S-19

6.4K 679 46
                                    


Happy Reading!!

_________






Dua minggu sudah berlalu semenjak kedatangan Chanyeol hari itu Sehun terlihat pendiam tepat seperti orang linglung namun dari situ Jongin mendapat kesempatan merawat serta tetap berusaha kalau dirinya tidak semenjijikkan apa yang Sehun bilang selama ini bahkan Jongin bisa menunjukkan dirinya lebih baik dari Irene.

*bukan sombwong loh ya ntu si mommy wkwk*

Dan lagi Jongin masih bingung ketika Irene tak pernah datang lagi pada Sehun, padahal wanita itu selalu menghampiri serta begitu lengket pada Sehun namun beda dengan hampir satu bulan ini ketika Sehun kecelakaan.  Tapi semua itu Jongin tak mau mengurusinya lagi yang terpenting Sehun sudah sedikit menerima dirinya, jika biasanya ia selalu diujari kata-kata pedas nan menyakitkan serta setiap ia hadir disekitarnya selalu diusir namun tidak selama Sehun masuk rumah sakit.  Jongin juga sempat berpikir jika kepala Sehun yang berdarah itu membuat pria itu menjadi aneh kkkk~ selalu ingin tertawa jika dirinya_jongin mengingat hal tersebut.

Hari ini, hari dimana Sehun sudah lebih baik dan sudah diperbolehkan pulang hanya saja Sehun belum diperbolehkan kelelahan karena itu bisa membuat kepala kembali sakit.

"Ayo pulang," ajak Jongin pada Sehun yang terduduk ditepi ranjang. Sehun menghela nafas lalu turun dan melangkah pergi keluar dari rumah sakit mendahului Jongin.

########

Sampai dirumah Sehun hanya menatap diam seluruh ruangan rumahnya yang nampak sepi dan terlihat bersih serta rapi seperti biasanya.

"Ada apa? Ada yang mengganggu pikiran mu?"
Sehun menoleh menatap Jongin yang tengah menutup pintu itu lalu menatapnya kembali dan ia menggelengkan kepalanya sekilas.

"Baiklah, selamat datang kerumah kembali su--ah maksudku Sehun"
Mendengar ucapan Jongin yang sekarang terlihat gugup itu pun hanya menatapnya datar lalu berbalik melangkah pergi menuju dapur untuk mengambil minum, tenggorongkannya terasa kering.

Sedangkan Jongin yang melihat Sehun pergi itu pun hanya menghela nafas lalu mengikuti pria itu kearah dapur.

Sehun masuk kedapur dan melangkah menuju lemari es mengambil air, setelahnya ia berniat pergi kekamarnya langkah nya terhenti dan ia menoleh kearah meja makan yang terdapat sebuah amplop putih. Merasa penasaran Sehun pun mendekat ke arah meja makan, satu alisnya terangkat lalu mengambil amplop tersebut.

Jongin yang sudah memasuki dapur ia mendekati Sehun, menatap apa yang Sehun lakukan itu membuatnya membulatkan matanya kaget.

'Surat itu'  batin Jongin lalu dengan pergerakan cepat ia pun mengambil amplop tersebut dan ia sembunyikan dibalik tubuhnya.

"Apa itu?" tanya Sehun menatap Jongin yang terlihat gugup.

"Bu-Bukan apa-apa" jawab Jongin yang terlihat gugup itu.

"Berikan padaku" ucap Sehun mengangkat tangan kanan nya seolah meminta amplop tersebut.

"Sehun, ini..."

"Berikan padaku" ulang Sehun yang perlahan memajukan langkahnya mendekat sedangkan Jongin pun berbalik memundurkan langkahnya.

"Jongin..."
Merasa dipanggil namanya itu langkah Jongin terhenti dan menghela nafas, mungkin saat ini adalah hal yang tepat untuk memberikannya pada Sehun. Dengan hati yang berdetak kencang Jongin menatap tangan Sehun lalu naik menatap mata sayu yang menatapnya datar.

Dengan tangan bergetar Jongin memberikan amplop tersebut pada Sehun.  Setelah menerimanya Sehun membuka amplop, dan membukanya lalu membaca surat tersebut.

✔️Saranghae [hunkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang