24

915 130 1
                                    

Minho diam sejenak untuk menetralkan napasnya yang masih terengah.

"Young.." Ucap Minho dengan suara yang lembut.

"Hmm?" HwaYoung bergeming tanpa mengubah pandangannya yang masih melihat keluar.

"Sorry ya bikin lo bingung dengan sikap gue. Omongan yang lo denger di UKS itu bener ko. Gue bener bener nanya, kalo gue suka sama lo gimana?"

HwaYoung menoleh, menatap lurus ke mata Minho. Matanya bersinar, mengatakan kejujuran.






"Kenapa sih lo kayak gini? Kenapa bikin gue bingung sama perasaan gue sendiri?" Jelas HwaYoung akhirnya.

Minho menggeleng. "Bukan cuma lo, gue juga waktu itu bener bener nanya karena gue bingung sama perasaan gue sendiri, tapi sekarang gue udah tau kok perasaan gue yang sebenernya."

HwaYoung masih memandang Minho, menuntut jawaban atas ucapannya tadi.

"Gue suka sama lo HwaYoung, akhirnya cewek aneh bisa bikin manusa es ini luluh." Minho tersenyum manis, membuat detak jantung HwaYoung semakin berpacu cepat.

"Ih Minho, ga kasian banget sama jantung gue." HwaYoung mengeluh dan menutup mukanya.

Minho hanya terkekeh melihat HwaYoung yang salah tingkah.

Beberapa menit mereka terdiam, hanyut pada perasaan masing masing sampai mereka turun di halte bus dekat rumah HwaYoung.



"Nah, Thanks ya Ho, sana lo balik lagi ke sekolah, motor lo disana kan?" Kata HwaYoung saat mereka sudah turun di halte bus.

"Masalah motor mah gampang, yuk jalan." Ajak Minho.

"Heh, deket ko, gue bisa sendiri jalan sampe rumah." Elak HwaYoung karena kasihan Minho yang harus kembali lagi ke sekolah mengambil motornya.

"Gue harus mastiin kalo lo sampe rumah dengan selamat, ayo ah." Minho menarik tas HwaYoung sehingga HwaYoung terseret.

"Iya iya ih, gue bukan kucing hoooo." HwaYoung meronta saat 'terseret'.

"Hahaha iyaiya." Minho melepaskan tarikannya pada tas HwaYoung.

Lagi lagi mereka jalan sambil terdiam, hanya sesekali mengobrol ringan.

"Nah, sekarang gue bener bener udah sampe rumah gue, jadi hush." HwaYoung mengangkat tangannya dan menusir Minho.

"Ngusir?" Tanya Minho dengan mukanya yang datar.

"Iya wleee." HwaYoung menjulurkan lidahnya.

"Dasar cewek aneh."

"Manusia es lu."

"Hahaha oh iya." Minho seakan akan mengingat sesuatu.

"Apa tuh?"

"Gue mau egois boleh?" Tanya Minho.

"Hah? Egois gimana?" Tanya HwaYoung bingung.

"Gue gaakan kayak gini kalo di sekolah, gue bakal jadi Minho si manusia es lagi Young, diluar saat cuma ada lo dan gue." Jelas Minho.

"Kenapa?" HwaYoung menatap Minho sedih. Ia pikir, Minho si manusia es sudah hilang entah kemana tadi.

"Gue akan ngasih tau lo suatu saat, tapi ga sekarang, sorry."

HwaYoung mengingat perkataan Yena, HwaYoung harus sabar sedikit saat menghadapi Minho. Akhirnya HwaYoung tersenyum dan mengangguk.

"It's ok, gue coba ngertiin lo kok." Kata HwaYoung lembut.

"Thanks ya, yaudah gue pamit." Minho mengusak rambut HwaYoung pelan.

"Iya, yaudah lo hati hati ya."

Minho mengangguk dan melambaikan tangannya.

Setelah Minho menjauh, HwaYoung masuk ke halaman rumahnya, mobil Mamanya sudah terparkir.

HwaYoung berjalan riang masuk ke rumahnya.

Baru saja ia membuka pintu, Jeongin sudah berteriak saja.

"Mamaaaaaa kak HwaYoung tadi pulangnya sama cowok maaaaah tadi Jeongin liat." Adu Jeongin.

Mama yang sedang membaca majalah di ruang tengah langsug melihat ke arah Jeongin dan HwaYoung.

"Masa Jeong? Hmm siapa ya itu?" Mama mencoba menggoda HwaYoung.

"Namanya kak Minho mah." Jeongin duduk di sebelah Mama.

HwaYoung hanya nyengir dan ikut duduk di samping Mama.

"Gamau dikenalin ke Mama Young pacarnya?" Tanya Mama sambil tersenyum.

"Ih bukan pacar kok maaa, cuma deket aja." Jelas HwaYoung

"Oooh, bukan pacar katanya Jeong." Mama berbicara kepada Jeongin dengan nada meledek.

"Ooooo, kita tunggu aja mah." Kata Jeongin menimpali.

"Haduuh capek deh, Mama sama Jeongin sama aja." HwaYoung menepuk keningnya.

"Hahaha yaudah sana kamu ke kamar dulu mandi, ganti baju, nanti kita makan cake bareng bareng." Perintah Mama.

"Oke Ma siap." HwaYoung mengecup pipi Mama dan langsung ke kamar.





HwaYoung membuka Hp saat terdengar notifikasi pesan masuk. Minho. Ternyata ia sudah sampai di sekolah dan hendak pulang.

'Hati hati Ho, see you.' Ketik HwaYoung.

HwaYoung tersenyum bahagia.

😽😽😽😽😽



Hallo para pembacaku tersayaaaang.. maaf kalo jarang update ㅠ-ㅠ soalnya lagi pusing TA 😅

Tapi aku akan tetep barusaha buat update... jangan lupa dukung terus ff ini yaaa terimakasih 😄

-Devina-

Last Dance [Lee Know] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang