Happy Reading!!!
__________
"Aaarrrgghh...."
Brak!!
Pyar!!!
Bunyi pecahan serta dobrakan keras yang Sehun lakukan setelah sampai dirumahnya yang tak memperdulikan apapun itu langsung masuk kedalam kamarnya, mengobrak-abrik kamarnya, membanting semua yang tersentuh tangannya.
Entah sejak kapan dirinya sudah tersulut emosi hingga mengamuk seperti sekarang ini. Nafasnya naik turun, keringat keluar membanjiri tubuhnya. Sehun mundur beberapa langkah dengan tangan kanan memegang kepalanya yang terasa pusing saat ini.
Menggelengkan kepalanya lalu menatap kaca besar yang ada didepannya itu, terdiam sejenak hingga bayangan dirinya yang mengenaskan itu terlihat.
Mengedipkan matanya sampailah bayangan Jongin yang tersenyum namun menangis darah itu dilihatnya.
"Tidak!" tolaknya entah kenapa itu pun langsung melangkah maju cepat dengan tangan kanan mengepal dan...
Pyar!!!
Kaca besar itu pecah hingga menjadi beberapa bagian, dan berjatuhan kelantai. Menatap kaca itu lagi lalu beralih pada tangannya yang mengeluarkan darah bahkan ada kaca-kaca kecil yang menempel disana.
"Hahaha... Kenapa tidak sakit huh?" tanyanya pada dirinya sendiri dengan mata masih menatap lekat tangannya itu.
"Aku gila?... Benarkah itu?" tanya nya menggumam dengan menatap dirinya dikaca yang sudah pecah didepannya itu.
"Aku gila... Hiks.. Aku sudah gila... Aarrghhh...hiks"
Tangis Sehun pecah dan kini terduduk dilantai dengan meremat rambutnya keras membuat rasa pusing itu semakin menguat ia rasakan.
"Kau menang Jongin...hiks... Kau menang Jongin.."
Gumamnya dan tersadar sesuatu ia pun berdiri lalu melangkah tergesa keluar kamar menuju kekamar Jongin. Setelah sampai ia pun membuka laci meja nakas dan mengambil surat cerai yang sengaja disimpannya itu, meraih bolpoin dan dengan tangan gemetar Sehun menadatangani surat tersebut dengan tetesan darah yang ada ditangannya itu jatuh mengotori kertas putih itu.
Setelah selesai Sehun memundurkan langkahnya serta melepaskan bolpoin yang tadi dipegangnya itu. Menatap sayu kertas yang ia jauhi itu lalu tersenyum, tanpa sepatah kata Sehun kembali pergi masuk kedalam kamarnya.
Melangkah pergi kekamarnya dengan melepaskan jas yang membuat tubuhnya gerah itu.
Mulai sekarang ia akan memulai hidupnya yang baru, hidup dalam kesendirian dan hidup dalam kekosongan hati mungkin ia pikir mati adalah cara termudah untuk melupakan semuanya.
Akan tetapi, usahanya selama ini tak pernah berhasil hingga membuatnya seperti mayat hidup yang selalu melamun dan mengamuk ketika sendiri. Sungguh kasihan tapi Sehun sangat benci untuk dikasihani--dasar keras kepala.
Selalu menjadi rutinitasnya untuk ketenangan sesaatnya itu Sehun mengambil satu putung rokok dan ia nyalakan dengan korek yang sudah berapa kali ia menggantinya itu. Menikmati asap rokok yang ia keluarkan setelah menghisap putung rokok tersebut, bahkan dirinya dulu bukan perokok akut hingga sekarang ia justru menjadi seperti itu.
Dalam hitungan menit rokok tersebut sudah sampai diujungnya, membuangnya dilantai lalu menginjaknya hingga mati. Setelahnya ia melepaskan sepatu yang masih melekat dikakinya itu lalu berdiri mengambil botol obat yang juga jadi korban amukannya itu.
Mengambil delapan butir obat tersebut langsung ditelannya sekaligus tanpa air disela langkahnya menuju ranjang. Duduk dan meletakkan botol obat itu dimeja nakas lalu ia menidurkan tubuhnya diranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Saranghae [hunkai]
FanfictionKenyataan pahit yang harus diterima Kim Jongin serta takdir mengikatnya dengan seorang yang kejam bernama Oh Sehun namun penyesalan itu selalu ada. .. -hunkai -krisyeol .. #1 in hunkai 18/07/2020 #3 in hunkai 29/08/2020 #1 in kaihun 13/09/2020 #1 in...