S-28

6.8K 677 64
                                    

Happy Reading!!!

_________








Sehun setelah pergi dari kediaman Kris itu kini ia mengendarai mobilnya tak tentu arah, dirinya berniat untuk mencari Jongin yang pergi entah kemana itu.  Sehun memijat kepalanya yang terasa pening saat ini, mobil yang dikendarainya terpaksa berhenti karena lampu merah.

Setelah nya Sehun menghela nafas, melirik arah luar jendela mencari sesuatu yang mungkin menarik matanya, dan tepat disitu Sehun terpaku pada seorang pemuda remaja yang tengah duduk dipinggir jalan tak lain adalah Jisung terlihat nampak tengah istirahat sejenak disana. Sehun merasa tak asing dengan wajah itu dan benar saja pemuda remaja itu yang pernah ia temui dimalam itu bersama Jongin dan dengan berani menegurnya agar tidak berlaku kasar.

Tiinn~

Sehun tersentak kaget ketika mendengar klakson mobil dibelakang, ia menatap lampu yang sudah menunjukkan warna hijau itu pun dengan cepat Sehun kembali melajukan mobilnya, bukan untuk pergi tak tentu arah itu melainkan meminggirkan mobilnya, ia perlu bicara dengan anak itu mungkin dipikirannya Jisung tau dimana Jongin berada.

Setelah meminggirkan mobilnya, Sehun keluar dan melangkah mendekat ketempat dimana Jisung duduk itu.

"Tunggu!" cegah Sehun setelah melihat Jisung ingin beranjak dari duduknya, kini Jisung terpaksa terhenti dan menoleh kebelakang dimana Sehun berdiri.

Jisung tak mengenal pria itu tapi wajahnya nampak familiar jika ia pernah bertemu, mungkin pria itu ingin membeli korannya.

"Korannya tuan?" tawar Jisung dengan menyodorkan korannya pada Sehun.

"Tidak, aku ingin bertanya sesuatu padamu bocah"

Tunggu!

Jisung ingat suara ini, ia menatap Sehun dan benar dugaannya jika itu pria yang bersama Jongin malam itu. Dan seketika raut wajah Jisung semakin mendatar menatap Sehun.

"Maaf tuan, aku harus berkerja" pamit Jisung berlalu pergi.

"Apa kau tau dimana Jongin?"

Langkah Jisung seketika terhenti ketika mendengar pertanyaan dimana Jongin? Apa maksudnya itu?.  Jisung berbalik menatap Sehun yang juga menatapnya.

"Kau bertanya dimana Bibi Jongin? sedangkan kau suaminya apa yang kau lakukan?! Aku tidak tau" 

"Aku akan membayarmu" 
Jisung yang hendak berbalik itu tak jadi namun ia kembali menatap Sehun dan tersenyum remeh pada pria yang lebih dewasa itu.

"Aku bukan orang gila uang tuan, aku memang hidup kekurangan tapi aku tak sehina itu... Aku yakin kau yang membuat bibi Jongin menangis kemarin, dan sekarang kau datang padaku bertanya dimana dia? Cih! Kau yang membuatnya pergi seharusnya kau juga yang harus membuatnya kembali, ketulusan tak bisa dibeli dengan uang paman.."

Sehun terdiam mendengar perkataan Jisung yang menusuk hatinya itu, entah kenapa dari semua perkataannya tersebut menggambarkan bagaimana keadaan Jongin selama ini.  Jisung melihat itu tersenyum remeh, menggelengkan kepalanya dan berlalu pergi meninggalkan Sehun yang entah memikirkan apa itu ia tak ingin tau.

'Apa aku sejahat itu'  batin Sehun yang masih menatap kosong depannya bahkan tanpa sadar tangan kanannya mengepal.

Sehun tersadar ketika tubuhnya tak sengaja ditabrak seseorang dibelakangnya, Sehun ikut membungkuk ketika orang yang menabraknya itu membungkuk meminta maaf lalu pergi.

Sehun berdecak kesal saat menyadari jika Jisung udah pergi dari hadapannya, melirikan matanya kesana kemari mencari keberadaan Jisung itu ternyata anak itu sudah berada disebrang jalan menawarkan koran yang dijualnya itu.

✔️Saranghae [hunkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang