Part 27

230 20 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
Happy reading ❣️

========== o0o ==========

"Mas Bilal dan Mba Reski pacaran ya?"
.

Apa? Kenapa bisa Lulu bilang seperti itu?  tanya ku dalam hati.

"Kenapa kamu bisa bilang kaya gitu?"

"Iya mereka terlihat dekat sekali seperti mempunyai hubungan"

Degh...

Seperti sedang mendapat tembakan tepat dijantung ku. Kini jantung ku serasa mau copot dari tempatnya. Begitu mendengar ucapan yang baru saja disampaikan oleh Lulu. Sungguh ada rasa yang aku rasa tapi gak tau apa arti dari itu perasaan ku.

Aku terdiam mengulang kembali perkataan Lulu dalam pikiran ku. Mereka punya hubungan. Aku merasa kurang yakin kalau Mas Bilal menjalin hubungan dengan wanita lain  sebelum menikah. Aku tau dia gak mungkin melakukan itu terlebih dia sangat menjunjung tinggi keimanannya. Namun sudah jelas bahwa Lulu melihat dengan matanya dan secara nyata. Aku jadi ragu, apa itu hanya persepsinya Lulu saja tapi beda dengan kenyatannya.

Aku yang dari tadi hanya diam memainkan sedotan untuk mengaduk minuman ku, diiringi dengan lamunan kosong. Namun tiba-tiba lamunan ku teralihkan oleh suara Lulu.

"Ko kamu diam?" tanya Lulu menatapku heran.

"Hah, gak kok" elak ku.

"Ohh ya aku mau cerita lagi jadi Mas Bilal tuh setiap istirahat selalu menghampiri Mba Reski buat makan siang bareng" ucap Lulu.

"Ohh ya masa si tapi pas aku disana Mas Bilal gak kaya gitu. Ya cuma sekedar ngobrol bentar, gak sampai ngajak makan bareng gitu" ujar ku. Aku mengucapkan itu hanya untuk mengelak kenyataan yang aku terima. Padahal semua nyata adanya kalau Mas Bilal dekat dengan Kak Reski. Sejujurnya aku belum bisa terima kenyataan ini, aku belum siap.

Aku mulai heran perasaan yang aku rasakan saat ini. Aku gak tau itu perasaan apa? Apa mungkin perasaan kagum berubah jadi cinta? Aku gak mengerti lagi dengan semuanya membuat kepala aku jadi pusing untuk memikirkannya.

"Tapi benar tau aku liat sendiri. Mas Bilal selalu datang ke ruangan Mba Reski. Pernah kasih boneka ke Mba Reski juga pas ulang tahun" sahut Lulu dengan menyakinkan apa yang dilihatnya saat itu.

Rasanya aku tidak ingin berlama-lama mendengar cerita dari Lulu yang membuat perasaan aku tambah hancur.

"Hemm, maaf Lu. Aku harus pamit duluan karena harus pulang untuk mengerjakan revisi agar lusa bisa diserahkan ke Pak Anwar" alibi ku, nyata nya bukan itu yang lakukan. Aku hanya ingin pergi agar tidak bisa berlama-lama mendengarkan cerita dari Lulu.

"Ohh yaudah kamu hati-hati dijalan ya Marsella" ujar Lulu sambil melambaikan tangan ke aku yang ku balas dengan lambaikan tangan juga.

💙💙💙

Sepulang dari kampus aku langsung mandi membersihkan tubuhku agar kembali segar lagi. Dua puluh menit ku habiskan waktu di kamar mandi setelahnya aku sholat isya dan membaca Al Qur'an. Aku merasa perut ku mulai berdemo untuk segera diisi, aku pun menyudahi aktivitas ku kemudian turun ke bawah ku untuk makan.

Dibawah sudah ada Kak Lidia sedang menonton tv bersama suaminya. Aku mau kasih tau kalau Kak Lidia belum dikaruniai anak, jadi minta doanya ya agar Kak Lidia segera dikaruniai anak yang sholeh maupun sholehah. Aamiin.

"Kak Lidia" sapa ku menyadarkan kedua orang yang tengah asik menonton tv.
Kak Lidia menoleh kearah ku "Eh... Sella" ucap Kak Lidia.

"Udah makan belum kak?" tanya ku seraya berjalan ke meja makan.

[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang