KING SYSTEM : Sky Kingdom

Kota Bunga

Dalam dua hari perjalanan, Robert sadar.

"Aghhh, " Robert membuka matanya dan melihat sekeliling dengan waspada.

"Ohh kamu sudah bangun, tunggu sebentar aku panggil yang mulia dulu" May keluar dari kereta.

"Siapa dia itu? Apakah dia yang menyelamatkan aku" gumam Robert.

Brian memasuki kereta dan melihat Robert sedang linglung.

" Batuk, apakah kamu sudah baikkan" tanya Brian.

"Ya tuan, terimakasih sudah menyelamatkan aku" Robert bangun dari linglung dan menjawab.

" Boleh aku tau kenapa kamu dikejar oleh para pembunuh bayaran?" Tanya Brian.

Robert ragu-ragu sebentar sebelum menjawab " karena tuan sudah menyelamatkan saya, jadi saya akan memberitahukan kepada tuan"

Setelah Robert memberitahu alasannya Brian akhirnya tahu, Robert dulu punya kekasih dan kekasih nya di bunuh oleh kapten pembunuh bayaran, akhirnya Robert berkerja keras memasuki alam spirit untuk bergabung dengan pembunuh bayaran tujuannya membunuh kapten pembunuh bayaran secara diam-diam tapi sang kapten tidak saja terbunuh namun juga sadar dan dia akhirnya diburu.

"Jadi selama menjadi pembunuh bayaran berapa orang yang telah kamu bunuh?" Kata Brian.

"Aku hanya membunuh 5 penjahat dan biasanya jika melakukan misi hanya misi melindungi" kata Robert langsung menjelaskan karena takut Brian akan menganggap dia sebagai pembunuh berantai.

"Hmm benarkah? Lalu sekarang rencana kamu apa?" Kata Brian.

'ahhh rasanya aku pernah berkata seperti ini' gumam Brian.

Robert merenung lama sebelum menjawab " mungkin saya akan pergi ke musuh pembunuh bayaran dan bergabung dengan mereka dengan begitu aku aman untuk meningkatkan kekuatan sebelum membalas dendam lagi"

"Kenapa tidak bergabung dengan aku saja, aku jamin kamu akan naik tingkat dalam waktu singkat dan kamu akan dapat melihat seberapa besar dunia ini" kata Brian

'ahh aku juga pernah berkata seperti ini'

"Apakah kamu tau siapa aku? dan kamu berani mengajak orang yang tidak kamu kenal" kata Robert.

"Aku tau siapa kamu, kamu Robert seorang pembunuh bayaran dan aku tidak takut denganmu" jawab Brian.

"Heh naif" dengus Robert, langsung melakukan serangan. Namun sebelum mengenai leher brian, tangannya sudah dihentikan dengan jari Brian.

"Woahh kamu yang naif tau, di mataku kamu itu serangga" kata Brian.

"Ka..kamu siapa?" Robert kaget karena ia kira anak muda di depannya hanya pemula beladiri yang kebetulan menolong dan tahu namanya.

"Mmm aku?, Aku orang yang menolongmu" Brian tersenyum.

"Yaah kamu pikirkan dulu, jika kamu tidak ingin kamu bisa pergi aku orang yang tidak memaksa lho" setelah itu Brian keluar dari kereta.

***

*Sehari kemudian*

"Kak orang yang kita selamatkan kemarin tidak keluar ada" kata Adre.

"Oh dia? Dia sudah pergi" Jawab Brian. 'hah sayang sekali seorang pembunuh berbakat seperti dia tidak mau masuk ke timku' gumam Brian.

"Mari kita lanjutkan perjalanan" kata Brian.

"Tujuan kita kali ini flower city kan kak?" Tanya Adre.

"Yaa lalu?"

"Aku dengar disana ada mantan kapten prajurit yang kultivasinya hancur akibat perang dan katanya dia mengasingkan diri disana" kata Adre.

"Ohh mantan kapten prajurit? Menarik" kata Brian. Kapten prajurit di suatu kekaisaran biasanya memiliki kultivasi master tingkat akhir dan bagi Brian kultivasi dan dihancurkan bisa di perbaiki, dengan pil Ren seharga 10000 koin sistem.

'sistem apakah ada cara mendapatkan koin sistem selain naik level ke grandmaster?'

'setelah host memasuki alam grandmaster, host dapat menukarkan barang atau ramuan menjadi koin sistem' jawab sistem.

' lalu bagaimana perhitungan perhitungan barangnya yang ditukar menjadi koin sistem' tanya brian.

' biasa- 10, rendah-100, tinggi- 1000, spirit/epic- 10000, legendaris- 100.000' jawab sistem.

'kalau tingkat suci, God, ilahi?' tanya Brian lagi. tapi sistem tidak menjawab.

'sistem!??'

' host diyakini tidak memiliki item tingkat lebih tinggi'

"Woah hebat kamu ya sistem, belajar darimana kamu untuk melecehkan" Brian kesal dengan jawaban sistem.

Melihat brian yang melamun Adre membangunkannya.

"Kak!! Kak!! Kami sudah sampai kota bunga" kata Adre.

"Ohh oke" kata Brian.