S-38

7.3K 639 44
                                    

Happy Reading!!!

_______








Paginya...

Sehun sudah diperbolehkan pulang---ralat maksudnya Sehun yang ngotot ingin pulang,  dan dokter yang memeriksanya itu pun mau tidak mau menurutinya hingga sekarang Sehun sudah duduk bersandar dikepala ranjang rumahnya.

Ia duduk termenung entah memikirkan apa itu, melamun hingga tak menyadari kedatangan Jongin yang datang membawa semangkuk bubur untuknya.

"Sehun... Makan dulu"
Lamunan Sehun buyar dan kini ia menoleh kearah Jongin yang menodorkan mangkuk itu padanya.

Sehun menerima nya.

"Terima kasih, tak seharusnya kau melakukan ini dan lagi kau tak perlu membantu ku hingga sampai dirumah" ucap Sehun memakan bubur itu.

Sedangkan Jongin ia hanya terdiam, benar juga yang Sehun katakan itu namun itu keinginan Jongin sendiri untuk merawat Sehun untuk sementara.

"Jangan terlalu dipikirkan, kau hanya perlu menikirkan kesehatanmu saja"

"Aku sudah sembuh, jadi apa lagi?" tanya Sehun dan Jongin hanya mengidikkan bahunya tak tau.

"Entah lah aku juga bingung, tapi aku tidak mengerti kenapa kau bisa mengonsumsi obat---"

"Sudah ku katakan bukan! Untuk melupakan mu"

Jongin menghela nafas mengangguk. Membiarkan Sehun menyelesaikan makannya Jongin melangkah kekamar mandi berniat untuk mengambil baju kotor milik pria itu yang akan ia cuci.

Sehun yang sedang melanjutkan makannya itu pun mengalihkan pandangannya kearah ponsel yang menyala itu, pesan masuk dari Seungjae. Meletakkan mangkuk itu dimeja beralih mengambil gelas serta ponselnya, membuka dan membacanya.

Jika kau masih mencintainya berjuang lah, dapatkan dia kembali dan jangan menjadi seorang pengecut!

Sehun terdiam menatap ponsel itu, tangan kanannya meletakkan gelas yang tadi dipegangnya. Mungkin benar, Sehun memang seorang pengecut itu sudah terlihat sejak pertama kali Jongin pergi. 

Seungjae berpikir seperti itu? Mungkin saja, pria itu lah yang mengantarnya pulang pagi tadi satu mobil dengan Jongin.

Apa masih akan diberi kesempatan jika ia berjuang? 

Sehun kembali termenung memikirkan hal tersebut. Ia menghela nafas dengan meletakkan ponselnya itu ke sampingnya tanpa membalas pesan dari temannya itu.



Sedangkan dibalik itu...

Jongin yang tengah memasukkan baju-baju kotor itu ke keranjang, dirinya tak sengaja menoleh kesampingnya dan terdiam disaat itu pula. Matanya menatap kaca yang tertempel didinding itu pecah dengan bekas beberapa bercak darah mengering disana.

Jongin mendekat untuk melihatnya.

'tangan Sehun selalu terluka'

Kata-kata itu tiba-tiba terngiang dikepalanya dan ia pun teringat dengan luka ditangan Sehun saat ini, apakah ini yang selalu diperbuat oleh pria itu?.

Tak mau berpikir banyak Jongin pun melangkah keluar dari kamar mandi, setelahnya ia melihat Sehun yang sama tengah melamun.

"Sehun.." panggilnya dan pria itu menoleh.
Jongin menghela nafas dengan mengepalkan tangan kanannya.

"Apa yang kau lakukan selama ini? Dan bagaimana luka ditangan mu itu terjadi?" tanya Jongin dan Sehun yang masih bingung itu hanya mengangkat satu alisnya.

✔️Saranghae [hunkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang