Epilog

2.5K 108 22
                                    

"Kau yakin akan mengenakan itu?" Bianca menaikan sebelah alisnya, merasa tidak yakin dengan keputusan Reliy untuk pesta kecil-kecilan malam ini.

Reliy mengangguk kemudian memoles lipstick merah anggurnya tipis-tipis dan kembali mengecek eyeliner—memastikan bahwa garis tegas berwarna hitam itu tidak lagi tergeser mengotori bawah matanya. "Hanya untuk bersenang-senang dan ... agar lelaki itu tidak menganggapku sebagai gadis kaku."

"Well, kupikir yang kau lakukan itu terkesan norak."

"Oh, ya?" Bangkit dari tempat duduknya, Reliy memutar tubuh sembari mengamati pantulan dirinya di depan cermin dan kemudian menyentuh gumpalan kapas berbentuk lingkaran lucu di bagian bokongnya. "Para lelaki banyak menyukai hal ini. Aku melihatnya di film porno dan,"—Reliy melangkah cepat, menghampiri Bianca yang ingin mengenakan high heels-nya—"bukankah kau juga mengenakan ini saat melakukan siaran live?"

"Holy shit! Lupakan, Babe. Aku tidak ingin mengingatnya lagi dan akan mengikuti jejakmu untuk meninggalkan pekerjaan sialan itu." Bianca mendorong kening Reliy menggunakan telunjuknya.

Tersenyum tipis, Reliy memutuskan untuk berbaring sejenak di tempat tidur gadis itu sambil mengamati Bianca memasang high heels. Sembari mengamati, pikiran Reliy pun melayang-layang—teringat sekaligus mengkhayal—memikirkan sosok Tyler dan tentang apa saja yang mereka lakukan selama lima bulan terakhir ini.

Katakan saja, bahwa bersama Tyler merupakan hal tergila yang pernah dilakukan Reliy. Maksudnya, gadis mana yang rela hanya berkencan di ruang tamu sel penjara—melakukan hal panas di hadapan para sipir atau narapidana lain yang juga—mungkin—sedang dikunjungi kerabatnya? Tidak akan pernah ada, kecuali Reliy dan Tyler.

Dan semakin gila ketika Tyler menyuap salah satu sipir penjara, hanya demi mendapatkan ruang privacy di toilet kemudian bercinta dengan Reliy. Demi Tuhan, jika mengingat hal tersebut, satu hal yang dipikirkan Reliy.

Mereka sudah seperti melakukan adegan film porno. Penuh gairah dan mendebarkan.

Reliy mengembuskan napasnya kuat-kuat, ketika perasaan ingin disentuh Tyler kembali muncul dan berusaha mengembalikan akal sehatnya saat ponsel Bianca berbunyi.

"Jason akan sampai sebentar lagi," ucap Bianca, "tidak perlu menyibukkan diri dengan membuka pintu karena tidak lama lagi dia—"

"Akan datang lewat jendela," ujar Reliy bersamaan dengan Jason yang entah sejak kapan sudah bertengger di kusen jendela kamar Bianca.

"Kau sudah sangat mengenalku, B." Jason memeluk Bianca, sambil memberikan ciuman singkat di bibir mengabaikan keberadaan Reliy dengan kostum kelinci seksi untuk acara Halloween di rumah tahanan nanti. "Oh, my God ... kau setan kecil terseksi," komentar Jason.

"Apa kalian akan bercinta sekarang juga? Aku bisa melihat birahi di antara kalian berdua."

"No way, Reliy," kata Bianca sambil mengalungkan lengan kekar Jason di dadanya. "Kita melakukan hal itu nanti, karena yang terpenting sekarang adalah kau harus melewati malam ini bersama Tyler. Kupikir dia sudah membusuk di penjara karena dua minggu tidak menerima jatah darimu."

"Yeah, dan kuharap dua manusia yang terjebak bersama Tyler itu akan segera mati karena tidak tahu bagaimana cara meloloskan diri." Jason menyeringai lebar dan dua kata 'Dua Manusia' yang meluncur dari bibir Jason, refleks membuat Reliy teringat tentang keberadaan Clay serta Annie.

Bagaimana pun, terakhir ketika secara tidak sengaja Reliy bertemu Annie—beberapa saat sebelum Tyler memasuki ruang kunjungan penjara—Reliy bisa melihat dengan jelas betapa kacau gadis itu. Bahkan jika Reliy tidak mendengar seorang laki-laki—yang mungkin adalah kerabatnya—menyebut nama Annie, dia tidak akan mengenali Annie.

Rambut kusut tak terawat, wajah kusam karena tidak lagi tersentuh produk kencantikan, serta tubuh kurusnya, membuat Reliy berpikir bahwa Annie mendapatkan perlakuan buruk di dalam sana.

... atau mungkin tidak. Sebab rumor samar sempat terdengar bahwa Annie kembali mendapatkan tambahan masa tahanan karena tertangkap menggunakan ganja serta memperjualbelikannya di dalam sel tahanan. Sangat gila menurut Reliy setelah mengetahui rumor tersebut, hingga menimbulkan gossip terakhir bahwa Annie juga membutuhkan rehabilitasi dan perawatan psikologi akibat trauma 'Nyaris Terbunuh' serta kecanduan ganja.

Dan tentang Clay ... Reliy tidak pernah ingin tahu apa pun tentang lelaki itu, sebab bayang-bayang tentang bagaimana Clay ingin memperkosanya hingga saat ini masih menjadi mimpi buruk dalam tidurnya.

"Aku akan sangat senang jika mereka berdua mati saja," ujar Reliy tiba-tiba kemudian menghapus setitik air mata yang nyaris merusak eyeliner-nya. "Tidak masalah untuk menjadi gadis jahat yang mendoakan kematian orang lain."

"Begitu pula denganku, Reliy." Bianca melepas pelukannya dari Jason kemudian menghampiri Reliy dan bergantian memeluk gadis itu. "Ayo kita pergi sekarang dan lupakan hal buruk."

"Yeah, kau hanya diperbolehkan memikirkan hal mesum bersama Tyler dengan kostum kelinci seksi itu dan serahkan sisanya dengan kami." Jason mengedipkan sebelah matanya, setelah sadar dengan kostum Halloween Reliy kemudian bersiul kecil. "Don't worry aku sudah membawa jaminan."

"Kau serius?" tanya Reliy dan Bianca bersamaan, tapi dengan nada berbeda. Jelasnya, Reliy terdengar lebih antusias dari biasanya.

Jason menaikkan kedua alisnya, sambil mengedikkan bahu kemudian berkata, "Annora akan berusaha mendapatkan jaminan untuk kepergian Tyler dalam beberapa jam. Tentu saja dengan alasan di bawah pengawasannya, padahal tidak akan seperti itu akhirnya. So lucky, eh?" Jason menggoda Reliy dengan mengarahkan tanda V menggunakan jarinya di depan bibir kemudian menjulurkan, sambil menggerak-gerakkan lidahnya di antara dua celah jarinya.

Reliy tersipu malu, tampak salah tingkah, padahal semua yang dialaminya telah menjadi hal lumrah sejak mengenal Jason sebagi kekasih Bianca. "Well, jangan coba-coba merekam adegan panas kami," pesan Reliy sebelum akhirnya bangkit dari tempat tidur dan mereka semua pun pergi menemui Tyler.

Tentu saja, satu hal yang menjadi tradisi jika mereka pergi bersama lelaki bernama Jason adalah; melewati pintu adalah sesuatu yang terlarang sehingga demi menjalankan keinginan Tyler, dua gadis itu jadi terbiasa melompat dari jendela dengan Jason yang akan menyambut mereka dari bawah.

The Bad Boy & My Secret JobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang