Part 9

433 26 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
Happy reading ❣️

=============== o0o ===============

Pagi ini aku sudah terbangun dari tidur ku, segera aku mandi dan melakukan ritual seperti biasa pakai lumpur lapindo (bercanda) sekitar dua puluh menit aku selesai mandi langsung saja aku pakai baju dan melaksanakan sholat subuh. Setelah sholat kini aku berdoa untuk kedua orang tua ku yang sudah dipanggil oleh Allah SWT. Orang tua ku meninggal sudah lama, almarhum bapak aku meninggal sejak aku SMP kelas tujuh sedangkan ibu ku meninggal saat aku SMK kelas dua belas.

Kini aku tinggal bersama kakak ku yang pertama. Sebenarnya tidak enak juga tinggal bersama kakak ku yang sudah berumah tangga, karena takut merepotkan beliau.

Selesai doa-doa yang ku panjatkan, semoga aja kelak suatu hari dijabah sama Allah SWT. Aku langsung melipat sajadah dan mukena ku lalu kemudian aku merapihkan kamar. Hampir lima belas menit merapihkan kamar aku pun langsung ke dapur membantu kakak ku membuat sarapan.

"Kak, biar Sella aja yang masak nasgor nya" ucap ku ke Kak Lia.

"Gak usah kamu siap-siapkan buku kuliah kamu aja, biar kakak yang masak" kata Kak Lia.

"Udahan dong, udah sini aja aku yang masak kakak urusin Kamilah aja seperti lagi nangis"

"Yaudah kamu lanjutkan, nanti kalau sudah selesai panggil Kakak" aku mengerutkan kening ku.

"Mau ngapain panggil kakak?" tanya ku heran.

"Ya mau habisin nasgornya lah" jawabnya ketus.

"Emang sanggup apa makan nasgor sebanyak ini sendirian?"

"Hehehe gak juga si" aku menarik napas dan membuangnya kasar.

Untung dirimu kakak ku kalau bukan sudah aku goreng kau, gumam ku. Gumam ku yang masih terdengar langsung saja kakak ku menatap tajam ke arah ku.

"Apa kamu bilang?" tanyanya yang terdengar mengintimidasikan dan menampakkan muka sangarnya seperti macan betina ingin menerkam mangsanya.

"Ahhh.. gaaaak. Anu.. ituu..." ucap ku agak gugup. Seketika muka kakak aku berubah 180 derajat, kini muka nya menampilkan senyuman yang meremehkan.

"Yaelah gak usah gugup gitu kali, selow aja gak usah kaku gitu baru digituin udah ciut. Cemen" ucap Kak Lia terkekeh. Mendengar ucapan kakak ku langsung saja aku mengerucutkan bibirku.

"Yaudah lah kakak mau ke kamar dulu" lanjutnya sambil mencubit pipiku sebelum melangkahkan kaki meninggalkan dapur. Tak lama kini nasgornya pun sudah matang, segera aku bawa ke meja makan untuk aku hidangkan. Saat ini sudah ada Kak Lia beserta suami dan anaknya, kami pun sarapan bersama di pagi ini, sesudah sarapan aku merapihkan piring di meja makan lalu mencucinya. Saat aku sedang mencuci piring ada yang memegang bahu ku dari belakang, aku pun terkejut.

"Sella" panggil seseorang dari belakang aku pun langsung menoleh ku dapatkan Kak Lia sudah ada dibelakang ku.

"Iya, kenapa kak?" tanya ku.

"Gak apa-apa" jawabnya terkekeh sedangkan aku memutar bola mataku.

"Apa si kak gak jelas tau!!" ucapku ketus, lalu meninggalkan Kak Lia, sebelum melangkahKak Lia menarik tangan ku.

"Ada apa lagi kak?"

"Gimana penelitian kamu lancarkan?" bukannya menjawab pertanyaan ku malah balik nanya.

"Alhamdulillah  lancar kak" jawab ku.

"Alhamdulillah kalau lancar, semoga diberikan kemudahan serta kelancaran dalam penelitian serta dilancarkan juga untuk mengerjakan skripsi kamu ya Sel"

[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang