Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
Happy reading ❣️=============== o0o ===============
Pagi ini aku sudah bangun dari tidur ku, segera aku mandi dan melaksanakan sholat subuh lalu kemudian merapikan rumah, karena kakak ku masih pergi jadi aku yang merapikan rumah sendirian. Merapikan rumah menurutku pekerjaan yang tidak terlalu berat jika dikerjakan dengan senang hati dan ikhlas ya. Selesai lah aku merapikan dan membersihkan rumah sekarang saatnya aku buat sarapan untuk diriku.
Aku buka lemari penyimpan makanan, aku ambil roti dan selai rasa coklat serta susu kental manis. Aku oleskan selai coklat ke roti tersebut kemudian aku kasih susu, baru lah aku bakar. Ya aku kali ini sarapan roti bakar. Selesai sarapan aku pun berangkat ke kampus karena hari ini aku ada mata kuliah dan ada tugas presentasi hasil kerja kelompok. Sebelum aku berangkat, aku cek kembali perlengkapan serta tugas aku agar tidak ketinggalan.
"Semua sudah lengkap, semoga tidak ada yang ketinggalan" ucap ku.
Aku pun pergi berangkat ke kampus dengan menggunakan angkutan umum, kali ini aku tidak memesan ojek online karena aku ingin naik angkutan umum. Dua puluh menit aku diperjalanan cukup lama biasanya kalau menggunakan ojol bisa sepuluh menit sudah sampai di kampus, karena tadi dijalan angkotnya ngetam atau cari penumpang dulu jadi agak lama. Segera aku turun dari angkot karena lima menit lagi jam pelajaran akan dimulai.
"Aduh kayanya aku telat deh. Kelompok aku maju pertama lagi" gerutu ku sambil terus berjalan cepat. Aku menyipitkan mata ku dari jarak yang tidak jauh aku melihat teman sekelas ku masih di depan perpus. Sedang apa mereka?
Aku segera menghampiri mereka yang sedang asik berbincang satu sama lainnya. Aku pun menyapa mereka "hai kalian kenapa masih di luar, sebentar lagi kan jam pelajaran Pak Anwar segera dimulai. Kenapa kalian masih disini?" Tanya ku panjang lebar. Semua pasang mata tertuju ke aku dan mengernyitkan dahinya sepertinya mereka sedang bingung dengan ucapan dari aku.
"Kamu gak baca grup WhatsApp?" bukannya menjawab pertanyaan dari aku malah Kiki bertanya pada ku.
"Aku gak ada kuota internet" ucap ku lalu menyengir kuda.
"Hmm.. pantes aja. Pak Anwar minta jam kedua, dia sedang ada urusan sebentar makanya sekarang beliau belum datang" ujar Kiki teman sekelas ku. Aku hanya ber'ohh-ria lalu mengambil posisi duduk disamping Putri. Sambil menunggu dosen datang kami ngobrol seputar tugas yang nanti akan dikumpulkan dan dipresentasikan di depan kelas. Satu jam menunggu dosen akhirnya datang dan hati ku deg-degan, badan ku panas dingin biasa itu karena grogi kalau ingin presentasi. Ya itulah aku grogi diliatin banyak orang padahal mereka semua teman aku tapi rasanya beda kalau sudah maju ke depan kelas. Ada gak si yang kaya aku, grogi saat presentasi di depan kelas?
💙💙💙
Jam pelajaran pun sudah berakhir, aku bisa mempresentasikan tugas kelompok aku dengan baik walaupun sedikit grogi. Aku masih duduk di tempat duduk ku, terdiam sejenak entah pikiran aku kemana-mana seketika aku teringat sesuatu dan masih penasaran dengan seseorang.
Siapa yang waktu itu aku tabrak ya? Tanya aku dalam hati. Aku masih terdiam lalu teringat Pak Ujang.
Sepertinya aku harus tanya Pak Ujang, dia pasti tau orang yang aku tabrak, batin ku. Aku masih penasaran sama orang yang aku tabrak sepertinya aku harus meminta maaf sama orang tersebut karena sudah menabrak lalu pergi begitu saja meninggalkan seseorang yang aku tabrak. Sebenarnya tidak penting juga tapi aku orangnya gak enakan jadi masih kepikiran kalau belum meminta maaf langsung pada orang tersebut.
Besok aku harus tanya ke Pak Ujang!!!, gumam ku. Dari belakang ada yang menepuk bahu ku.
"Kamu gak pulang?" tanya Salma. Aku melihat sekitar kelas ku ternyata sudah tidak siapa-siapa hanya ada aku dan Salma aja.
"Yang lain pada kemana?" bukannya menjawab aku malah balik tanya.
"Udah pada pulang semua, kamu dari tadi diam saja, bae-bae nanti kesambet loh!" ucap Salma.
"Iihh.. jangan sampe deh" ucap ku langsung berdiri dan mengajak Salma pergi meninggalkan kelas. Aku dan Salma berjalan menuju parkiran ehh ralat hanya Salma yang ke parkiran aku berjalan menuju halte.
💙💙💙
Sampainya di rumah pintu rumah ku gak dikunci, aku mengerutkan kening ku bingung kenapa bisa gak dikunci perasaan tadi sudah aku kunci pintunya. Tak perlu ambil pusing aku segera masuk takutnya ada maling masuk ke rumah ku. Aku segera ambil balok dibelakang pintu aku cari seseorang setiap sudut rumah ku.
"Marsella" panggil seseorang yang suaranya tidak asing menurutku. Akupun menoleh kebelakang ku dapatkan Kak Lia sedang berdiri dihadapan ku.
"Kak Lia?" ucapku lalu mengerutkan keningku.
"Ya kenapa?" tanyanya.
"Kamu ngapain bawa-bawa balok?" tanyanya lagi. Aku melihat balok yang sedaritadi aku genggam.
"Hemm,, aanuu.. aku kira ada maling masuk mau curi barang-barang yang ada di rumah makanya aku bawa balok ini buat pukul malingnya kalau ketemu" sahutku.
"Lagi Kak Lia ko sudah pulang si?" tanya ku.
"Iya itu si Kamilah disana demam makanya kakak putuskan untuk balik ke jakarta saja" jawabnya dengan muka datarnya.
"Terus Kamilah nya mana kak? Udah dibawa ke dokter?" Banyak pertanyaan yang aku keluarkan. Dan Kak Lia mendengar itu memutar bola matanya malas.
"Kamilah sudah ada di kamar dan sudah ke dokter juga" setelah mengucapkan itu Kak Lia meninggalkan aku dan masuk ke dalam kamarnya. Aku pun mengembalikan balok yang tadi aku ambil dan menaruh tas aku ke kamar lalu mengganti baju dan aku merebahkan badan ku di kasur. Aku tatap langit-langit kamar ku dan bergumam pokoknya besok gak boleh lupa, aku harus tanya ke Pak Ujang. Setelah bergumam aku tersenyum dan tak lama kini kantuk ku datang ku pejamkan mataku dan sekarang aku sudah dialam mimpi.
=============== o0o ===============
Assalamualaikum sahabat wattpad ku 😘
.
Weekend awal tahunnya pada kemana nih?
.
Maaf ya kalau cerita kurang ngefeel gitu. Aku belum ahlinya 😁
.
Udah cuma sedikit aja ceritanya semoga kalian masih tetap setia dengan cerita ku 😊
.
Happy weekend 😎
.
.Minggu, 05 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)
Non-FictionSeorang wanita yang selalu setia menunggu lelaki yang dia kagumi, meyakini bahwa lelaki yang dia kagumi adalah jodohnya. Seberapa lama dia menunggu tak akan jadi masalah untuknya, karenanya dia tidak akan berhenti untuk menunggu sampai menemukan tit...