Part 4

610 36 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.
.

Happy reading ❣️

____________________________________________

Detik demi detik, menit demi menit hampir  satu jam kami menunggu Pak Iyus yang belum datang sampai sekarang. Bete, jenuh itu sudah pasti. Dan perut ku juga sudah mulai berdemo.

"Lama juga ya, sudah hampir satu jam kita nungguin Pak Iyus tapi belum datang juga Pak Iyus nya" kata Salma.

"Iya ini, aku udah lapar dan belum sholat zhuhur pula" ucap ku lalu terdiam sebentar.

"Btw, kamu tau Pak Iyus yang mana?" tanya ku. Tadi aku terdiam karena memikirkan mana sosok Pak Iyus.

"Tidak tau aku juga" jawab Salma terkekeh.

"Sampai kapan ini kita menunggu?" tanya ku lagi.

"Iya tidak tau, gimana kalau kita tanya Mba-mba yang ada di ruangan Pak Iyus?"

"Ide bagus!" ucap ku sambil tersenyum. Kami pun langsung saja ke ruangan Pak Iyus, sesampainya disana aku mengetuk pintu ruangan Pak Iyus dan ku dapatkan wanita itu yang membukakan pintu.

"Maaf Mba, Pak Iyus sudah ada di ruangan atau belum ya?" tanya ku ke wanita tersebut.

"Belum ada, tunggu aja disana" jawab wanita itu yang terdengar jutek.

"Yaudah terima kasih Mba, kami permisi dulu" ujar ku sambil memutar bola mata malas. Aku dan Salma pun kembali ke kursi khusus tamu. Lagi-lagi aku harus menunggu sungguh melelahkan. Satu setengah jam aku kembali menunggu kedatangan Pak Iyus, akhirnya datang juga. Aku pun memasuki ke ruangan Pak Iyus, sebelum masuk aku mengetuk pintu dan langsung dibukakan pintunya oleh wanita yang ada di ruangan Pak Iyus.

"Silahkan masuk" kata wanita tersebut yang sudah memperhatikan kami dari tadi.

"Iya Mba" jawab ku dan Salma bersamaan.
Setelah berbicara memperkenalkan diri serta menjelaskan  maksud dan tujuan kami ke kantor ini. Setengah jam kami berbicara di ruangan itu, lalu kami berpamitan dengan pak Iyus yang sudah memberikan kesempatan kami untuk melakukan penelitian di kantor tersebut. Kami berjalan menuju lift untuk turun menuju parkiran.

Sesampainya di parkiran aku senyum-senyum sendiri, Salma melihat aku bergidik ngeri.

"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Salma.

"Aku lagi senang aja" jawab ku kembali menunjukan senyum manis ku dan mataku berbinar.

"Senang kenapa?" tanya Salma.

"Alhamdulillah, kita dapat tempat penelitian Salma. Setelah menunggu hampir satu setengah jam akhirnya mendapatkan hasil juga" aku menatap Salma sebentar dan berkata "Aahhh... senangnya" lalu memeluk Salma karena senang sudah mendapatkan tempat penelitian.

"Iya Alhamdulillah, tapi kamu jangan peluk aku kaya gini risih tau dilihatin sama orang-orang" sahut Salma yang melenggangkan pelukan dari ku.

"Iya maaf abis aku senang banget si"

"Iya" jawab Salma singkat.

💙💙💙

Sebelum kami keluar dari parkiran aku teringat dengan seseorang, seseorang itu adalah Pak Satpam yang tadi menertawakan aku saat aku berlari memanggil nama Salma sampai aku menabrak orang. Sepertinya aku harus meminta maaf kepada Pak Satpam itu karena sudah menghina Pak Satpam yang berkumis tebal seperti ulat bulu.

"Marsella" panggil Salma menyadarkan aku dari lamunan ku.

"Iya kenapa?" tanya ku.

"Kamu kenapa melamun si, ayo kita pulang" ajak Salma.

"Ehh.. ayo kita pulang tapi sebelum pulang ke pos satpam dulu ya" ujar ku, Salma menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya. Aku pun menaiki motor Salma, dan kami meninggalkan parkiran.

"Btw, kamu mau ngapain ke pos satpam, mau minta nomornya Pak Satpam ya?" tanya Salma, aku mendengar pertanyaan Salma langsung saja aku mencubit pinggangnya. Pasti Salma kesakitan akibat aku cubit pinggangnya, biarkan saja dia rasakan kesakitan habis dia sembarangan saja kalau bicara."Mau minta maaf" kata ku.

"Minta maaf ke siapa?" tanya Salma lagi.

"Tar juga kamu tau" jawab ku acuh. Sampai akhirnya kami tiba di pos satpam, aku pun mencari seseorang yang aku maksud. Dimana keberadaan orang itu kok  tidak ada di pos satpam. Seketika ada yang datang menghampiri kami.

"Cari siapa neng?" ucap seseorang yang baru saja datang. Aku dan Salma pun menoleh kearah sumber suara yang baru saja bicara. Dan aku pun tersenyum kepadanya.

"Ehh bapak.  saya cariin bapak dari tadi" ucap ku yang berbohong karena aku mencari pak satpam itu bukan dari tadi tapi baru. Kini yang ada dihadapan kami adalah Pak Satpam yang berkumis tebal seperti ulat bulu. Seketika Pak Satpam itu memperhatikan ku lalu menunjuk wajah ku.

"Ehh neng kan yang tadi lari sambil berteriak-teriak manggil nama seseorang sampai akhirnya nabrak orang dan-" ucap Pak Satpam yang terpotong sedangkan Salma malah tertawa saat melihat ekspresi wajah aku yang cemberut.

"Iihh.. bapak udah dong jangan dilanjutin saya nya jadi malu tau" sahut ku masih memasang wajah cemberut ku.

"Abis kamu lucu banget, lari-larian masih pakai helm dan sampai nabrak orang" ucapnya sambil terkekeh.

"Iya itu akibat saya menghina bapak, saya kesini mau minta maaf atas kesalahan saya yang sudah ngatain bapak kumisnya seperti ulat bulu" aku pun meminta maaf atas kesalahan aku kepada bapak yang ada dihapapan aku, reaksi Pak Satpam itu malah tertawa.

"Hahaha... Iya iya saya maafkan" ucapnya masih terkekeh. Setelah meminta maaf kepada Pak Satpam itu kami pun berkenalan, sekarang aku sudah tau nama bapak itu. Nama Pak Satpam itu adalah Pak Ujang. Hampir lima belas menit kami berbincang, aku dan Salma pamit pulang.

===============  o0o  ===============

Assalamualaikum sahabat wattpad ku 😘
.
Gimana kabar kalian ?
.
Maaf ya aku telat updatenya, seharusnya kemarin aku mau update berhubung banyak urusan jadinaku pending dulu dan baru sempat update sekarang😔
.
Dan maaf untuk cerita ini tidak lebih dari 800 kata, feelnya juga kurang ya.😔
.
Jangan lupa like and coment nya ya 🤗
.
.

Selasa, 04 Desember 2019

[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang