Bismillahirrahmanirrahim
.
.
Happy reading ❣️=============== o0o ===============
Setelah sampai ke lantai dua, aku dan Salma masuk ke ruangan Pak Ikhwan yang kebetulan ada di ruangannya. Pak Ikhwan tersenyum kepada ku dan Salma yang baru saja masuk ke ruangannya.
"Silahkan duduk" ucap pak Ikhwan.
"Iya terima kasih Pak" jawab ku dan Salma bersamaan. Setelah berkenalan dan menjelaskan tentang penelitian apa saja yang akan aku dan Salma lakukan di kantor ini selama dua bulan kedepan. Seketika Pak Ikhwan menghubungi seseorang.
"Bil, kamu dan Mas Tholib segera ke ruangan saya sekarang" ucap Pak Ikhwan kepada seseorang dibalik telpon.
"....."
"Oke, baik kalau gitu" lalu Pak Ikhwan memutuskan panggilan sepihak. Sambil menunggu seseorang yang tadi Pak Ikhwan telpon kami berbincang seputar penelitian, tidak menunggu lama seseorang yang disuruh ke ruangan Pak Ikhwan kini sudah ada di ruangan.
Aku yang dari tadi sibuk memperhatikan ruangan Pak Ikhwan yang begitu rapi dan nyaman untuk dijadikan tempat bekerja. Tiba-tiba mata ku tak sengaja melihat seorang lelaki memakai baju kemeja dan celana bahan, penampilannya begitu rapi. Aku masih setia melihat lelaki tersebut dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, batin ku. Sedetik kemudian aku baru tersadar dan mata ku membulat sempurna, sepatu itu sama seperti yang dipakai oleh seseorang yang aku tabrak beberapa hari yang lalu. Aku tepis pikiran ku mungkin saja sepatunya sama dengan seseorang yang aku tabrak. Aku perhatikan lagi sepatunya.
Ko benar-benar mirip si, gumam ku. Pandangan ku sekarang kearah Pak Ikhwan yang sedang berbicara.
"Mas Tholib nya mana Bil?" tanya Pak Ikhwan kepada lelaki yang dari tadi berdiri disamping ku tapi gak deket juga ya.
"Mas Tholib ijin ke toilet pak" jawab lelaki tersebut.
"Ohh ya Bil, ini ada mahasiswa baru ingin melakukan penelitian di kantor kita, jadi kamu tolong bantu mereka selama dua bulan kedepan untuk melakukan penelitian ya" perintah Pak Ikhwan.
"Bilang ke Mas Tholib juga ya tolong pandu mereka" lanjut Pak Ikhwan. Lelaki itu memperlihatkan aku dan Salma, saat itu juga mata aku dan dia bertemu. Tidak terasa aku melengkungkan bibir ku tanda aku tersenyum kepadanya.
Degh.
Kaya ada yang aneh ini dihati ku, kenapa dia liatin aku kaya gitu ya? Emang ada yang aneh ya? Tapi kenapa aku jadi deg-degan gini si, tanya ku kepada diri aku sendiri.
"Oh ya kenalin ini Mas Bilal, dia yang akan pandu kalian selama melakukan penelitian di tempat ini" ucap Pak Ikhwan.
"Iya Pak" kata Salma. Aku yang masih melihat wajahnya Mas Bilal tidak mendengar dan menjawab ucapan dari Pak Ikhwan, tiba-tiba saja ada yang menginjak kaki ku.
"Aww.." teriak ku meringis kesakitan karena kaki ku diinjak oleh Salma, seketika pandangan semua tertuju pada ku. Aku yang sedari tadi melihat wajah lelaki tersebut, lalu menatap tajam kearah Salma.
"Maaf, abis kamu liatinnya serius banget si. Kamu dengar gak tadi Pak Ikhwan bicara?" bisik Salma agar Pak Ikhwan dan lelaki itu tidak mendengar ucapan dari Salma.
"Astagfirullah, emang Pak Ikhwan bicara apa dah?" bisik Aku sambil mengerutkan kening ku karena bingung apa yang diucapkan oleh Pak Ikhwan tadi.
"Udah jangan banyak tanya itu kamu lagi diliatin sama Pak Ikhwan" ucap Salma menunjuk dengan mengangkat dagunya kearah Pak Ikhwan.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Pak Ikhwan kepada ku. Aku segera menggelengkan kepala ku.
"Aku tidak apa-apa Pak" jawab ku sambil tersenyum.
"Baik, kalau kamu tidak apa-apa" ucap Pak Ikhwan.
"Bil, mereka ditempatkan bagian pelayanan ya dan antar mereka serta bimbing mereka dalam melakukan penelitiannya" lanjut Pak Ikhwan kini bicara dengan lelaki tersebut.
"Baik Pak" jawabnya sambil mengangguk bahwa mengerti apa yang dikatakan dan diperintahkan oleh Pak Ikhwan.
"Kalau begitu kalian ikut Mas Bilal untuk diberikan pengarahan" ucap Pak Ikhwan kepada aku dan Salma.
"Baik pak, kalau begitu kami permisi ya Pak" jawab aku dan Salma bersamaan.
Aku, Salma dan lelaki itu meninggalkan ruangan Pak Ikhwan, aku mengikuti lelaki itu dari belakang. Tidak ada percakapan antara kami selama perjalanan menuju bagian pelayanan. Sesampainya kami di bagian pelayanan, aku dan Salma dipersilahkan duduk di kursi yang kosong. Kami diberikan pengarahan oleh dua orang lelaki yang diperintahkan oleh Pak Ikhwan yaitu Mas siapa tau aku lupa namanya dan Pak Tholib. Tadi diperjalanan menuju bagian pelayanan kami ketemu dengan Pak Tholib yang ingin ke ruangan Pak Ikhwan, niatnya ia urungkan karena sudah bertemu kami.💙💙💙
Selesai diberikan pengarahan aku terdiam menatapi layar monitor. "Marsella, jangan diliatin aja monitornya" ujar Salma. Aku pun tersadar lalu tersenyum ke Salma, "Salma Mas tadi yang temannya Pak Tholib ganteng ya?" tanya ku.
"Ohh yang itu, ya lumayan ganteng" jawab Salma seadanya dengan muka datarnya. Mendengar jawaban dari Salma yang biasa saja membuat aku kesal kepadanya, kemudian aku menatap kembali monitor itu dan mengerjakan tugas ku. Salma pun sama kembali ke aktivitasnya, tak ada sedikitpun percakapan karena terlalu fokus dengan tugasnya masing-masing sampai tibalah waktu istirahat.
"Waktunya kalian istirahat, kalian makan dulu sana nanti dilanjut lagi tugasnya" kata Pak Tholib yang entah sejak kapan dia ada disamping Salma.
"Iya Pak" ujar Salma, kami pun beranjak dari kursi yang kami duduki lalu pergi untuk makan siang dan melaksanakan ibadah sholat zhuhur berjamaah di musholla yang ada di kantor tersebut.
💙💙💙
Aku terdiam sambil menatap langit-langit kamar yang polos tidak ada apa-apa yang ada hanya lampu untuk penerang kamar ku. Saat ini aku sudah ada di rumah, hari pertama penelitian lumayan sedikit cape. Karena banyak data-data yang harus di input, masih ku tatap langit kamar ku tapi pikiran ku terbang kemana-mana.
Tak ku sadari pikiran ku kini ke lelaki yang bersama Pak Tholib. Dari senyumannya yang begitu manis dilihat, cara bicaranya yang sangat sopan, wajahnya yang begitu rupawan, masih terlintas dipikiran ku.
"Terlalu indah ciptaan Mu, Tuhan" gumam ku sambil tersenyum.
=============== o0o ===============
Assalamualaikum sahabat wattpad ku 😘
.
Aku up lagi nih, ya walaupun sedikit gak banyak-banyak tapi semoga kalian suka ya sama cerita aku 😊
.
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah baca cerita ku, gampang cuma klik bintang yang ada di pojok kiri bawah lalu komen sebanyak-banyaknya 😃🤭
.
.Selasa, 17 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)
Non-FictionSeorang wanita yang selalu setia menunggu lelaki yang dia kagumi, meyakini bahwa lelaki yang dia kagumi adalah jodohnya. Seberapa lama dia menunggu tak akan jadi masalah untuknya, karenanya dia tidak akan berhenti untuk menunggu sampai menemukan tit...