S-11

6.7K 752 52
                                    

Happy Reading!!!

_______







Jongin yang tadi berniat menonton tv itu malah justru terbalik jika tv yang tengah menontonnya melamun. Pikirannya kosong namun ia begitu nyaman saat melamun seperti ini.

"Tanpa disadari selama ini begitu menyakit kan, Ibu... Apa Jongin berhenti saja? Jongin lelah, sakit saat tangan Sehun menyentuh wajah ku" gumam Jongin tanpa sadar bahkan mata nya sudah memanas.

'Jika kau tak kuat maka lepaskan lah'   kata-kata Ravi kembali terlintas dipikirannya begitu saja.

Haruskah? Haruskah Jongin menyerah melepaskan Sehun sekarang? Tapi untuk apa pertahannya selama ini, bingung sekarang yang Jongin rasakan. Pikirannya memutuskan untuk berhenti namun hatinya menolak keras pikirannya itu.

Dan lagi, Jongin kesekian kalinya menatap tangannya. Entah kenapa ada rasa senang tersendiri dirinya melukai tangannya tersebut dan lagi Sehun menanyakan lukanya itu, dari sekian lama Sehun baru menyadari bahkan pria itu bertanya padanya.

"Haaaahh... Aku tak tau harus apa sekarang" gumamnya menyandarkan tubuhnya dipunggung sofa yang ia dudukki sekarang.

Kepalanya menoleh saat mendengar langkah kaki seseorang, ternyata Irene tengah menarik tangan Sehun agar mau mengikutinya, bisa dilihat Sehun terlihat enggan meladeni wanita itu.

"Ayolah~ kau harus menemani ku belanja" paksanya dan Jongin hanya menatap keduanya.

"Apa lihat-lihat?" Jongin tersentak lalu menggelengkan kepalanya.

"Kalian mau kemana?" tanya Jongin langsung mendapat tatapan tak suka dari Irene.

"Bukan urusanmu" jawabnya ketus.

Jongin menatap Irene terdiam sejenak matanya tak sengaja menatap bekas kemerahan disekitar leher wanita itu dan Jongin tersenyum.

"Oh baiklah, hati-hati jangan pulang terlalu malam" ucap Jongin tersenyum, ia mematikan tv dan meletakkan remotenya dimeja lalu beranjak pergi menuju kekamarnya.

Namun sebelum itu Jongin berhenti disamping Sehun dan menatapnya sendu lalu pergi sedangkan Sehun tak tau apa maksud dari tatapan Jongin yang tersirat seolah memberitahunya jika pria itu menderita terlihat dari tatapannya.

"Ck, ayo Sehun..." tarik Irene dan Sehun menghela nafas lalu menarik tangannya dari genggaman wanita tersebut.

"Aku lelah! Kau pergi saja sendiri" ucapnya dan Irene menatap kesal Sehun yang masih terlihat tenang itu.

"Kenapa? Apa karena pria itu kau jadi menolak ajakan ku? Iya?"

"Tidak! Pergilah" usir Sehun lalu membalikkan badannya berniat melangkah pergi namun Irene dengan cepat menghadang nya.

"Aku tidak akan pergi sebelum kau mau ikut dengan ku" kekehnya yang tetap ingin mengajak Sehun pergi itu.

"Menyingkir dari hadapan ku"

"Tidak"

"Irene!!" panggil Sehun seolah akan hilang kesabarannya.

"Apa?!!" balasnya sedikit berteriak.

"Menyingkirlah"

"Kenapa kau jadi seperti ini---Akhhh SEHUN RAMBUTKU!!!"  teriak Irene yang belum menyelesaikan ucapannya itu ketika Sehun dengan keras menarik rambutnya kebelakang.

"Aku lelah! Apa kau tuli?" ucap Sehun dengan nada menekannya dan Irene justru tersenyum.

"Ya jika aku tuli kenapa?  Kau terlihat sekarang sering memperhatikan Jongin, apa kau tertarik dengan dia? Cih kau akan terlihat sangat menjijikan sepertinya--Akhh"
Sehun mencengkram rambut Irene semakin keras dan menatap datar wanita didepannya itu.

✔️Saranghae [hunkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang