S-2

7.7K 859 89
                                    

Happy Reading!!!

________






Jongin segera bergegas pergi setelah menyajikan makanan untuk Sehun juga Irene karena tak mau berterusan menyesakkan hatinya dengan melihat keduanya bermesraan didepan matanya.

"Dia kenapa pergi? Tak mau makan bersama kita ya? Apa dia tak pernah menemani mu makan Sehun?" ucap Irene bertanya-tanya melihat Jongin yang berlalu pergi begitu saja.

"Hm.." jawab Sehun lalu melanjutkan makan, karena ia terlalu malas membahas sesuatu yang tak penting.

"Ck, kau itu selalu saja--"

"Diam! Dan makan" tiga kata penuh penekanan membuat Irene menatapnya kesal dan melanjutkan makannya.

Jongin kembali masuk kedalam dapur untuk mengambil botol air lalu pergi keluar lagi.

"Ya! Kau mau kemana heh?" Jongin menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Irene, tersenyum adalah hal yang paling ia handalkan saat seseorang mengajaknya bicara dan itu pun setelah menjadi istri Sehun.

"Ingin duduk didepan rumah saja, menikmati angin malam" jawab Jongin lalu melangkah pergi sebelum itu ia menatap Sehun yang membelakanginya seolah tak peduli dengan kehadirannya dan itu pula memang sudah menjadi kebiasaan Sehun.

Jongin benar-benar keluar rumah dan duduk dikursi depan rumah tersebut, meletakkan botol air yang tadi ia ambil dimeja sebelah sampingnya. Ia menatap halaman rumahnya yang terlihat sepi dan sunyi, tak apa baginya toh itu sudah menjadi teman kesehariannya tanpa atau adanya Sehun dirumah.

Dan disaat itu seekor anak kucing berwarna putih datang menghampirinya, Jongin tersenyum lalu turun dari duduknya dan lebih memilih duduk dilantai bersama anak kucing tersebut.

"Dari mana kau datang?" ucapnya pada kucing tersebut dan mengelus bulu punggung kecil anak kucing itu.

"Sepertinya kau baru beberapa minggu lahir ya? Kau sangat kecil sekali" ucap Jongin pada kucil tersebut yang begitu mungil ditangannya.

"Dimana indukmu kucing?" tanya Jongin yang benar-benar bicara sendiri dengan kucing itu dan kini pandangannya menyusuri halaman rumahnya---ralat rumah Sehun itu.

Jongin terfokus pada satu arah dibawah tumbuhan bunga disana ada kucing besar berwarna putih abu-abu dan Jongin yakin itu adalah indukannya, juga terlihat disana ada tiga ekor anak kucing dengan warna bulu yang berbeda.

"Itu pasti ibumu, ayo kembali pada ibumu" gumam Jongin menggendong anak kucing itu menghampiri indukan anak kucing tersebut.

"Ibu kucing, aku mengantarkan anak mu pulang" ujar Jongin disertai kikikan geli, mungkin dirinya sudah gila tapi hal seperti ini dapat menghibur nya sedikit melupakan keberadaan Sehun dan Irene didalam rumah.

Setelah memberikan anak kucing itu pada indukannya Jongin melangkah menjauh kembali mendekati tempat yang awal menjadi tempat duduknya itu, menatap langit yang terlihat begitu cerah dengan meminum air dibotol yang tadi dibawanya itu.

Pandangannya teralihkan saat merasakan ponselnya bergetar terdapat nama Chanyeol sahabatnya itu. Menutup kembali botolnya dan ia letakkan diatas meja lalu meraih ponselnya untuk mengangkat telfon tersebut.

"YA! KENAPA KAU SANGAT LAMA SEKALI MENGANGKAT TELFON KU HAH!" Jongin menajuhkan ponsel dari telinganya saat Chanyeol dibalik sebrang sana berteriak kesal.

"Chanyeol-ah kau sedang hamil jangan terlalu banyak emosi, nanti anak mu justru malah cerewet seperti mu kan tidak lucu" ucap Jongin terkikik geli membayangkan anak Chanyeol yang akan menuruni sifat ibunya yang cerewet juga mudah tersulut emosi.

✔️Saranghae [hunkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang