Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
Happy reading ❣️=============== o0o ===============
Perlakuan kecil dari mu sangat besar bagi perasaanku. Sehingga membuat rasa ini bertambah, entah bertambah mengagumimu atau bertambah keperasaan yang lebih dari sekedar kagum. -Marsella Az-Zahra-
Masih teringat kejadian tadi siang yang sangat memalukan tapi ada untungnya si. Mungkin terdengar modus. Dengan kejadian tadi siang Mas Bilal memegang kedua bahu ku untuk menolong ku agar aku tidak jatuh ke bawah. Perlakuan dia yang menurut sebagian orang itu biasa tapi menurutku perlakuan dia itu sangat besar berpengaruh terhadap aku. Membuat perasaan kagum ini bertambah.Sempat waktu itu Pak Ikhwan memuji prestasi Mas Bilal. Bahkan membahas kemampuan yang dimiliki Mas Bilal. Dia mempunyai kemampuan dalam akademik dan non akademik. Dia juga rajin beribadahnya sampai dia sendiri mengingat orang lain terus berzikir kapan pun. Informasi tentang dia aku dapat semua dari Pak Ikhwan, beliau lah yang menceritakan semua kepribadian Mas Bilal, entah apa maksudnya beliau menceritakan itu semua ke aku dan Salma tapi aku tetap dengarkan semua dengan senang hati. Aku simpan informasi itu dengan baik-baik diingatan ku. Ya kapan lagi dapan informasi gratis. Mendengar itu semua aku menjadi tambah kagum dengannya.
Beruntung sekali wanita yang berjodoh dengan Mas Bilal sudah mempunyai wajah yang rupawan, pintar, dan rajin ibadah. Dari sudut pandang ku, dia adalah salah satu lelaki idaman para wanita sholehah. Tidak mau terus-terusan membahas tentang dirinya lebih baik aku sholat karena adzan isya sudah berkumandang.
Selesai solat aku melipat sajadah dan mukena ku. Tiba-tiba dering ponsel ku berbunyi, segera aku ambil ponsel ku di meja belajarku. Ku lihat dilayar ponselku tertera Abang Andi yang telpon ku. Abang Andi ini adalah satu-satu nya abang kandung aku, dia laki-laki yang ada dikeluarga ku setelah ayah ku. Segera aku tekan tombol hijau.
"Assalamualaikum, abang ganteng mu ini telpon dek"
"Wassalamu'alaikum, b aja si" ucap ku sambil terkekeh.
"Kamu ngeselin ya, sekali-kali seneangin abang gitu dengan puji abang"
"Yang patut dipuji itu hanya Allah Subhanallahu Ta'ala"
"Ya dek ya"
"Abang kapan pulang ke Jakarta, Sella kangen abang" ucapku agak terdengar sedih.
"Adek jangan sedih, Insya Allah lusa abang ke Jakarta karena hari ini terakhir abang tugas dinasnya"
"Lama, pengennya sekarang"
"Ya tunggu aja dek, kan dua hari kita bakal ketemu dan berkumpul lagi sama yang lainnya. Nanti abang ajak keluarga jalan-jalan"
"Gak mau pengennya sekarang!!"
"Kamu tuh ya kalau udah ada maunya harus diturutin, kamu udah gede dek"
"Ya lagi siapa suruh telpon Sella, jadi kangennya gak bisa ditahankan"
"Sabar dulu dek, banyak yang kangen sama abang mu yang ganteng ini. Para fans juga udah kangen abang"
"Geli dengernya bang" terdengar dari telpon kalau abang ku tertawa.
"Tapi nyatanya gitu dek, buktinya kamu kangen kan sama abang"
"Buaya makan pepaya ya ya ya" hening beberapa detik kemudian aku angkat suara lagi.
"Abang gak telpon Kak Dina?" Kak Dina adalah istri dari abang ku.
"Yaudah dong dek itu mah nomor satu dong, ohh ya abang mau bicara sama Kak Lia dong"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)
NonfiksiSeorang wanita yang selalu setia menunggu lelaki yang dia kagumi, meyakini bahwa lelaki yang dia kagumi adalah jodohnya. Seberapa lama dia menunggu tak akan jadi masalah untuknya, karenanya dia tidak akan berhenti untuk menunggu sampai menemukan tit...