S-35

6.5K 624 71
                                    

Happy Reading!!!

_________











"Suster, apa dokter ada didalam?" tanya Jongin pada seorang suster yang kini merespon anggukan untuk pertanyaannya itu.

"Jika anda ada keperluan silakan masuk saja tuan" balas suster tersebut dan berlalu pergi meninggalkan Jongin yang mengangguk.

Jongin mengetuk pintu didepannya beberapa kali lalu langsung membukanya, menyembulkan kepalanya kedalam dan disana ia melihat dokter itu tengah sibuk membaca sebuah kertas yang tak Jongin ketahui lalu mendongak menatap kearahnya, meletakkan kertas itu beralih tersenyum padanya.

"Masuk lah" ucapnya dan Jongin mengangguk lalu melangkah kan kakinya masuk kedalam.

"Permisi dokter" sapa Jongin membuat dokter tersebut mengangguk.

"Duduk lah dan ada keperluan apa kau kemari? Apa suamimu sudah sadar?"

Jongin yang duduk itu tersenyum menggeleng pelan.

"Aku belum melihatnya dokter tapi aku pulang kerumah dan memukan ini.." jelas Jongin dengan kedua tangannya menaruh botol pil obat yang dibawanya dari rumah beberapa saat lalu.

Sedangkan dokter tersebut terdiam sejenak menatap obat yang Jongin letakkan dimejanya itu hingga berlalu mengambil salah satunya dan meneliti obat apa itu.

Membuka tutup botolnya satu persatu dan ia menumpahkan pil obat itu dimejanya. Mengambil satu persatu dan menciumnya.

"Ini... Dumolid, esilgan dan riklona.."

Jongin menatap obat dimeja lalu beralih menatap dokter didepannya itu secara bergantian dan tak mengerti.

"Dokter, bisa kau jelaskan tentang obat itu?" pinta Jongin dengan raut wajah yang ingin tau itu. Dokter itu menghela nafas dan mengangguk mengiyakan permintaan Jongin itu.

"Sebelumnya aku tidak mengerti kenapa bisa suami mu memakai pil ini secara berlebihan seperti itu... Yang pasti ketiga obat ini bisa sangat bahaya untuknya. Dumolid ini sejenis obat tidur tapi lebih menjurus ke obat penenang, pil ini menjadi salah satu pilihan kami para dokter yang paling diresepkan untuk terapi jangka pendek untuk penderita insomnia (gangguan tidur) parah, kejang dan depresi.."

Mendengar itu Jongin terdiam dengan kata terakhir ucapan dokter itu 'depresi'  dan apakah Sehun mengalami depresi berat? Tidak mungkin.

"...pil ini menciptakan efek ketergantungan tingkat tinggi dan obat penenang yang ada dipil ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat — menghasilkan efek bius dan relaksasi otot, dan tingkat kecemasan yang lebih rendah. Bisa juga membuatnya kecanduan berat dengan pil ini, Biasanya orang yang menyalahgunakan obat dumolid ini mungkin memiliki memori buruk atau kenangan yang ingin dilupakannya, resiko yang terjadi ketika pengguna berhenti mengonsumsi dumolid ini secara tiba-tiba, bisa stroke, serangan jantung, atau halusinasi setelah begitu lama mengalami ketergantungan dengan ini.." jelas dokter tersebut membuat Jongin tercengang mendengarnya.

"Dan juga..."
Jongin menatap dokter itu kembali.

"Setelah pengguna mengonsumsi ini lebih dari 3 atau 4 minggu bisa berakibat fatal juga bisa menjadi penyebab kematiannya dan juga pengguna ini bisa melakukan apapun termasuk menyakiti tubuhnya sendiri untuk mencari pengalihan jika tidak menelan pil ini, yang lebih parah dengan itu jika mengonsumsinya dicampur dengan minuman yang memiliki kadar alkohol yang sangat tinggi--"

"Dokter.." potong Jongin menatap dokter didepannya dan tersenyum tipis.

"Terima kasih untuk penjelasannya, saya permisi dulu" pamit Jongin berlalu pergi meninggalkan ruangan dokter tersebut.

✔️Saranghae [hunkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang