Part 23

247 19 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.
.
.
.
Happy reading ❣️

========== o0o ==========

Ada rasa yang beda saat kamu dengannya. Kamu terlihat begitu senang dan asik dekat dengannya.

Dua hari kemudian.

Aku dan Salma berjalan menuju kantor tempat penelitian ku. Kalian pasti bertanya ngapain lagi aku masih ditempat ini? Jawabannya yaitu aku ingin mengambil surat keterangan bahwa aku telat melakukan penelitian di kantor ini. Waktu itu aku ingin minta sekalian suratnya sama Pak Ikhwan ternyata yang buat itu bukan Pak Ikhwan melainkan Pak Iyus. Saat aku ke ruangan Pak Iyus ternyata beliau sudah pulang. Jadilah aku harus datang ke kantor ini kembali untuk mengambil surat keterangan itu.

Aku janjian sama Salma datang kesini jam setengah 9 agar bisa bertemu dengan Pak Iyus. Kalau pagi pasti Pak Iyus akan ada di ruangannya.

"Mar, kamu udah bab berapa skripsinya?" Salma membuka percakapan antara aku dan Salma.

"Udah bab 2 tapi belum selesai semua" jawab ku sambil terus melangkah berjalan menuju lift.

"Aku juga sama. Kamu referensi ambil dari mana aja?" tanya Salma lagi.

"Kalau aku si ambil dari buku yang aku beli khusus pembahasan materi aku. Kalau pengertian serta metode penelitian aku boleh minjem buku ke senior kita yang namanya Kak Santi, kamu tau kan?" jelas ku. Salma mengangguk kepalanya sebagai jawabannya.

"Ohh Kak Santi mah aku tau" Salma menekan tombol lift tersebut. Iya aku dan Salma sudah ada di depan lift menunggu lift tersebut kebuka.

"Kamu sendiri udah selesai bab dua nya?" tanya ku ke Salma.

"Sama seperti kamu" aku hanya ber-oh ria. Pintu lift pun terbuka aku dan Salma masuk ke dalam, tidak ada orang di dalam lift tersebut hanya ada aku dan Salma.

Aku membenarkan posisi kacamata ku yang sedikit turun dari hidung ku. Tak lama pintu lift terbuka bahwa aku sudah sampai di lantai dua. Aku berjalan menuju ruangan Pak Iyus.

"Salma kira-kira Pak Iyus ada gak ya?" tanya ku menoleh kesamping tepatnya ke Salma.

Salma menaikkan bahunya lalu berucap "mana aku tau" yah kumat lagi juteknya si Salma. Aku mengerucutkan bibirku, Salma benar-benar menyebalkan. Dia melirik ke aku lalu berjalan lebih dulu, dan aku ditinggal sama dia. Tiba-tiba saja tali sepatu ku lepas.

"Salma tungguin" aku melihat ke Salma dia berhenti jalannya. Kemudian aku mengikat kembali tali sepatu ku. Setelah mengikat tali sepatu ku yang lepas, aku berlari mensejajarkan jarak aku dengan Salma.

Saat hampir sampai ruangan Pak Iyus, aku menyipitkan mataku ada dua orang yang habis keluar dari ruangan tersebut. Satu laki-laki dan yang satunya perempuan. Aku sangat mengenal mereka. Akhir-akhir ini mereka yang selalu ada dalam pikiran aku. Menyebalkan. Kenapa harus ketemu sama mereka ketika mereka sedang berduaan si.

Mengapa pagi-pagi sudah melihat pemandangan yang suram seperti ini? Kenapa juga aku harus kembali lagi ke kantor ini dan harus berurusan lagi dengan kantor ini?

Mereka adalah Kak Reski dan Mas Bilal. Mereka terlihat akrab dan terasa dekat sekali. Apa mungkin sebatas rekan kerja saja tapi kenapa setiap hari selalu dekat terus. Ada hubungan apa mereka?
Ada rasa yang beda saat mereka berdua berdekatan. Apa ini yang dinamakan cemburu? Apa hak aku cemburu dengan dia, aku bahkan bukan siapa-siapanya.
Aku melihat Salma tersenyum kearah mereka. Dan mereka juga tersenyum kearah kami. Aku yang melihat mereka tersenyum membalasnya dengan senyuman tipis.

[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang