"Iket di pinggang lo. Rok lo pendek." Kata Minho sambil memberikan Jaketnya.
"Rok gue selutut Ho, gaakan keangkat juga." Kata HwaYoung sambil tetap mengambil jaket Minho.
"Gaada yang jamin kalo gaada yang jailin lo pas nanti di jalan." Kata Minho dingin sambil memakai helmnya kembali.
HwaYoung sudah membuka mulut untuk protes, tapi ia ingat kalau ia pernah bilang kalimat yang mirip saat pertama kali bertemu Minho di belakang sekolah.
Tiba tiba dadanya berdesir dan jantungnya berdetak cepat.
'Shit gue kenapa?' Tanya HwaYoung dalam hati.
HwaYoung langsung mengikat jaket ke pinggangnya dan menaiki motor Minho.
Minho mulai menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. HwaYoung baru sadar kalau mereka masih berada di lingkungan sekolah sehingga tidak sedikit orang yang melihat mereka. HwaYoung hanya berpura pura cuek sambil menyembunyikan detak jantungnya yang masih berlari.
"Ho, gue gapake helm. Nanti kalo ditilang gimana?" Tanya HwaYoung sambil mengeraskan suaranya.
"Gaakan ada polisi." Jawab Minho yang juga mengeraskan suaranya.
"Oke deh." HwaYoung menjawab.
Sepanjang perjalanan, mereka hanya saling terdiam sampai tiba di rumah HwaYoung.
"Thanks ya Ho, Nih jaketnya." Kata HwaYoung sambil memberikan jaket Minho.
"Yoi, pfft.." Minho seperti menahan tawa.
"Napa sih lo? Stress ya?" HwaYoung bergidik ngeri melihat manusia es di depannya bisa tertawa.
"Rambut lo tuh." Kata Minho singkat, tapi masih tertawa.
HwaYoung memegang kepalanya dan benar saja, rambutnya sudah tidak berbentuk. Melihat Minho yang masih terkekeh, HwaYoung mengeluarkan hp nya lalau memotret Minho.
Cekrek
Minho seketika langsung diam. HwaYoung langsung memasukkan hp nya ke dalam saku, lalu merapikan rambutnya yang berantakan.
"Hapus ga?!" Perintah Minho.
"Wlee bodo. Habisnya lo gamau berhenti ketawa, ya gue foto aja." Kata HwaYoung menantang.
Minho sudah bersiap turun dari motor.
"Heh, kalo lo maksa hapus nanti gue sebarin loh biar pada ga takut sama lo." Ancam HwaYoung.
Minho mengurungkan niatnya.
"Nah, tenang aja Ho, hehe. Senyum dong senyum." Kata HwaYoung mencoba menghibur Minho yang mukanya sudah kembali dingin.
"Ga."
"Hih, tadi bisa ketawa lo? Wah jangan jangan lo kesambet ya? Hih serem." Kata HwaYoung pura pura takut.
"Dasar cewek aneh, gue balik." Kata Minho sambil memakai helmnya kembali dan menstarter motor.
"Heh dasar manusia es, sono balik." HwaYoung tak mau kalah.
Minho hanya mengangguk tak peduli dan menjalankan motornya.
"Hati hati lu!" Teriak HwaYoung.
Minho melihat di spion kalau HwaYoung mengomel sebelum masuk ke gerbang rumahnya. Tanpa sadar, bibirnya telah mengukir senyuman.
HwaYoung masuk ke rumahnya, ia melihat mobil Mama dan Papa nya yang terparkir. HwaYoung langsung segera masuk ke dalam rumah. Terdapat kedua orangtuanya serta Jeongin yang sedang berkumpul di ruang keluarga.
Setelah berbincang lama, HwaYoung tahu hari ini akan datang juga. Kedua orangtuanya akan bercerai. Besok adalah hari sidang perceraiannya, jadi HwaYoung dan Jeongin akan ijin tidak masuk sekolah.
HwaYoung masuk ke kamar beberapa menit setelah Papa pulang. Ia langsung mengganti bajunya dengan baju rumah.
Hp HwaYoung berbunyi. Tertera nama Yena disana.
"Hallo? Ada apa Yen? Gue purik sama lo." Kata HwaYoung.
'Ih apaan sih gaboleh gitu tau. Kan gue gemes aja gitu, siapatau ada benih benih cinta gitu kan yak hahaha.'
"Apaan sih dasar lo."
'Terus gimana? Dianterin sampe rumah kan?'
"Yaiya lah, kalo sampe diturunin dijalan nanti gue amuk dia hahaha."
'Bagus deh hahaha, siapatau Minho suka sama lo Young.'
"Apaan sih anak ini siapa tau siapa tau aja."
'Ya gapapa gue doain sekalian hahaha.'
"Yee dasar, oh iya Yen, besok gue ga masuk sekolah ya, tolong ijinin."
'Heh, kenapa lo?'
"Mama Papa gue besok sidang perceraian."
'Hah? Serus? Duh, sorry Young.'
"Gapapa Selo aja kali."
'Yaudah besok gue bilang ke guru. Yang tabah ya lo. Kalo mau curhat, gue siap dengerin ko.'
"Sip Yen makasih banyak yaa."
'Iya, yaudah kalo gitu, Bye Young.'
"Bye."
HwaYoung menutup sambungan dan menghela napas panjang.
😽😽😽😽😽
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Dance [Lee Know] ✓
Fanfic"Ya lo pake otak lah." Minho "Ya mana gue tau kalo ada tangga disitu." HwaYoung Yang satu dingin, yang satu aneh, apa mereka bisa berdamai? Atau akan selalu mengibarkan bendera perang? Ayo kita baca aja supaya tau cerita mereka 😉