23. Is This Really Goodbye? (b)

923 97 12
                                    

Di Mesquite, Reliy dikenal sebagai gadis baik—calon istri dan ibu idaman para orangtua dan menjadi incaran semua lelaki berlabel good attitude.

Faktanya, Reliy tidak pernah membangkang.

Tidak pernah absen dalam kegiatan gereja.

Dan tidak pernah memiliki masalah di mana pun.

Termasuk juga, tidak pernah kabur dari rumah.

Well, this is bullshit! Semenjak Tyler datang ke kehidupan Reliy, semua berubah.

Reliy memutuskan untuk menjadi gadis pembangkang, mulai menimbulkan masalah setelah melihat video rekaman tentang apa yang dilakukan Tyler mengenai Keenan dan setelah mengetahui alasan, mengapa ia harus melawan mom.

Namun, kata Peter, Reliy adalah pembangkang paling payah sedunia. Dan setelah setan-setan neraka telah merasuki pikiran Reliy, akhirnya semua itu pun terjadi—dengan bantuan Peter—hanya karena tindakan bak super hero seorang Tyler.

Alright, jadi alasan mengapa Tyler menghilang selama beberapa hari setelah insiden hot kiss under river adalah karena Tyler, diam-diam mengajukan diri sebagai saksi mata atas pelecehan seksual yang dilakukan Keenan terhadap Reliy. Lalu tanpa sepengetahuan Reliy, Tyler juga menyewa pengacara untuk membela tuntutan atas nama Reliy, hingga kasus Keenan kembali diusut dan ....

... semua berakhir secara adil.

Puji Tuhan. Reliy mensyukuri hal tersebut, tetapi tidak dengan Tyler.

Dan itu adalah salah satu alasan mengapa Reliy harus segera kembali ke Las Vegas.

Dengan cara kabur dari mom—atas bantuan Peter.

"Kau harus menjadi orang lain agar mereka tidak mengenalimu dan mengadu pada mom." Peter sesekali mendorong kepala Reliy, membuatnya menunduk ke bawah saat karyawan restoran cepat saji milik Paman Jack melintasi lalu menegur Peter. "Tahu 'kan kalau semua tetangga kita sangat suka bergosip. Mereka bisa saja membicarakanmu, jika tahu mom akan menangis meraung-raung sebentar lagi."

Reliy mendecak, sembari memperbaiki letak topi baseball milik Peter di kepalanya dan mempertahankan agar kucir ekor kudanya tidak berantakan. "Dan itu adalah tugasmu, Pete—membuat mom percaya bahwa aku tidak sedang kabur dari rumah."

"Absolutly ... itu mustahil. Oh, c'mon Reliy! Aku bahkan sudah membantumu untuk kabur dari mom saat mom membuka pintu dan kau juga melakukan hal serupa di waktu bersamaan," omel Peter dengan nada nyaris berdesis. "Memangnya sejak kapan sejarah mengatakan bahwa seseorang kabur melalui pintu depan? Seharusnya kau menggunakan jendela, Sister."

"Aku tidak ingin berakhir di rumah sakit."

"Pertanda bahwa kau pengecut."

"Kuanggap itu pujian, sebab ini adalah pengalaman pertamaku."

Peter memutar mata. "Pengalaman pertama bukan alasan."

Setelahnya Reliy tidak menyahut, melainkan sibuk memainkan ponsel—mencoba menghubungi Bianca—demi mendapatkan informasi apa pun mengenai Tyler. Bahkan saking sibuknya, Reliy juga memercayakan Peter sebagai alat kemudi mereka saat berjalan kaki menuju bus di rumah kenalan mereka.

Atau mungkin tidak. Well, itu bukan bis, melainkan mobil van usang milik seseorang yang mereka kenal, tetapi tidak dikenal mom.

Ide bagus. Dan itu berasal dari Peter.

"Jessie." Peter mengangkat tangan kanannya, saat gadis berpenampilan mainly sedang menyalakan sebatang rokok dengan pemantik. "Kau sudah baca pesanku? Kupikir kau sudah membacanya, jadi—"

"Berikan lembaran dollar dan aku akan berbaik hati," potong Jessie, sembari mengembuskan kepulan asap putih kemudian segera menduduki kursi kemudi.

"Satu koper penuh, tanpa syarat apa pun," tukas Reliy lalu disambut senyum miring Jessi. "Atau aku bisa memberikan Pete untukmu."

"Dan aku lebih menginginkan yang kedua."

"Err ... aku lebih suka gadis feminin," jawab Peter cepat, sembari membuka pintu mobil dan mempersilakan Reliy agar segera masuk. "Jaga kakakku, jangan sampai mom tahu."

Jessie tertawa pelan. "Never."

Suara mesin mobil pun terdengar, di antara lahan tandus nan kering, di poros jalan paling sepi Mesquite, dan hanya dilewati oleh beberapa mobil saja.

Peter dan Reliy yakin, bahwa ini adalah tempat paling aman untuk bertemu dengan Jessie serta tempat paling aman agar mom tidak menangkap mereka lalu kembali mematahkan hati Reliy.

"Temui Tyler dan dengarkan dia, Reliy," pesan Peter—sebagai adik yang baik dan sebagai sesama lelaki yang (mungkin) tahu apa yang dilakukan Tyler.

Reliy mengangguk pelan, sembari memeluk kotak kiriman Tyler dan sekilas terdapat mimik penyesalan di wajah Reliy. "Tell mom to forgive me, please ...."

"Well, I'm not sure."

***

Pukul empat sore di Las Vegas. Perjalanan cukup panjang, hingga membuat bokong Reliy terasa terbakar akibat terlalu lama duduk di kursi penumpang dan terlalu panjang sampai-sampai, Reliy harus bersabar lebih ekstra karena sekali pun Bianca tidak membalas atau mengangkat teleponnya.

Gadis itu pasti sedang live di situs Very Fun Girl. Yang mana sudah lama tidak Reliy sentuh untuk membiayai kehidupannya di Las Vegas.

Reliy mengembuskan napas keras-keras, mengabaikan Jessie yang sedang menyanyikan lagu Ariana Grande sambil sesekali mengembuskan asap rokok.

"Belokan pertama di restoran China," kata Reliy ketika mobil Jessie berhenti sejenak di lampu merah. "Kau cukup mengantarku sampai di sana, tapi bukan berarti akan mentraktirmu di sana."

"Aku tahu kau tidak sekaya itu. Jadi berharap pun akan membuang waktuku, Reliy."

"Bukan ...." Reliy menggantungkan kalimatnya lalu menunduk. "Masakan China adalah menu favoritnya dan ...."

"—kau ingin menunggunya di sana?" Jessie menaikkan sebelah alisnya, sebelum menginjak rem saat mereka sampai di depan restoran China. "Mengapa tidak langsung ke tempat tinggalnya saja?!"

"Err ... itu ... terkesan memalukan. Seperti memakan kotoranmu sendiri."

"Dan kau anggap dia kotoran?"

Buru-buru, Reliy memutar matanya lalu segera keluar dari mobil. "Kau tidak akan mengerti, Jessie. Trims ... untuk tumpangannya."

"Alright, good luck babe." Jessie memberikan ciuman singkat di pipi Reliy kemudian kembali menjalankan mobilnya, meninggalkan Reliy yang tiba-tiba saja tampak ragu untuk masuk ke restoran tersebut.

Terutama ... setelah ia menangkap satu objek yang sukses menarik perhatiannya.

Bukan hanya menarik perhatian, tetapi juga berhasil menghancurkan hati Reliy.

"So ... is this really goodbye?" bisik Reliy, tanpa sadar bahwa tetesan air matanya hampir membasahi pipi. "Tyler ... seriously?"



****

What do u think about this chap?

Little bit sad or so so???

Please gimme your comment and dont leave this page before you click star icon for me.

The Bad Boy & My Secret JobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang