28. After I Met You And You Changed Me

1K 107 49
                                    

Tidak mungkin bisa selama ini.

Reliy tertidur, selama lebih dari lima jam, di tempat orang asing, dalam keadaan mengigau ini dan itu.

Believe me, Reliy bahkan seperti lupa bahwa sempat menggila di lorong kampus, dan tidak akan tidur dengan nyaman jika Tyler tidak membawanya pergi seperti pangeran penyelamat putri.

Di tengah tidurnya, terkadang Reliy berbicara (Membuat Tyler kelelahan menahan tawa karena harus menimpali obrolan Reliy.)—berkeluh kesah—seolah mom ada di hadapannya, lalu beralih pembicaraan dengan perkataan penuh makian untuk Tyler dan Si Bangsat Robin, kemudian terakhir ....

... Reliy juga menyatakan perasaannya untuk Tyler. Tanpa sadar, dengan beberapa tetes air mata di dada Tyler.

Seharusnya Tyler merasa cukup senang jika mendengarkan isi hati Reliy di kala ia tengah tertidur, sebab orang-orang terdahulu mengatakan bahwa ucapan di bawah alam sadar merupakan isi hati paling jujur se-alam semesta.

Namun, kenyatannya Tyler tidak sepenuhnya merasakan kebahagian tersebut sebab di lain hal, Tyler juga mengetahui sisi kelam Reliy semasa gadis itu tinggal di Mesquite.

Oh, God! Andai saja gadis di tempat tidur itu bukan Reliy, mungkin Tyler tidak akan membawanya ke apartemen—yang mana hanya merepotkan diri sendiri, sebab harus meladeni dan menjaga si manusia tidur ini.

Lagi pula, Tyler juga memiliki label sebagai Pangeran Tidur. Namun, demi Tuhan Yang Maha Agung, Tyler tidak separah Reliy jika sedang tertidur.

Dalam tidur, Reliy bisa berjalan ke sana-kemari, memeluk ini dan itu, hingga hampir melompat karena melangkah menaiki pagar balkon apartemen seperti hendak bunuh diri.

Which is, itu mungkin keinginan terpendam Reliy akibat trauma masa lalu yang akhirnya Tyler ketahui secara detailnya.

Di Mesquite, Reliy adalah korban bully sekaligus korban pelecehan seksual akibat foto telanjangnya yang tersebar di grup chat sekolah, oleh mantan pacaranya—Robin—kemudian hampir diperkosa teman-teman satu geng Robin.

"When I depression and enter a deeper hole, then I meet you ...." Reliy berbisik, sambil memeluk tubuh Tyler yang berbaring di sisinya.

Memilih diam dan tidak menjawab perkataan Reliy seperti sebelumnya, Tyler memutuskan untuk mengusap rambut gadis itu. Ia ingin mendengarkan pengakuan Reliy, sebab inilah poin terpentingnya.

Reliy tidak akan mengatakan hal-hal seperti ini, jika ia dalam keadaan sadar. Jadi ... Tyler tidak ingin membuang kesempatan tersebut dengan acara memakan roti sandwich bertabur rumput laut di antara kedua pangkal paha Reliy.

Percayalah, kau pasti tahu apa isi pikiran Tyler jika ia terpaksa harus berdua dengan Reliy di tempat paling privat. Meski, sebenarnya bercinta dengan putri tidur bukanlah kesukaan Tyler, tapi ini Reliy dan dia berbeda.

"Tuhan bersama orang-orang yang putus asa. Apa kau Tuhanku, Tyler?" Reliy mulai memberikan pertanyaan tidak masuk akal, sambil menghirup aroma tubuh Tyler dalam-dalam—masih dengan keadaan tidak sadarnya.

Tyler menaikkan sebelah alisnya.

Hell yeah, c'mon Reliy! Sejak kapan manusia seperti Tyler bisa menjadi Tuhan? Percayalah, jika para Paus di Vatikan mendengarnya mereka pasti akan menangis darah.

"Tyler Kavinsky, Tuhan paling Brengsek yang melukai hati hambanya dan—" ucapan Reliy terputus, bersamaan ketika Tyler mendaratkan bibirnya ke labium Reliy kemudian menyesapnya sedikit demi sedikit.

"I'm not your God, Babe," tukas Tyler, sembari mengusap pipi Reliy dan menyapukan lidahnya di daun telinga gadis itu. "God will not fuck His servants," bisik Tyler dengan nada paling seksi di dunia, hingga membuat Reliy akhirnya tersadar dari alam mimpi selama lebih lima jam.

The Bad Boy & My Secret JobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang