sebenernya bisa, tapi kalo di rumah, apalagi tugasnya merangkum, wah bisa bisa gue males ngerjain hehe, soalnya tergoda sama drama yang belom gue tonton." Jawab HwaYoung panjang lebar.
Minho menghela napas. "Yaudah." Dan Minho duduk kembali.
"Oke sip." HwaYoung kembali bertempur dengan rangkumannya.
Minho memperhatikan HwaYoung dari samping. Ia baru menyadari kalau HwaYoung itu cantik. HwaYoung menoleh.
"Gausah ngeliatin gue, suka lo nanti." Ledek HwaYoung, paldahal, ia sedang menyembunyikan detak jantungnya.
"Kepedean lo. Mana ada." Minho langsung membuang muka, membuang senyuman kecilnya tepatnya.
"Selesaaaai." Sorak HwaYoung dan langsung membereskan barang barangnya.
Minho mengikuti HwaYoung yang berjalan keluar perpustakaan dan mereka berjalan di koridor.
"Lu.. balik sama siapa?" Tanya Minho.
"Naik bus." Jawab HwaYoung singkat.
"Sama gue aja. Gue bawa helm dua ko." Kata Minho
"Oke siaaaaap." HwaYoung mengacungkan jempolnya.
"HwaYoung." Panggil seseorang
HwaYoung menoleh, begitu pula Minho
"Woojin? Hai." Sapa HwaYoung.
Minho memilih hanya diam.
😽😽😽😽😽

KAMU SEDANG MEMBACA
Last Dance [Lee Know] ✓
Фанфик"Ya lo pake otak lah." Minho "Ya mana gue tau kalo ada tangga disitu." HwaYoung Yang satu dingin, yang satu aneh, apa mereka bisa berdamai? Atau akan selalu mengibarkan bendera perang? Ayo kita baca aja supaya tau cerita mereka 😉